Liputan6.com, Jakarta - Batu empedu adalah kondisi mengerasnya cairan pencernaan di saluran maupun kantong empedu. Hal ini dapat terjadi akibat berbagai hal seperti tingginya kolesterol dan gaya hidup tak sehat.
Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif di RS EMC Pulomas, Seno Budi Santoso, penyakit ini tak boleh dibiarkan begitu saja karena dapat membahayakan pasien.
Baca Juga
Tingkat batu empedu yang parah dapat dibedakan dari lokasinya. Pertama di kantong empedu dan kedua di saluran empedu.
Advertisement
“Biasanya yang lebih emergensi adalah bila batu itu ada di saluran empedu dan menyebabkan sumbatan aliran empedu. Ini biasanya ditandai dengan pasien badannya menjadi kuning,” kata Seno dalam Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC edisi “Bye-Bye Batu Empedu: Apa Sih Penyebabnya?” Senin (24/6/2024).
Selain badan atau kulit menguning, gejala lain yang menunjukkan bahwa batu empedu mulai parah adalah:
- Urine berwarna seperti air teh
- Feses berwarna pucat atau putih seperti dempul.
“Nah kalau terjadi gejala seperti itu, tindakannya jadi emergensi, segera harus dilakukan karena kalau ditunda terlalu lama nanti merusak fungsi hati dan sebagainya,” papar Seno.
Sementara, jika batunya ada di kantong empedu maka operasi yang dilakukan relatif bersifat elektif atau terencana.
Gejala Khas Batu Empedu
Terkait tanda awal, batu empedu disebut memiliki gejala khas dan tidak khas karena mirip dengan penyakit lain seperti masalah lambung.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi RS EMC Alam Sutera, Nella Suhuyaniy, gejala umum dari keluhan batu empedu bisa berupa nyeri perut yang kerap disalahartikan sebagai sakit mag.
“Nyeri di ulu hati, tembus ke belakang. Cuman gejala batu empedu itu sedikit lebih khas di mana nyerinya tembus sampai ke pinggang kemudian menjalar sampai ke bahu atas. Itu bisa jadi dari batu empedu,” jelas Nella dalam kesempatan yang sama.
Jika batu empedu menyebabkan infeksi, maka gejala yang dapat timbul adalah demam. Dan gejala ini biasanya tidak ditemukan pada sakit lambung yang umum.
Advertisement
Kenali Faktor Risiko Batu Empedu dengan 4F
Nella menambahkan, ada istilah 4F yang dikenal sebagai faktor risiko batu empedu, yakni:
- Female (perempuan).
- Fourty (umur di atas 40 tahun).
- Fat (kegemukan/obesitas).
- Fertile (sudah memiliki anak).
“Jadi kalau memenuhi syarat 4F ini terus ada gejala perut kanan atas nyeri maka jangan hanya berpikir bahwa itu sakit lambung. Perlu pemeriksaan lanjutan apa ini benar-benar masalah lambung saja atau ada batu empedu,” saran Nella.
Makanan Pemicu Batu Empedu
Salah satu penyebab batu empedu yang banyak disebut-sebut dalam sesi Healthy Monday kali ini adalah gaya hidup tak sehat seperti kebiasaan makan yang buruk.
Menurut Nella, makanan tertentu berperan dalam meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu, termasuk:
Makanan Tinggi Kolesterol
“Salah satu timbunan yang bisa terjadi pada batu empedu itu timbunan dari kolesterol. Jadi makanan yang tinggi kolesterol harus kita hindari karena itu adalah salah satu faktor risiko.”
Contoh makanan tinggi kolesterol adalah makanan cepat saji atau junk food.
Makanan Tinggi Kalsium
“Yang kedua, batu jenis lain adalah batu kalsium. Jadi pada kondisi tertentu makanan tinggi kalsium juga perlu kita batasi. Bukan berarti enggak boleh, tapi kita batasi untuk menghindari faktor risiko terjadinya batu empedu,” pungkasnya.
Tak hanya dalam batu empedu, batu kalsium juga sering ditemui dalam kasus batu ginjal.
Advertisement