Liputan6.com, Jakarta Wanita disarankan untuk rutin mengganti celana dalam. Namun bukan dua kali tapi bisa tiga hingga empat kali seperti disarankan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ardiansjah Dara Sjahruddin.
Dengan rutin mengganti celana dalam tiga hingga empat kali dalam sehari bisa meminimalisasi terjadinya masalah di area kewanitaan termasuk keputihan.
Baca Juga
"Jadi ada kuman namanya anaerob, itu adalah kuman yang bertumbuh di tempat yang kurang udara. Artinya apa? Vagina ini harus tidak boleh sering ditutup," katanya.
Advertisement
Ardiansjah Dara mengatakan ketika memakai pembalut atau celana jin ketat dalam waktu lama bisa membuat vagina rentan terinfeksi kuman. Alhasil vagina mengeluarkan lendir atau cairan bening sebagai bagian dari mekanisme perlindungan. Keluarnya lendir atau cairan bening ini disebut keputihan.
"Kalau pakai celana longgar, celana kain atau katun, itu agak oke. Jadi, yang paling dasar saja dulu, mengganti pakaian dalam rutin," katanya.
Â
Pilih Celana Dalam Bahan Katun
Â
Ardiansjah Dara menyarankan untuk memilih celana dalam berbahan katun atau bahan lain yang cepat menyerap keringat.
"Jadi, kalau misal sedang pipis waktu makan siang, cebok, langsung ganti celana dalam yang baru. Nanti, pulang ganti lagi yang baru," kata Ardiansjah memberi contoh.Â
Â
Advertisement