Sertifikasi CHSE dan HACCP, Cara Penginapan Raih Kepercayaan Pengunjung Soal Keamanan Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya kenyamanan, keamanan pun menjadi hal penting yang perlu diperhatikan wisatawan ketika berpelesir dan menginap di suatu tempat. Kesehatan tak urung menjadi bagian dari keamanan individu yang perlu mendapat perhatian.

Itu sebabnya kini umumnya akomodasi, utamanya hotel menerapkan prinsip CHSE yang merupakan singkatan dari Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability. Penerapan prinsip CHSE didukung oleh adanya sertifikasi dari lembaga tertentu seperti Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), seperti dikutip dari laman kemenparekraf.go.id.

Selain CHSE, banyak hotel juga berupaya meraih sertifikasi Hazard Analysis & Critical Control Point (HACCP). HACCP merupakan sistem untuk mengidentifikasi, evaluasi, serta mengendalikan bahaya dalam hal keamanan pangan. Oleh karena itu, baik sertifikasi CHSE maupun HACCP punya peran cukup penting dalam industri hospitality.

HACCP memiliki peran penting dalam semua tahap produksi makanan, mulai dari persiapan bahan baku hingga penyajian pada para tamu di hotel. Standarisasi HACCP telah banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar dunia, khususnya hotel bintang lima internasional, sebagai jaminan keamanan pangan bagi konsumen.

Peran sertifikasi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, tetapi juga untuk menambah nilai dan kualitas pada produk itu sendiri. Diakui Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), kunjungan tamu meningkat pada hotel dengan sertifikasi CHSE.