Sukses

Sariawan Saat Hamil: Cari Tahu Penyebab dan Langkah Penanganan yang Tepat

Sariawan saat hamil jangan disepelekan karena bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi karena rasa sakit yang mengganggu. Begini cara mengatasinya!

Liputan6.com, Jakarta Tahukah kamu kalau sariawan saat hamil sering jadi masalah kesehatan yang bisa menyerang ibu hamil? Ya, menjalani kehamilan bisa dibilang sebagai salah satu periode yang menakjubkan sekaligus penuh tantangan bagi perempuan. Menanti kehadiran buah hati tentunya jadi hal yang mendebarkan dan bikin excited, tapi perubahan fisik dan emosional yang  signifikan membuat para bumil harus lebih waspada dengan berbagai masalah kesehatan yang muncul. Salah satunya adalah sariawan atau stomatitis aftosa.

Meskipun terlihat sepele, namun luka kecil yang muncul di dalam mulut ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk makan dan berbicara. Apa saja sih penyebab sariawan saat hamil dan bagaimana langkah penanganan yang tepat? Baca artikelnya lebih lanjut, Sahabat Fimela!

2 dari 10 halaman

Apakah Perubahan Hormon Menyebabkan Sariawan Saat Hamil?

Salah satu alasan utama mengapa sariawan lebih sering terjadi pada wanita hamil adalah fluktuasi hormon. Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang drastis. Hormon-hormon ini memiliki peran penting dalam menjaga kehamilan, namun juga bisa berdampak pada kesehatan mulut. Progesteron, misalnya, dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan gusi sehingga menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi serta iritasi.

Fluktuasi hormon ini juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh fokus untuk mendukung pertumbuhan janin, sistem kekebalan bisa menjadi lebih lemah dalam melawan infeksi kecil seperti sariawan. Kombinasi dari peningkatan sensitivitas jaringan mulut dan sistem kekebalan yang lemah membuat ibu hamil lebih rentan mengalami sariawan.

Selain perubahan hormon, stres dan kelelahan yang sering dialami oleh ibu hamil juga berperan dalam munculnya sariawan. Periode kehamilan sering kali disertai dengan stres emosional dan fisik yang tinggi, mulai dari kekhawatiran tentang kesehatan bayi hingga perubahan fisik yang cepat.

Stres ini dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, termasuk di mulut, yang kemudian memicu timbulnya sariawan. Kelelahan yang sering dirasakan oleh ibu hamil juga bisa memperburuk kondisi ini, karena tubuh yang lelah lebih rentan terhadap infeksi.

3 dari 10 halaman

Faktor Lain yang Jadi Penyebab Sariawan Saat Hamil

Selain kondisi perubahan hormon, ada beberapa faktor lain yang juga bisa menjadi penyebab sariawan saat hamil. Kenali satu per satu agar bisa melakukan tindakan pencegahan, yuk!

1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah

Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan signifikan untuk mencegah penolakan terhadap janin yang sedang berkembang. Meski perubahan ini penting untuk menjaga kehamilan yang sehat, dampaknya adalah sistem kekebalan tubuh ibu hamil jadi lebih lemah dalam melawan infeksi kecil seperti sariawan. Penurunan efisiensi sistem kekebalan ini membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk yang terjadi di mulut dan menjadi penyebab sariawan.

Selain itu, kondisi tubuh ibu yang fokus pada mendukung pertumbuhan janin, menyebabkan respons terhadap cedera atau iritasi di mulut bisa menjadi lebih lambat. Hal ini membuat luka kecil yang biasanya akan sembuh dengan cepat, justru berkembang menjadi sariawan yang menyakitkan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan secara menyeluruh dan memperhatikan gejala-gejala awal sariawan sangat penting selama kehamilan.

2. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi adalah faktor penting lainnya yang bisa menyebabkan sariawan selama kehamilan. Nutrisi seperti vitamin B12, asam folat, zat besi, dan zinc sangat penting untuk kesehatan jaringan mulut dan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat menyebabkan munculnya sariawan yang berulang dan sulit sembuh.

Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika asupan makanan tidak mencukupi atau tidak seimbang, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral yang dibutuhkan, sehingga mempengaruhi kesehatan mulut.

