Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyebut bahwa sebanyak 1.368.616 jamaah Umrah dari Indonesia pada 2023 didominasi dewasa dan lanjut usia (lansia), dengan penyakit komorbid seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
Hal ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan saat menjalani ibadah, sehingga perlindungan khusus diperlukan. Terlebih tidak lama lagi, penyelenggaraan ibadah Haji 2024 akan dilaksanakan.
Baca Juga
Kepala KKP Kelas 1 Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta upaya pencegahan penyakit dalam menjaga kesehatan jamaah Umrah dan Haji.
Advertisement
Dia, mengatakan, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya edukasi dan vaksinasi sebelum keberangkatan guna memastikan kesehatan para jamaah.
Naning mengingatkan bahwa pada saat berada di Tanah Suci, jamaah dari Indonesia akan bertemu dengan jutaan orang yang berasal dari berbagai negara di dunia yang mungkin juga mempunyai faktor risiko penyakit.
"Mereka akan berdesak-desakan, berada pada kepadatan tinggi, iklim yang berbeda dan kadang ekstrem, kelelahan, yang menyebabkan risiko terjadinya gangguan kesehatan atau sakit berat, akibat penyakit menular maupun tidak menular," katanya dalam diskusi media 'Kalbe, Kalventis, Peralmuni Imbau Masyarakat Divaksin untuk Umrah yang Aman' pada Rabu, 8 Mei 2024.
"Oleh sebab itu, perilaku hidup bersih dan sehat, serta upaya pencegahan penyakit sangat diperlukan, agar tubuh kita terlindungi," tambahnya.
Â
Â
Risiko Penyakit Influenza pada Jamaah Haji dan Umrah
Lebih lanjut, Ahli Neurologi Anak, Dr dr R A Setyo Handryastuti SpA(K) menjelaskan bahwa risiko penyakit meningitis dan influenza pada jamaah Umrah.
Gejala dari kedua penyakit tersebut bisa berkembang dengan cepat dan berpotensi mengancam jiwa, sehingga vaksinasi menjadi langkah penting untuk melindungi diri.
"Gejala non-spesifik terjadi dalam empat hingga 12 jam, seperti demam, gelisah, gejala gastrointestinal, dan sakit tenggorokan. Dalam 12–15 jam, terjadi ruam hemoragik, nyeri leher, meningismus, fotofobia," ujarnya.
"Kondisi selanjutnya, pada 15–24 jam, terjadi kebingungan atau delirium, kejang, tidak sadarkan diri, hingga berisiko mengancam jiwa," tambahnya.
Â
Advertisement
Pentingnya Vaksin Influenza bagi Jamaah Umrah dan Haji
Sementara itu, Ketua Umum PP PERDOKHI, Dr dr Syarief Hasan Lutfie Sp K F R, MARS, AIFO-K, menyoroti pentingnya vaksin influenza bagi jamaah Umrah dan Haji guna mengurangi risiko infeksi saluran napas yang sering terjadi selama perjalanan.
Syarief menjelaskan bahwa ketika flu menyerang orang dengan usia senior dan memiliki penyakit komorbid, dapat berisiko berat.
"ISPA dan pneumonia pun masih menjadi penyakit terbanyak yang ditemui pada jamaah Haji Indonesia selama penyelenggaraan kesehatan Haji di Arab Saudi pada Tahun 2023," katanya.
Inilah pentingnya jamaah mendapatkan vaksin influenza untuk memberikan proteksi diri selama menunaikan ibadah Umrah.
Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, Ketua PERALMUNI, mengimbau masyarakat Indonesia yang berencana Umrah untuk melindungi diri dengan vaksinasi yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
"Vaksinasi tidak hanya melindungi individu, tapi juga masyarakat secara keseluruhan," katanya.