Liputan6.com, Jakarta - Herpes Zoster atau yang umum dengan nama cacar ular merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella.Â
Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, menyebutkan virus Varicella pada tubuh yang sudah laten dapat mengalami reaktivasi atau aktif kembali hingga akhirnya menyebabkan Herpes Zoster.
Baca Juga
"Masyarakat sebutnya sebagai cacar ular ya. Sakit, kemerahan, seperti disiram air cabai," tuturnya dalam acara Indonesia Vaccine Forum 2024 Dalam Rangka Memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2024 di Jakarta (15/5/2024).
Advertisement
Menurut Kementerian Republik Indonesia, Herpes Zoster biasanya diawali dengan gejala awal yang bervariasi. Gejala ini bisa berupa demam dengan suhu yang berbeda-beda, rasa lemah atau lesu, rasa tidak nyaman, dan pegal atau nyeri di area yang nantinya akan mengalami ruam kulit.
Rasa tidak nyaman dan nyeri ini seringkali disalahartikan sebagai gejala penyakit lain, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap Herpes Zoster.
Setelah beberapa hari, barulah muncul ruam khas Herpes Zoster, yaitu kulit kemerahan dan sedikit membengkak, dengan bintik-bintik berair (vesikel) yang bergerombol. Vesikel ini pada awalnya bening, namun kemudian akan berubah menjadi keruh.
Herpes Zoster lebih umum untuk terjadi pada orang yang lanjut usia.
Samsuridjal menyatakan bahwa penyakit ini tergolong lebih mudah untuk muncul di Indonesia dibandingkan negara-negala maju, "Kalau di negera-negara maju kebanyakan usia sekitar 60-an, kalau kita di bawah 50 sudah ada laporan-laporan," jelasnya.
Faktor Risiko Herpes Zoster
Selain datang dari faktor usia, terdapat beberapa faktor risiko lainnya, yaitu:
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah:Â Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak dapat mengendalikan virus secara efektif, sehingga virus lebih mudah aktif kembali.
- Orang pernah terkena cacar air: Awal dari penyakit ini adalah Virus Varicella, virus yang mengakibatkan cacar air yang sudah laten di tubuh manusia.
- Orang yang pernah mengalami sakit parah: Riwayat penyakit parah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko herpes zoster.
Virus cacar air tidak pernah benar-benar meninggalkan tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air. Virus ini bersembunyi di dalam saraf tulang belakang dan dapat aktif kembali kapan saja, terutama pada orang-orang dengan faktor risiko di atas.Â
Advertisement
Pecegahan Herpes Zoster Melalui Imunisasi
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab reaktivasi virus Varicella yang menyebabkan penyakit Herpes Zoster. Sehingga salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan imunisasi.Â
"Vaksin Herpes Zoster ini sudah diperlukan terutama untuk 2 kelompok, yaitu orang usia lanjut yang dimulai pada umur 50, lalu orang-orang yang kekebalan tubuhnya menurun atau penyakit-penyakit tertentu," jelas Samsuridjal.
Untuk orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah, vaksin ini sudah dapat dilakukan sejak usia 18 tahun ke atas.
Namun, saat melakukan imunisasi, tetap harus memperhatikan kondisi tubuh pasien. Sebelumnya harus dipastikan bahwa pasien sedang dalam keadaan yang sehat dan apabila memiliki penyakit tertentu, mereka tidak sedang dalam keadaan kambuh atau rentan.
Saat ini vaksin untuk Herpes Zoster dikabarkan mulai masuk ke dalam program vaksin pemerintah di beberapa daerah.
Â