Liputan6.com, Jakarta Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Imam Subawaihin mengenalkan metode belajar Al-Quran yang unik dan beda dari biasanya.
Ketua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Hikmatun Balighoh di Desa Sungai Bakau Besar Laut itu menggunakan media ular tangga khusus yang dirancang agar anak-anak bisa bermain sambil mengingat kembali pelajaran Al-Quran.
Baca Juga
Kate Middleton Temukan Kedamaian Lewat Agama di Tengah Perjuangan Melawan Kanker, Kontras dengan Pangeran William
Cara Menggunakan Asam Jawa sebagai Obat Tradisional untuk Menurunkan Kolesterol Jahat dan Trigliserida
Baca Ayat Seribu Dinar Ini setelah Sholat Fardhu, Niscaya Rezeki Datang dari Arah Tak Disangka
Ide ini tercetus ketika anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain gawai ketimbang menghafal Al-Quran di madrasah. Imam pun memikirkan cara agar anak-anak bisa bermain sambil belajar dengan memodifikasi permainan tradisional ular tangga.
Advertisement
Dari ide itu, Imam akhirnya menciptakan Ular Tangga Muroja'ah. Sebuah permainan ular tangga di mana pemainnya ditantang untuk menghafal ayat atau tajwid yang ada dalam Al-Quran sesuai dengan kotak yang diinjak oleh poin (dadu) yang dimainkan.
"Saya berpikir hingga menemukan Ular Tangga Muroja'ah ini. Niatnya mengajak anak-anak belajar sambil bermain. Agar mereka tidak cepat bosan sekaligus mengenalkan permainan tradisional," ujarnya di Mempawah, Selasa, 4 Mei 2024 mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag).
Dalam Ular Tangga Muroja'ah itu, anak-anak dilatih untuk bersosialisasi, berkompetisi, dan mengingat materi pembelajaran. Selain mengenalkan aksara Arab pada papan permainan, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan.
"Misalnya, jika dadunya sampai di angka tertentu, anak tersebut diminta membaca doa berbagai niat shalat dan hukum bacaan tajwid," terang pria yang juga menjabat Pokja TTQ Kabupaten Mempawah ini.
Raih Penghargaan Atas Inovasi Belajar Al-Quran yang Diciptakan
Atas inovasi kreatifnya ini, Imam Subawaihin berhasil memenangkan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024.
Imam Subawaihin unggul di kategori Literasi Al-Quran dan mewakili Kemenag Provinsi Kalimantan Barat di tingkat nasional.
"Kemenangan itu bonus saja. Terpenting anak-anak rajin mengaji dan berakhlak mulia. Dengan maju di tingkat nasional, semoga inovasi ini lebih luas jangkauan manfaatnya," tambahnya.
Advertisement
Kegiatan Harian di TPQ Hikmatun Balighah
Imam Subawaihin bercerita, ia mendirikan TPQ Hikmatun Balighah pada 2016, beberapa tahun setelah lulus dari Pondok Pesantren Tebuireng. TPQ yang berdiri di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini buka setiap hari kecuali Jumat.
Di komplek bangunan dua lantai yang kelak juga dijadikan pondok pesantren ini, Imam Subawaihin mulai mengajar sejak jam 14.00 WIB. Tidak hanya teori agama, pria yang merupakan Mustasyar (dewan penasihat) Ranging NU SBBL ini juga mengajarkan praktik.
"Masuk pukul 14.30 - 16.30 WIB. Pertama, santri diajar mengaji dulu. Ada yang sudah iqro', ada juga yang sudah Al-Quran. Setelah belajar semua, santri diajak salat Asar berjemaah," tutur Imam.
Ibadah Terbukti Kembangkan Karakter Anak Jadi Lebih Baik
Imam Subawaihin menjelaskan, pembiasaan praktik salat dan ibadah lainnya sangat penting. Terlebih, katanya, ibadah terbukti bisa mengembangkan karakter anak-anak menjadi lebih baik.
"Selain melaksanakan perintah Allah, pembiasaan ibadah ini membuat anak-anak lebih hidup bersih, sabar, taat, disiplin, dan lebih siap menghadapi kehidupan," pungkas Imam.
Advertisement