Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke Nigeria baru-baru ini telah mencuri perhatian publik dan media internasional.
Di balik sorotan positif yang diberikan oleh banyak pihak terhadap kunjungan tersebut, kabar kurang sedap datang dari dalam istana Inggris.
Baca Juga
Raja Charles III dikabarkan tidak senang dengan perjalanan putranya dan menantunya tersebut. Menurut Instyle, ketidaksenangan raja tersebut dikarenakan oleh perjalanan pasangan tersebut terlihat terlalu mirip dengan tur kerajaan resmi.
Advertisement
Menurut Penulis Kerajaan, Tom Quinn, tur tersebut telah membuat Raja Charles marah begitu pula dengan Pangeran William.
"William sangat marah dan bertekad untuk menemukan cara agar hal ini tidak terjadi lagi di masa depan,” kata Quinn.
“Charles dikatakan marah melebihi yang pernah dilihat orang-orang,” tuturnya dikutip Rabu, (22/5/2024).
Quinn menambahkan bahwa hal yang benar-benar mengganggu Raja Charles dan Pangeran William adalah kenyataan bahwa tuan rumah Nigeria juga mengorganisir acara seolah-olah itu adalah tur resmi.
“Semua tanda-tandanya ada di sana karena pasangan itu disambut dengan tarian, resepsi, kunjungan ke sekolah-sekolah dan badan amal,” lanjut Quinn.
Kabarnya, keluarga kerajaan telah memiliki kekhawatiran atas hal ini sejak lama dan akhirnya terbukti saat ini.
Keluarga kerajaan tidak memiliki kekuasaan atas Nigeria ataupun ke mana pasangan tersebut berpergian, Quinn mengatakan bahwa mudah untuk melihat mengapa para anggota senior kerajaan khawatir.
Meghan Markle Ingin Menjelajahi Warisan Keturunannya
Kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke Nigeria memiliki dua tujuan utama: melanjutkan pekerjaan mereka terkait Invictus Games dan memberi Meghan kesempatan untuk menjelajahi warisan Nigerianya.
Bagi Meghan, perjalanan ini merupakan momen spesial. Ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi Nigeria setelah mengetahui bahwa dia memiliki 43% darah Nigeria berdasarkan tes genealogi. Dia merasa sangat terharu saat mengunjungi negara tersebut bertepatan dengan Hari Ibu Internasional tahun ini jatuh pada 12 Mei.
"Memahami warisan Anda lebih jauh adalah hal yang sangat istimewa sebagai seorang ibu," kata Meghan yang dikutip dari People (22/5/2024).
"Mengetahui bahwa Anda bisa melakukannya, dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dari mana Anda berasal, itu sangat berarti."
Kunjungan ini menandai kelanjutan komitmen Harry dan Meghan terhadap Invictus Games, sebuah kompetisi olahraga internasional untuk para veteran dan personel militer yang terluka. Nigeria baru saja mengirim tim mereka untuk pertama kalinya ke Invictus Games tahun ini, dan Harry dan Meghan ingin menunjukkan dukungan mereka.
Selain fokus pada Invictus Games, Meghan juga memanfaatkan waktunya di Nigeria untuk terhubung dengan komunitas lokal dan mempelajari lebih lanjut tentang budayanya. Dia mengunjungi sekolah, bertemu dengan para pemimpin wanita, dan menghadiri acara budaya.
Advertisement
Keluar dari Keluarga Kerajaan Sejak 2020 Lalu
Pada Januari 2020 lalu, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengejutkan dunia dengan pengumuman mereka untuk "mundur" dari tugas kerajaan sebagai anggota senior.
Keputusan ini menandakan perubahan signifikan dalam tradisi dan masa depan mereka dalam keluarga kerajaan Inggris.
Istana Buckingham segera mengkonfirmasi bahwa pasangan Sussex, Harry dan Meghan, tidak akan lagi menjadi "anggota yang bekerja" dari keluarga kerajaan. Keputusan ini diambil setelah banyak pertimbangan dan diskusi internal.
Sejak saat itu, Harry dan Meghan telah membangun kehidupan baru di California bersama dua anak mereka yang masih kecil, Archie dan Lilibet.
Mereka memilih untuk mandiri secara finansial dan mencari jalan mereka sendiri di luar lingkup kerajaan. Pasangan ini telah mengambil peran baru di dunia hiburan dan filantropi, mengejar berbagai proyek yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai mereka.