Sukses

Laki-laki dan Perempuan Bisa Berteman, Kenali Ciri-Ciri Hubungan Platonik

Pertemanan antara laki-laki dan perempuan bisa saja bertahan dengan baik, asalkan keduanya memahami batas-batas yang ada, ini juga dikenal sebagai hubungan platonik.

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang berpendapat bahwa pertemanan lawan jenis antara laki-laki dan perempuan tidak akan bertahan lama karena salah satu dari mereka akhirnya memiliki perasaan lebih dari sekadar teman terhadap yang lain.

Faktanya, pertemanan antara laki-laki dan perempuan bisa saja bertahan dengan baik, asalkan keduanya memahami batas-batas yang ada, ini juga dikenal sebagai hubungan platonik.

Persahabatan platonik adalah hubungan yang bermakna antara dua orang atau lebih tanpa melibatkan perasaan atau perilaku romantis. Seperti yang dijelaskan oleh terapis pasangan dan seks Kyle Zrenchik, Ph.D., ACS, LMFT, persahabatan platonik memiliki “satu-satunya tujuan untuk menikmati kebersamaan satu sama lain.”

Dilansir dari Mindbodygreen pada Minggu, 28 April 2024, kata platonik merujuk pada filsuf Yunani, Plato, yang berteori panjang lebar tentang berbagai cara agar orang dapat saling mencintai dan mencari kebenaran.

Seiring berjalannya waktu, namanya kemudian diasosiasikan dengan hubungan non-romantis dan non-seksual, terutama yang melibatkan ikatan yang dalam dan istimewa.

Hubungan platonik yang umum terjadi adalah hubungan antara orang tua dan anak, mentor dan murid, kolaborator profesional, atau sekelompok tetangga.

“Sebagian besar persahabatan bisa bersifat platonik, karena keduanya menginginkan hubungan yang tidak melibatkan perilaku seksual atau romantis,” jelas Zrenchik.

Pada tingkat yang lebih luas, memiliki hubungan pertemanan lawan jenis adalah tentang memiliki teman yang terhubung dengan Anda dengan cara yang lebih dari sekadar romansa.

2 dari 4 halaman

Tanda-tanda Persahabatan Antara Laki-laki dan Perempuan yang Bersifat Platonik

Pertemanan platonik antara laki-laki dan perempuan bisa terjadi tanpa adanya romantisme atau ketertarikan romantis di antara keduanya. Mereka saling menghargai, mendukung, berbagi cerita, bercanda, dan beraktivitas bersama tanpa harus terjebak dalam dinamika hubungan romantis.

Berikut ini tanda persahabatan platonik:

  • Sangat peduli satu sama lain tanpa melibatkan romantisme.
  • Tahu rahasia Anda dan sebaliknya.
  • Orang lain tidak selalu “mengerti” Anda, tapi mereka mengerti.
  • anda bisa menjadi sangat konyol dan sangat serius dengan mereka.
  • Mengetahui perasaan orang lain tanpa harus mengatakannya.
  • Anda membantu mereka dengan masalah kehidupan cinta mereka.
  • Mendukung hubungan romantis mereka dengan orang lain.
  • Memiliki minat dan kebiasaan yang sama.
  • Tidak ada keinginan ke arah percintaan di antara kalian.

 

3 dari 4 halaman

Bisa Mengetahui Sudut Pandang yang Berbeda dari Laki-laki atau Perempuan

Laki-laki dan perempuan tidak dapat berteman satu sama lain adalah mitos besar, menurut terapis seks bersertifikat Heather Shannon, LCPC, CST. Hubungan ini tidak hanya mungkin terjadi, tapi bisa sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, katanya.

"Mereka bisa mengetahui sudut pandang yang berbeda dari laki-laki atau perempuan, bisa mendapatkan nasihat kencan, bantuan untuk anggota keluarga, atau sekadar pengingat akan hal-hal yang tidak mereka pertimbangkan terkait gender lain,” kata Shannon.

Sebagai seorang terapis seks dan hubungan, Shannon mengatakan sering melihat orang membuat asumsi dan berpikir bahwa mereka tahu apa yang ada di kepala orang lain. "Memiliki teman yang mungkin tahu lebih banyak daripada Anda tentang perspektif pria atau wanita, bisa menjadi penyelamat," katanya.

4 dari 4 halaman

Cara Membina Persahabatan Platonik

Menjaga persahabatan yang benar-benar platonik melibatkan komunikasi, sama seperti hubungan lainnya. “Penting untuk mengetahui apa yang Anda inginkan dan mengkomunikasikannya,” kata Zrenchik.

Seorang teman yang baik harus mau mendengarkan dan membantu, mereka tidak akan membuat Anda merasa bersalah karenanya. Shannon juga merekomendasikan untuk jujur pada diri sendiri tentang apakah Anda benar-benar melihat orang ini sebagai teman atau malah lebih.

“Kita mungkin berpikir seseorang itu keren dan tidak ingin kehilangan mereka sepenuhnya, jadi lebih baik untuk berteman. Tapi jika Anda melawan perasaan romantis Anda sepanjang waktu, itu bisa sedikit menyiksa,” jelas Shannon. Oleh karena itu penting untuk jujur mengenai perasaan agar tidak terus melukai diri sendiri.