Liputan6.com, Jakarta Detoks atau detoksifikasi mengacu pada proses menghilangkan racun berbahaya dari tubuh dan memberikan pembersihan menyeluruh. Meskipun tubuh memiliki sistem detoksifikasi yang efisien, terutama hati dan ginjal, Anda dapat mendukung proses detoks alami tubuh.
Mengonsumsi makanan tertentu dapat membantu mendukung proses ini dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk membuang zat berbahaya.
Baca Juga
Dengan menambahkan berikut ini ke dalam menu harian, bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dilansir dari Health, berikut ini sepuluh makanan yang baik untuk membantu detoksifikasi tubuh.
Advertisement
1. Sayuran Cruciferous
Sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis brussel, dan kembang kol dapat memicu enzim CYP1 yang membantu memecah prokarsinogen, yaitu zat yang berpotensi menjadi karsinogen. Karsinogen sendiri adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker.
Sayuran ini membantu detoks tubuh karena mendukung peran glutathione, antioksidan alami dalam tubuh yang mengatur sistem kekebalan dan meningkatkan detoksifikasi.
Sayuran cruciferous adalah sumber utama glukosinolat, sejenis senyawa tanaman yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan.
2. Buah Beri
Makanan detoks yang kedua yaitu buah beri. Buah ini menunjukkan potensi mengurangi aktivitas berlebih dari enzim CYP1. Ketika enzim CYP1 bekerja terlalu keras tanpa dukungan yang cukup dalam fase kedua detoksifikasi, ini dapat memperburuk efek prokarsinogen.
Buah beri kaya akan nutrisi dan senyawa tanaman seperti flavonoid yang bermanfaat untuk melindungi dari kondisi peradangan, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.
Â
3. Bawang Putih
Bawang putih mengandung komponen senyawa yang mengandung sulfur yang bermanfaat karena aktivitas antioksidan dan efek melawan kanker.
Selain bawang bombay dan kucai, bawang putih termasuk dalam kelompok sayuran allium. Sayuran ini juga dapat memicu enzim yang membantu detoksifikasi.
4. Teh Hijau
Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat terlibat dalam pembersihan racun dalam tubuh. Kafein dan senyawa dalam teh hijau yang disebut katekin diduga bertanggung jawab atas hal ini.
Selain itu, katekin yang ditemukan dalam teh hijau, khususnya epigallocationchin gallate (EGCG), berpotensi untuk melawan peradangan dan kanker.
5. Kunyit
Kunyit merupakan anggota keluarga jahe yang sering digunakan dalam masakan, terutama sebagai bumbu dan bahan dalam bubuk kari.
Dalam pengobatan tradisional, kunyit digunakan untuk mengobati berbagai kondisi termasuk gangguan sendi dan pencernaan. Kunyit dapat meningkatkan detoksifikasi dengan mendukung peran glutathione. Kurkumin, komponen utama dalam kunyit, memainkan peran dalam hal ini.
Â
Advertisement
6. Buah Sitrus
Buah sitrus seperti jeruk, lemon, dan tangerine adalah sumber vitamin C dan folat yang baik, yang mendukung sistem kekebalan. Vitamin C dan polifenol dalam buah jeruk dapat mengurangi peradangan.
Penelitian menunjukkan bahwa buah jeruk dapat memicu enzim UDP-Glucuronosyltransferases (UGT) yang penting untuk membantu tubuh menghilangkan racun melalui urine dan tinja.Â
7. Jahe
Jahe memiliki senyawa seperti 6-shogaol yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Jahe juga sedang dipelajari untuk potensinya meredakan mual dan muntah.
Dalam penelitian pada hewan, 6-shogaol dan ekstrak jahe tampaknya membantu mengontrol aktivitas antioksidan dan detoksifikasi
Â
8. Rosemary
Rosemary kaya akan senyawa tanaman dengan efek antioksidan dan antiinflamasi, serta dapat mengurangi peradangan di usus menurut penelitian pada hewan. Penelitian menunjukkan bahwa rosemary dapat memicu aktivitas enzim yang terlibat dalam detoksifikasi.
9. Makanan yang Mengandung Resveratrol
Anggur, anggur merah, kedelai, dan kacang mengandung resveratrol, sejenis polifenol yang bermanfaat bagi kesehatan. Resveratrol memiliki efek menguntungkan seperti melebarkan pembuluh darah, mengurangi pembekuan darah, dan mengurangi nyeri serta pembengkakan.
Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dapat mengaktifkan enzim CYP1 yang terlibat dalam detoksifikasi serta enzim GST yang membantu mengikat glutathione pada racun dan mengeliminasi mereka.
10. Makanan yang Mengandung Likopen
Likopen adalah senyawa yang memberi warna merah pada tomat, jambu biji, dan semangka. Likopen memiliki potensi antioksidan yang tinggi dan dapat membantu melindungi tubuh terhadap kondisi seperti kanker, terutama kanker prostat, serta penyakit jantung dan hati.
Advertisement