Sukses

Nikmati Kelezatan Aneka Soto di Festival Soto & Makanan Khas Nusantara

Tersedia aneka jenis soto di Festival Soto & Makanan Nusantara di Tamini Square.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir pekan selalu jadi momen yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, mulai dari menikmati kesegaran alam, bersantai di rumah, hingga menikmati kuliner di pusat perbelanjaan.

Eksplorasi kuliner pun bisa dilakukan bersama keluarga sambil memasukkan unsur edukasi seperti dari mencari tahu bersama dari mana sajian itu berasal, bagaimana sejarahnya, hingga apa saja bahan-bahannya. Salah satu kuliner khas Indonesia yang punya banyak ragam yakni soto.

Pekan ini, Anda bisa mengajak keluarga menikmati beraneka jenis soto di Festival Soto & Makanan Nusantara di Tamini Square. Tersedia banyak pilihan soto khas dari berbagai daerah di Indonesia dan sajian khas lainnya.

Ada lebih dari 20 pedagang soto lokal yang bisa ditemukan dalam festival kolaborasi Tamini dnegan Eat & Co. ini seperti Soto Betawi H. Mamat, Soto Lamongan Mbuk Tun, Soto Seger Semarang Bu Yoen, Soto Mie Bogor Mang Dede, dan Soto Madura Cak Kar dan variasi lainnya.

Marcomm Manager Tamini Square Nasrullah mengatakan, festival tersebut diharapkan bisa memperkenalkan keragaman jenis kuliner khas nusantara kepada masyarakat.

“Melalui festival soto dan makanan nusantara ini diharapkan dapat memperkenalkan keragaman jenis soto dan makanan nusantara kepada para pengunjung Mall Tamini Square serta masyarakat sekitar Jakarta Timur dengan pengalaman kuliner tak terlupakan dan memanjakan lidah tentang keunikan dan kekayaan soto nusantara yang berbeda di setiap daerahnya," tuturnya melalui keterangan tertulis. 

 

 

2 dari 3 halaman

Dilengkapi Hidangan Khas Nusantara Lain

Soto menjadi menu utama yang dipilih dalam festival ini karena menurut Nasrullah hidangan tersebut bersifat hangat dan nyaman.

"Karena sajian soto merupakan hidangan kuliner Indonesia yang menghangatkan dan nyaman untuk diterima dari segala kalangan.”

Selain soto, tersedia pula pilihan hidangan khas nusantara lainnya seperti Tongseng Kambing Solo Parangkesit, toge goreng, baso iga Top Bandung, Cuanki Bandung Mang Udin, serta jajanan lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Soto

Mengutip Kanal Lifestyle Liputan6.com, soto pertama kali dikenal masakan berkuah dengan potongan daging atau jeroan di pesisir utara Jawa pada abad ke-19 Masehi. Denys Lombard dalam buku Nusa Jawa 2: Silang Budaya Jaringan Asia (1996) menulis, soto mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena imigran China.

Pada awalnya, sajian soto menggunakan daging babi sesuai dengan sajian yang dibuat oleh orang-orang Tionghoa. Bahkan, dulunya makanan khas Indonesia ini dijajakan dengan gerobak atau pikulan. Sajian ini lama-kelamaan makin berkembang dan dagingnya pun diganti dengan daging ayam, sapi, bebek, atau kerbau, hingga jeroannya.

Sementara itu pakar kuliner tradisional Universitas Gadjah Mada (UGM) Murdjiati Gardjito dalam makalahnya, Profil Soto Indonesia: Fakta pendukung soto sebagai representasi kuliner Indonesi, menulis setidaknya ada 75 jenis soto yang terdapat di 22 daerah kuliner Indonesia. Cara membuatnya pun beragam, tergantung pada masing-masing daerah sehingga menjadi ciri khas.

 

 

Video Terkini