Sukses

Setop Merokok di Dekat Anak dan Ibu Hamil, Pakar: Bisa Tingkatkan Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak

Merokok tingkatkan risiko kematian bayi mendadak dan masalah kehamilan termasuk keguguran.

Liputan6.com, Jakarta - Merokok sudah terbukti secara ilmiah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif termasuk pada ibu hamil dan bayinya.

Hal ini disampaikan oleh pakar kesehatan sekaligus peneliti yang sempat mendalami dampak rokok, Dicky Budiman.

Menurutnya, merokok dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada pria dan wanita. Pada wanita hamil, merokok meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

“Paparan asap rokok pasif berbahaya bagi anak-anak, menyebabkan masalah pernapasan, infeksi telinga, dan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis dikutip Rabu, 5 Juni 2024.

Selain membawa dampak buruk pada ibu hamil dan bayinya, merokok juga menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan serius seperti:

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Merokok adalah penyebab utama penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.

Nikotin dalam rokok dan vape atau rokok elektrik dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung yang berkontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, dengan merokok sebagai salah satu faktor risiko utama.

2 dari 4 halaman

Apa Saja Bahaya dari Merokok?

Selain memicu penyakit jantung dan pembuluh darah, rokok juga dikenal sebagai penyebab utama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru-paru. Asap rokok merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis.

“Penggunaan vape juga tidak aman bagi paru-paru. Meski banyak yang menganggap vape sebagai alternatif yang lebih aman, penelitian menunjukkan bahwa uap yang dihasilkan mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak paru-paru,” jelas Dicky.

Data WHO menunjukkan, 90 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh merokok.

3 dari 4 halaman

Apa Efek Samping dari Merokok?

Selain kanker paru-paru, merokok juga berhubungan dengan berbagai jenis kanker lain seperti kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, pankreas, kandung kemih, dan ginjal.

Menurut American Cancer Society, merokok bertanggung jawab atas hampir 20 persen dari semua kematian akibat kanker.

4 dari 4 halaman

Merokok Sebabkan 8 Juta Kematian Setiap Tahun

Menurut WHO, merokok menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya. Lebih dari 7 juta kematian tersebut diakibatkan oleh penggunaan langsung tembakau, sementara sekitar 1,2 juta disebabkan oleh paparan asap rokok pasif.

WHO juga melaporkan bahwa sekitar 1,1 miliar perokok di seluruh dunia, dengan 80 persen dari mereka tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sementara, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi merokok pada penduduk berusia di atas 15 tahun mencapai 33,8 persen.

Prevalensi merokok pada remaja usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018. Hal ini menunjukkan adanya tren yang mengkhawatirkan di kalangan generasi muda.