3. Perubahan Pola Makan

Perubahan pola makan selama kehamilan juga dapat berkontribusi pada munculnya sariawan. Beberapa ibu hamil mengalami ngidam makanan tertentu atau malah menjadi tidak tertarik pada makanan yang biasanya mereka sukai. Pola makan yang tidak seimbang ini bisa mempengaruhi asupan nutrisi dan keseimbangan pH dalam mulut, yang kemudian memicu sariawan.

Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin mengonsumsi makanan yang terlalu asam, pedas, atau keras, yang dapat mengiritasi jaringan mulut dan menyebabkan luka kecil yang berkembang menjadi sariawan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari makanan yang dapat memicu iritasi selama kehamilan.

4. Kondisi Medis Tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang lebih sering terjadi atau memburuk selama kehamilan dan dapat memicu sariawan. Misalnya, diabetes gestasional dapat mempengaruhi keseimbangan gula darah dan meningkatkan risiko infeksi di mulut. Kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, yang bisa menyebabkan sariawan.

Infeksi jamur juga lebih umum terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormonal yang mempengaruhi keseimbangan mikroba dalam mulut. Selain itu, kondisi medis lain seperti anemia atau gangguan pencernaan juga bisa mempengaruhi kesehatan mulut dan meningkatkan risiko sariawan. Mengelola kondisi medis dengan baik dan menjaga kesehatan mulut dapat membantu mencegah timbulnya sariawan selama kehamilan.

5. Kurangnya Kebersihan Mulut

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan mulut ya, karena ternyata bisa jadi salah satu faktor penyebab sariawan! Selama kehamilan, perubahan hormonal dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap pembengkakan dan perdarahan. Jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik, penumpukan plak dan bakteri dapat menyebabkan iritasi dan infeksi di mulut, yang kemudian memicu sariawan.

Menyikat gigi 2 kali sehari dan menggunakan benang gigi secara teratur sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut. Selain itu, obat kumur antiseptik yang aman juga dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran yang tepat tentang cara menjaga kebersihan mulut selama kehamilan, serta untuk pemeriksaan rutin yang dapat membantu mencegah masalah mulut lainnya.

4 dari 10 halaman

10 Cara Mengatasi Sariawan Saat Hamil yang Bisa Dilakukan

Sariawan saat hamil nggak hanya memberikan rasa tidak nyaman di area mulut saja. Tapi, ibu hamil juga rentan mengalami penurunan nutrisi tubuh karena kesulitan untuk makan dan minum akibat luka yang muncul di dalam mulut. Jadi, penting untuk mencari tahu cara mengatasi sariawan saat hamil yang tepat.

1. Menjaga Kebersihan Mulut

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menjaga kebersihan mulut jadi faktor penting untuk mengatasi sariawan. Melakukan rutinitas membersihkan mulut dapat membantu membantu mengurangi jumlah bakteri yang bisa menyebabkan iritasi dan infeksi. Bumil bisa menerapkan kebiasaan sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, dan jangan lupa untuk menggunakan benang gigi secara teratur.

Selain itu, perhatikan juga cara menyikat gigi. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut agar tidak melukai gusi dan jaringan mulut yang sensitif. Jangan lupa untuk membersihkan lidah, karena bakteri juga bisa menumpuk di sana. Rutin membersihkan mulut akan membuat mulut tetap sehat dan sariawan cepat hilang.

5 dari 10 halaman

2. Menggunakan Obat Kumur Antiseptik

Obat kumur antiseptik bisa menjadi teman baik saat sariawan. Produk tersebut membantu membunuh bakteri dan menjaga kebersihan mulut. Namun, pastikan jenis yang aman untuk ibu hamil dan gunakan sesuai anjuran. Dilansir dari Mayo Clinic, obat kumur antiseptik dapat membantu mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan sariawan.

Untuk hasil yang maksimal, gunakan obat kumur setelah menyikat gigi dan sebelum tidur. Selain mengurangi bakteri, formula di dalamnya juga bisa membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh sariawan. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih obat kumur yang tepat.

6 dari 10 halaman

3. Menghindari Makanan Pemicu

Seringnya, ibu hamil ngidam jenis makanan seperti asam dan pedas. Namun, tahu nggak sih kalau jenis makanan tersebut ternyata bisa memicu dan memperburuk sariawan? Soalnya, makanan yang terlalu asam, pedas atau punya tekstur yang keras cenderung bisa membuat jaringan mulut iritasi dan menyebabkan sariawan semakin parah.

