Sukses

AstraZeneca Tarik Produk Vaksinnya di Seluruh Dunia, Pakar: Tentu Perlu Alasan yang Sangat Kuat

Epidemiolog Dicky Budiman beri tanggapan soal penarikan vaksin AstraZeneca di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan farmasi AstraZeneca menarik kembali vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Bukan karena isu efek samping pembekuan darah langka, pihak perusahaan memiliki alasan ekonomi di balik penarikan itu.

Melansir CNN, AstraZeneca melihat adanya penurunan permintaan terhadap vaksin COVID-19 yang kini bernama Vaxzevria. Vaksin yang dikembangkan melalui kemitraan dengan Universitas Oxford ini telah menjadi salah satu vaksin COVID-19 utama di seluruh dunia. Lebih dari 3 miliar dosis telah disediakan sejak pertama kali diberikan di Inggris pada 4 Januari 2021.

Sayangnya, vaksin tersebut belum menghasilkan pendapatan bagi AstraZeneca sejak April 2023, kata perusahaan itu.

“Dengan beragamnya varian vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, terdapat kelebihan vaksin-vaksin terbaru yang tersedia. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan Vaxzevria, yang tidak lagi diproduksi atau dipasok,” katanya dalam sebuah pernyataan mengutip CNN, Jumat (10/5/2024).

“Oleh karena itu, AstraZeneca telah mengambil keputusan untuk memulai penarikan izin edar Vaxzevria di Eropa.”

Terkait penarikan vaksin ini, epidemiolog Dicky Budiman memberi tanggapan. Menurutnya, penarikan vaksin dari seluruh dunia oleh produsen tentu akan didasari oleh alasan yang sangat penting (urgent).

“Terkait penarikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di seluruh dunia dari pihak AstraZeneca-nya sendiri apapun penjelasan mereka, tentu ini bisa disikapi beragam,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Jumat.

“Kalau ditanya, apa saja kemungkinan alasan yang membuat satu produsen vaksin menarik vaksinnya di seluruh dunia? Tentu ini perlu alasan yang sangat kuat, urgen, dan penting,” sambungnya.

2 dari 4 halaman

Penarikan Vaksin AstraZeneca Tak Hanya Timbulkan Konsekuensi Finansial

Penarikan vaksin oleh produsen di seluruh dunia perlu alasan sangat kuat lantaran menarik produk adalah hal yang konsekuensinya besar.

“Menarik produk itu besar implikasinya, konsekuensinya, bukan hanya masalah finansial karena menarik itu kan perlu biaya, tapi juga dampak dari penarikan itu akan jadi pertanyaan,” jelas Dicky.

Konsekuensi banyaknya pertanyaan berbagai pihak terkait penarikan vaksin semakin kuat karena penarikan dilakukan saat isu efek samping langka sedang hangat-hangatnya.

“Konsekuensi pertanyaan (semakin tinggi) apalagi ada isu yang sedang dihadapi oleh AstraZeneca di pengadilan di UK Inggris,” ucap Dicky.

3 dari 4 halaman

Alasan Penarikan Vaksin Secara Umum

Secara umum, jika perusahaan vaksin menarik produknya dari seluruh dunia maka ada beberapa kemungkinan, seperti:

  • Ada hal urgen yang berkaitan dengan efektivitas vaksin, artinya sudah tidak efektif dalam menghadapi virus yang dituju.
  • Adanya potensi risiko atau keamanan vaksin yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
  • Adanya penemuan bahwa vaksin tersebut harus kembali ditinjau (review). Ini dapat berkaitan dengan efektivitas maupun keamanannya.
  • Alasan menjamin mutu atau memastikan kembali bahwa vaksinnya memiliki mutu yang baik.

“Ini saya tidak hanya merujuk pada AstraZeneca tapi pada semua jenis vaksin atau obat. Bisa obat pabrikan atau obat herbal.”

4 dari 4 halaman

Komunikasi Risiko AstraZeneca Dinilai Masih Lemah

Terkait Keputusan AstraZeneca dalam menarik kembali semua vaksinnya dinilai baik atau bijak oleh Dicky Budiman. Namun, ia menilai bahwa komunikasi risiko perusahaan vaksin tersebut masih lemah.

“Terkait keputusan AstraZeneca dalam menarik ini (vaksin) say akira bijak, tepat apapun alasannya seperti yang tadi saya sampaikan. Namun, selalu PR besar dari AstraZeneca adalah dalam komunikasi risiko yang masih lemah.”

Dicky berpendapat, komunikasi risiko AstraZeneca masih lemah terutama dalam memberi penjelasan kepada publik atau pihak-pihak lain terkait alasan dari penarikan ini.