Liputan6.com, Jakarta - Batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi medis akibat terbentuknya massa padat seperti batu di dalam kantong empedu.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterology-hepatologi RS Siloam MRCCC Semanggi, Irsan Hasan, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, sehingga mengganggu kualitas hidup pasien.
Baca Juga
Ada berbagai cara penanganan batu empedu, salah satunya Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). Penanganan ini dilakukan untuk menghilangkan batu empedu yang tersumbat di saluran empedu.
Advertisement
“Prosedur ini melibatkan penggunaan alat endoskopi yang dimasukkan melalui mulut hingga ke saluran empedu. Diikuti dengan penanganan batu dengan bantuan teknik seperti penghancuran batu atau pengangkatan menggunakan alat tertentu,” kata Irsan dalam keterangan pers, Senin (3/6/2024).
Irsan menambahkan, ERCP adalah sebuah prosedur medis yang menggabungkan teknik endoskopi dengan radiografi untuk memeriksa dan mengobati masalah pada saluran empedu, hati, dan pankreas. Penggunaan terapi ERCP ini masih terbatas karena butuh keterampilan dan ketelitian untuk memastikan kondisi batu empedu yang dialami pasien.
Prosedur ERCP melibatkan penggunaan endoskop berbentuk tabung atau selang fleksibel yang dimasukkan melalui mulut. Pada ujung endoskop terdapat kamera yang memungkinkan dokter untuk melihat dan memantau saluran empedu, hati, dan pankreas. Selanjutnya, akan dilakukan pemberian kontras melalui tabung endoskop untuk memvisualisasikan saluran empedu dan pankreas.
Keunggulan ERCP
Irsan menjelaskan, tindakan ERCP memiliki berbagai keunggulan, termasuk:
Tampilkan Data yang Akurat
ERCP memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang saluran empedu pankreas. Sehingga dapat membantu mendiagnosis penyakit atau kelainan seperti batu empedu, penyempitan saluran empedu, atau masalah lainnya.
Terapi Langsung
Selain digunakan untuk diagnosis, ERCP juga dapat digunakan secara terapeutik dengan melakukan tindakan langsung dalam mengatasi masalah seperti penyumbatan saluran empedu.
Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan seperti:
- Pengangkatan batu empedu yang tersumbat.
- Pemasangan stent (tabung) untuk membuka saluran empedu yang menyempit.
- Pengangkatan tumor di saluran empedu.
Minimal Invasif
ERCP relatif minim invasif dibandingkan dengan metode bedah lainnya. Metode ini menggunakan akses endoskopis yang melibatkan sedikit atau tanpa sayatan besar, yang mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien.
Advertisement
Risiko ERCP
Meski ERCP memiliki berbagai keunggulan, Irsan tak memungkiri bahwa tindakan ini juga memiliki risiko tersendiri.
“Meskipun ERCP memiliki banyak keunggulan, perlu diingat bahwa prosedur ini juga memiliki risiko seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada saluran empedu atau pankreas. Oleh karena itu, setelah menjalani ERCP di MRCCC, pasien akan tetap menjalani observasi secara berkala dengan pengawasan dari tenaga medis yang terampil dan profesional,” jelas Irsan.
Penanganan Batu Empedu Lainnya
Selain ERCP, terdapat beberapa cara penanganan lain terkait batu empedu. Tatalaksana yang dapat digunakan untuk mengatasi batu empedu tergantung pada kondisi dan kebutuhan setiap pasien. Berikut adalah beberapa tatalaksana batu empedu selain ERCP:
Perubahan Pola Makan
Pola makan sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya batu empedu dan meminimalkan gejalanya.
Hindari makanan berlemak tinggi, makanan mengandung kolesterol tinggi, dan makanan olahan. Gantilah dengan konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan rendah lemak.
Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu melarutkan atau menghancurkan batu empedu. Terutama untuk batu kolesterol lebih kecil.
Contoh obat yang digunakan adalah Ursodeoxycholic acid (UDCA) dan Chenodeoxycholic acid (CDCA). Namun, perlu diperhatikan bahwa proses ini bisa memakan waktu lama dan tidak selalu efektif.
Terapi ESWL
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau ESWL adalah metode non-invasif menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu empedu menjadi fragmen yang lebih mudah dikeluarkan melalui saluran empedu.
Namun, ESWL umumnya hanya efektif untuk batu empedu yang lebih kecil dan tidak dapat digunakan untuk semua kondisi.
Advertisement