Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat perokok anak. Ini dibuktikan dengan Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 yang mengungkap para perokok Tanah Air umumnya mulai merokok di usia sekolah.
Anak-anak sekolah memulai kebiasaan tak sehat itu saat berusia 15-19 tahun (56,5 persen). Disusul perokok usia 10-14 tahun (18,4 persen).
Baca Juga
Sayangnya, masalah ini tak mudah diatasi lantaran menurut peneliti yang sempat mendalami dampak rokok, Dicky Budiman, setidaknya ada lima tantangan dalam melindungi masyarakat termasuk anak-anak dan remaja dari bahaya rokok. Tantangan-tantangan itu termasuk:
Advertisement
Normalisasi Kebiasaan Merokok
Merokok masih dianggap sebagai hal yang normal dan diterima secara sosial di banyak komunitas, termasuk di Indonesia.
“Ini menjadi tantangan besar dalam upaya mengubah perilaku merokok,” kata Dicky dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 5 Juni 2024.
Industri Tembakau yang Kuat
Tantangan kedua, industri tembakau memiliki pengaruh yang kuat dan seringkali melakukan lobi untuk menghambat regulasi yang ketat.
“Mereka juga menggunakan iklan yang menarik bagi anak-anak dan remaja,” ujar Dicky.
Kurangnya Edukasi dan Kesadaran
Banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari bahaya merokok dan vape. Kurangnya edukasi dan informasi yang akurat membuat masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, rentan terhadap pengaruh negatif tembakau.
Akses Mudah ke Produk Tembakau
Tantangan berikutnya yakni mudahnya akses pada produk tembakau, termasuk oleh anak-anak dan remaja.
“Penjualan yang tidak diawasi dengan baik membuat produk ini mudah diperoleh,” ucap Dicky.
Pengaruh Media dan Iklan
Iklan rokok yang masih tersebar luas, baik secara langsung maupun tidak langsung, memberikan pengaruh yang besar terhadap anak-anak dan remaja.
Advertisement
Pentingnya Promosi Hidup Sehat Tanpa Rokok
Mengingat adanya tantangan-tantangan dalam melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok, maka diperlukan berbagai tepat, seperti:
Edukasi dan Kesadaran
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok dan vape melalui kampanye edukasi yang efektif. Menggunakan media massa, media sosial, dan kegiatan di komunitas untuk menyebarkan informasi yang benar dan ilmiah.
Regulasi dan Kebijakan
Pemerintah perlu memberlakukan dan menegakkan peraturan yang ketat mengenai penjualan dan penggunaan produk tembakau dan vape.Termasuk pembatasan iklan dan promosi, peningkatan pajak, dan pelabelan peringatan kesehatan yang jelas dan mencolok pada kemasan.
Program Berhenti Merokok
Pemerintah juga perlu menyediakan akses yang mudah dan terjangkau untuk program-program berhenti merokok yang efektif. Termasuk konseling, terapi pengganti nikotin, dan obat-obatan yang membantu mengurangi kecanduan nikotin.
Lingkungan Bebas Rokok
Menciptakan lebih banyak ruang publik bebas rokok dan vape untuk melindungi masyarakat dari paparan asap rokok pasif dan menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku hidup sehat.
Dukungan untuk Generasi Muda
Mendorong program-program pencegahan merokok di sekolah-sekolah dan komunitas yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja agar mereka mengerti bahaya merokok dan tidak coba-coba untuk mulai merokok.
Advertisement