Sukses

Suhu Panas di Arab Saudi Rentan Bikin Jemaah Haji Kena Infeksi Saluran Napas dan Penyakit Lain

Cuaca yang panas di Arab Saudi bisa meningkatkan risiko jemaah haji mengalami infeksi saluran napas dan penyakit lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Suhu di Arab Saudi berbeda dengan Indonesia. Bila di Tanah Air mencapai 36 derajat Celsius, di sana rata-rata suhu mencapai 43 derajat Celsius.

Cuaca yang panas bisa meningkatkan risiko jemaah haji mengalami infeksi saluran napas dan penyakit lainnya.

"Pelaksanaan ibadah haji khususnya di musim panas bisa meningkatkan risiko infeksi saluran napas dan penyakit lain," kata dokter yang pernah menjadi petugas kesehatan haji pada 2008 dan 2010, Dicky Budiman.

Ada dua alasan yang membuat suhu panas bisa memicu infeksi saluran napas dan penyakit lain pada orang di sana. Pertama, dehidrasi.

"Suhu panas yang ekstrem membuat tubuh mudah dehidrasi. Kondisi kekurangan cairan dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi termasuk infeksi saluran napas," terang Dicky dalam keterangan suara ditulis Sabtu, 1 Juni 2024.

Kedua, suhu panas membuat stres fisik dan mental. Kondisi tersebut turut membuat kekebalan tubuh menurun.

"Ini juga membuat jemaah haji jadi lebih rentan terhadap infeksi," kata Dicky.

Faktor Lain

Dicky juga mengungkapkan bahw situasi di Tanah Suci sering mengalami polusi dan debu yang tinggi. Kondisi tersebut membuat partikel yang membawa patogen masuk saluran napas dan menyebabkan iritasi dan infeksi.

"Partikel ini kan terbawa angin bisa membawa patogen berupa bakteri atau virus," jelasnya.

Di sisi lain, saat ibadah haji di Arab Saudi itu artinya ada jutaan orang dari berbagai penjuru dunia datang menjadi satu.

"Kepadatan dan kontak fisik yang intensi menyebabkan penyakit mudah menular," jelas Dicky.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pencegahan

Guna mencegah terkena penyakit infeksi saluran napas dan lainnya saat menjalankan ibadah haji, hal yang penting dilakukan adalah vaksinasi. Jadi, bukan cuma vaksin COVID-19 dan meningitis, tapi Dicky menilai melakukan suntikan vaksin pneumonia dan flu penting juga.

Bagi yang sudah di Tanah Suci lakukan hal berikut untuk mencegah sakit pneumonia dan penyakit lainnya:

- Jaga Kebersihan Diri

Bagi jemaah haji yang sudah sampai di Tanah Suci, penting untuk selalu menerapkan kebersihan. Mulai dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, memakai hand sanitizer, mencegah tangan memegang area wajah.

 

- Pakai Masker

Saat berada di kerumunan dan ruangan tertutup, Dicky menyarankan untuk memakai masker. Hal ini mampu mengurangi penularan penyakit yang menular lewat udara.

 

3 dari 4 halaman

Cukup Minum

- Hidrasi Cukup

Pastikan sebelum haus sudah minum agar tubuh mendapatkan cairan yang cukup

- Istirahat Cukup

"Pastikan tubih beristirahat supaya sistem kekebalan tubuh optimal. Pilih kegiatan yang penting-penting saja, supaya tubuh siap melakukan ibadah penting haji," kata Dicky.

- Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Makan Makanan Bergizi

- Hindari Kontak dengan Orang Sakit

4 dari 4 halaman

Pneumonia Penyakit Terbanyak

Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Nurul Jamal mengatakan bahwa pneumonia merupakan penyakit terbanyak yang diidap jemaah haji hingga pekan kemarin.

"Saat ini masih ada tiga kasus yang terbanyak, yaitu pneumonia, penyakit jantung dan diabetes," kata Jamal di Makkah mengutip Antara.

Agar tidak banyak jemaah haji jatuh sakit, Jamal mengimbau agar jamaah di masa tunggu ini lebih menjaga kondisi fisiknya menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti.

"Haji adalah Armuzna. Persiapkan kesehatan sebelum ke Arafah, jangan beraktivitas berlebihan. Patuhi imbauan petugas kesehatan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.