Liputan6.com, Jakarta - Survei global terbaru oleh Federasi Lupus Dunia melaporkan bahwa 91 persen responden survei menggunakan atau pernah menggunakan steroid oral untuk mengobati lupus mereka.
Lebih dari 7.700 pengidap lupus telah berpartisipasi dalam survei ini. Mereka adalah pengidap lupus yang berasal dari 100 negara lebih, seperti mengutip PR Newswire, Selasa, 7 Mei 2024.
Baca Juga
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden (75 persen) telah menggunakan steroid selama lebih dari satu tahun, dan 27 persen telah menggunakannya selama lebih dari satu dekade.
Advertisement
Selain itu, 43 persen responden melaporkan menggunakan steroid di atas dosis pemeliharaan yang direkomendasikan (5-7,5mg) sebagai dosis harian mereka. Dan 58 persen melaporkan menggunakan dosis maksimum 30 mg atau lebih tinggi.
Sebagian besar responden survei (96 persen) melaporkan kekhawatiran mereka mengenai efek jangka panjang penggunaan steroid.
Seperti diketahui, lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun, termasuk jantung, ginjal, paru-paru, darah, persendian, dan kulit. Pada pengidap lupus, sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi malah menyerang jaringan sehat.
Banyak pengidap lupus mengonsumsi steroid (seperti prednison) untuk membantu mengurangi peradangan. Namun, steroid dapat menyebabkan banyak efek samping, dan orang yang mengonsumsi steroid dalam jangka waktu lama juga berisiko mengalami masalah kesehatan serius lainnya, seperti infeksi, osteoporosis, dan diabetes.
Efek Samping Steroid bagi Pasien Lupus
Temuan survei juga menyoroti beban signifikan efek samping yang dialami pasien lupus yang menggunakan steroid.
Enam dari sepuluh responden melaporkan mengalami setidaknya satu efek samping utama, seperti diabetes, penyakit jantung, kegagalan organ, osteoporosis, atau gangguan penglihatan.
Angka ini meningkat hingga 70 persen di antara mereka yang telah menggunakan steroid selama lebih dari lima tahun.
Advertisement
Efek Samping Paling Menonjol
Selain itu, 95 persen responden yang melaporkan penggunaan steroid juga melaporkan mengalami setidaknya satu efek samping. Dengan rata-rata enam efek samping yang dilaporkan per individu dari daftar 19 efek potensial.
Beberapa efek samping yang paling menonjol adalah:
- Penambahan berat badan (77 persen)
- Perubahan suasana hati (54 persen)
- Perubahan penampilan (53 persen)
- Insomnia (52 persen).
“Kita tahu bahwa steroid dapat mengurangi peradangan dan membantu penderita lupus untuk mengelola penyakitnya, namun kita juga tahu bahwa steroid menyebabkan berbagai efek samping dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya,” kata Direktur Medis di Lupus Foundation of America, Susan Manzi, MD, MPH, mengutip PR Newswire.
Ketergantungan Pasien Lupus pada Steroid
Sayangnya, hasil survei ini mengonfirmasi adanya ketergantungan pasien lupus terhadap steroid, termasuk dalam jangka waktu yang lama.
Hasil survei ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan lebih banyak pengobatan lupus yang tersedia sehingga tidak menimbulkan efek samping yang signifikan.
Hasil survei mengenai dampak steroid ini dirilis menjelang Hari Lupus Sedunia pada tanggal 10 Mei untuk membantu meningkatkan kesadaran akan lupus.
Federasi Lupus Sedunia menetapkan Hari Lupus Sedunia pada tanggal 10 Mei untuk menyatukan kelompok lupus di seluruh dunia selama Bulan Peduli Lupus. Dan meminta perhatian terhadap dampak penyakit ini terhadap jutaan orang di seluruh dunia yang terkena lupus.
“Menjelang Hari Lupus Sedunia, penting bagi kita untuk terus mengadvokasi peningkatan akses terhadap pengobatan lupus yang aman dan efektif.”
Federasi Lupus Dunia mendorong masyarakat di seluruh dunia pada tanggal 10 Mei untuk berbagi fakta tentang lupus, termasuk dari survei ini.
Advertisement