Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis, 16 Mei 2024, pagi ini, saya membuka dengan resmi Workshop internasional 'Medical Genetic Update: From Genomic Clinic (ISMGU)' di Universitas YARSI, yang besok akan dilanjutkan dengan simposium internasionalnya pula. Topik yang dibahas amatlah penting, setidaknya karena tiga alasan.
Pertama, membahas berbagai aspek tentang genetika, yaitu ilmu penyakit keturunan yang membahas, mulai dari materi genetik, bahan-bahan yang menyebabkan sesuatu kehidupan, ciri-ciri dan kualitas dari bahan-bahan yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya, hingga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Baca Juga
Kedua, dengan perkembangan genomik sekarang ini, yang juga akan dibahas dalam workshop dan simposium internasional ini, maka beberapa penyakit yang sudah bertahun-tahun tidak terdiagnosis, akhirnya bisa ditegakkan diagnosis, sehingga mendapat perawatan dan pengobatan yangt tepat.
Advertisement
Pada dasarnya dengan pengobatan presisi ini diharapkan didapat 'The right treatment at the right dose for the right person at the right time for the right out come'.
Ketiga, berkembangnya pengobatan individu dalam bentuk tiga aspek pula.
1. Precision medicine, yaitu pendekatan perawatan pasien yang memberikan kesempatan dokter untuk memilih pengobatan yang paling tepat berdasarkan pada pemahaman genetik penyakit.
2. Personalized medicine, yaitu pengobatan individu yang menggunakan informasi tentang gen seseorang, produk protein gen, dan lingkungan untuk mencegah, mendiagnosis, serta mengobati penyakit.
3. Targeted treatment, yaitu memblokir pertumbuhan dan penyebaran kanker dengan menginterfensi molekul spesifik (target) yang terlibat dalam pertumbuhan, perkembangan, dan penyebaran penyakit, tergantung pada patologi molekulernya.
Â
Penyakit Genetika yang Jarang Ditemukan
Khusus tentang penyakit genetik yang jarang ditemukan, penyakit atau penyakit langka (Rare Disease), maka ada beberapa upaya pencegahan dan deteksi yang dapat dilakukan kini, antara lain dikenal pendekatan Non invasive Prenatal Testing (NIPT)Â yang bila diperlukan dapat dikonfirmasi dengan test yang lebih invasif, seperti biopsi plasenta (CVS atau chorionic villus sampling) dan pungsi cairan amnion (amniosentesis).
Dalam hal ini dapat disampaikan bahwa kami menyelenggarakan acara ini karena memang di Sekolah Pasca Sarjana Universitas YARSI ada program studi Magister Biomedik, dan mulai tahun ini ditambah dengan peminatan konselor genetik, selain juga ada progran studi Doktor Biomedik.
Acara workshop dan simposium internasional Genetika Medik (ISMGU) ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan ulang tahun Universitas YARSI yang ke-57.
Hadir beberapa pembicara internasional terkemuka dari Thailand, Filipina, Malaysia, Tunisia, Egypt dan Korea serta pembicara terkemuka dari Indonesia, yang hasilnya diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan tentang pelayanan, pencegahan, perawatan dan pengobatan penyakit genetik di era genomik ini.
Dalam acara ini juga direncanakan inisiasi pembentukan Perhimpunan Genetika Medik Asia Afrika (AfroAsia Medical Genetic Society/ AAMGS) yang menunjukkan kerjsama internasional di bidang ilmiah untuk kesehatan umat manusia.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI
Advertisement