Jadi, perbaiki pola makan sehari-hari dengan memilih asupan lembut yang nggak membuat mulut iritasi. Misalnya saja sup, yogurt, atau pisang. Makanan ini tidak hanya nyaman dikonsumsi tetapi juga bisa membantu mempercepat penyembuhan sariawan. Selain itu, perbanyak minum air putih untuk menjaga kelembapan di dalam mulut dan mencegah dehidrasi.

7 dari 10 halaman

4. Mengonsumsi Suplemen Vitamin

Kekurangan vitamin tertentu bisa menjadi salah satu penyebab sariawan. Jadi, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin, seperti  vitamin B12, asam folat, dan zat besi, dapat membantu mengatasi sariawan. Menurut National Institutes of Health, Vitamin B12 dan asam folat sangat penting untuk kesehatan jaringan mulut dan sistem kekebalan tubuh.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun. Dokter akan memberikan dosis yang tepat sesuai kebutuhan ibu hamil. Suplemen ini tidak hanya membantu mengatasi sariawan tetapi juga penting untuk kesehatan kehamilan secara keseluruhan.

8 dari 10 halaman

5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama kehamilan, apalagi jika mengalami sariawan. Soalnya, dehidrasi bisa membuat kondisi sariawan saat hamil makin parah, karena mulut yang kering dapat menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang biak. Dilansir dari Healthline, air mineral dapat menjaga kelembapan mulut dan mengurangi risiko infeksi.

Pastikan minum setidaknya delapan gelas air sehari. Jika bosan dengan air putih, tambahkan sedikit lemon atau meminum jus buah yang tidak asam. Selain membantu mengatasi sariawan, minum banyak air juga penting untuk kesehatan kehamilan dan tubuh secara keseluruhan.

6. Menggunakan Gel atau Salep Khusus

Ada berbagai jenis gel atau salep yang bisa diaplikasikan langsung pada sariawan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Produk-produk ini biasanya mengandung bahan-bahan yang aman untuk digunakan selama kehamilan.

Aplikasikan gel atau salep sesuai petunjuk penggunaan, biasanya setelah makan dan sebelum tidur. Produk ini membentuk lapisan pelindung di atas sariawan, melindunginya dari iritasi lebih lanjut dan membantu proses penyembuhan. Pastikan untuk memilih produk yang aman dan telah direkomendasikan oleh dokter atau apoteker.

9 dari 10 halaman

7. Mengonsumsi Makanan Sehat

Makanan sehat adalah kunci utama untuk mencegah dan mengatasi sariawan. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral untuk mendukung kesehatan mulut dan sistem kekebalan tubuh.

Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, protein, dan biji-bijian. Hindari makanan yang tinggi gula dan makanan olahan yang bisa merusak kesehatan mulut. Dengan pola makan yang sehat, tubuh akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan sariawan.

10 dari 10 halaman

8. Menghindari Stres

Stres dapat memperburuk kondisi sariawan dan membuat penyembuhannya lebih lama. Jadi, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik. Dikutip dari National Institutes of Health, stres dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh yang bisa memperburuk sariawan.

Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau berjalan-jalan santai. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan nikmati aktivitas favorit. Mengelola stres dengan baik tidak hanya membantu mengatasi sariawan tetapi juga penting untuk kesehatan mental dan fisik selama kehamilan.

9. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk penyembuhan tubuh, termasuk saat mengalami sariawan. Selama tidur, tubuh melakukan perbaikan dan regenerasi sel-sel yang rusak. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas setiap malam, setidaknya 7-8 jam. Buatlah lingkungan tidur yang nyaman dan hindari gangguan seperti cahaya terang dan suara bising. Dengan istirahat yang cukup, tubuh akan lebih kuat dan mampu melawan infeksi yang menyebabkan sariawan.

10. Konsultasi dengan Dokter

Jika sariawan tidak kunjung sembuh atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih efektif dan aman untuk ibu hamil atau pun saran lain yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.

Mengatasi sariawan saat hamil memang memerlukan perhatian ekstra, namun dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Semoga tips-tips di atas membantu jalani kehamilan dengan lebih nyaman dan bebas sariawan!