Sukses

Gawai Bisa Pecah Belah Keluarga, Penggunaannya Perlu Dipantau agar Anak-Anak Jadi Generasi Unggul

Penggunaan gadget atau gawai yang tak dipantau dengan baik dapat memicu perpecahan dalam keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 29 Juni, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengingatkan tantangan gawai yang bisa memecah belah keluarga.

Di tengah tantangan zaman yang sudah serba elektronik dan digital, Sumarno mengingatkan untuk berhati-hati dalam penggunaan ponsel pintar dan gawai baik bagi anak maupun orangtua.

Dalam hal berkomunikasi misalnya, adanya gawai tanpa pengawasan yang tepat bisa berdampak pada tidak harmonisnya sebuah keluarga.

“Gadget bisa memecah belah keluarga. Musuh baru di zaman sekarang. Bisa jadi saat makan pun tetap pegang HP dan bermain dengannya. Jadi, di momentum ini ayo kembali lagi ke fungsi keluarga yang seharusnya,” kata Sumarno dalam peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, Rabu, 26 Juni 2024.

Dengan kata lain, hadirnya teknologi jangan sampai merusak keharmonisan keluarga.

"Biarlah gadget dan handphone tetap menjadi alat komunikasi dan hiburan yang terukur. Tanpa merusak pola komunikasi dalam keluarga."

“Tetaplah saling mengobrol di ruang keluarga, makan bersama tanpa bermain HP, berkomunikasi layaknya manusia yang penuh kasih dan sayang."Pemantauan penggunaan gawai dalam keluarga perlu jadi perhatian karena dari keluarga berkualitas, lahir sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peran BKKBN Bangun Keluarga Berkualitas

Keluarga berkualitas juga tengah dibangun melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting. Program ini digawangi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Menurut Sumarno, agar Indonesia menjadi negara maju dengan SDM unggul, disertai bonus demografi dan generasi emas di tahun 2045, perlu adanya persiapan. Di antaranya melalui program BKKBN.

“Tantangan selanjutnya di dunia sekarang yang sudah serba teknologi, adanya AI (Artificial Intelligence), dan teknologi lainya yang sudah berbasis mesin. Sehingga kualitas SDM sangatlah berpengaruh dan harus bisa mengimbangi. Dan untuk pengembangan kualitas itu, semuanya bermula dari keluarga,” kata Sumarno.

3 dari 4 halaman

Program yang Berkaitan dengan Keluarga Harus Didukung

Dalam keterangan yang sama, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, memaparkan pentingnya SDM berkualitas untuk mencapai Indonesia sebagai negara maju.

 Ia menekankan jika penguatan program yang berkaitan dengan keluarga haruslah didukung dan disukseskan. Baik itu percepatan penurunan stunting, ataupun Bangga Kencana.

“Stunting harus dicegah, karena dalam jangka panjang akan menurunkan produktivitas. Dua puluh tahun ke depan saat usia Republik Indonesia 100 tahun. Dengan cita-cita Indonesia menjadi negara maju, dengan 318,2 juta penduduk, tentu untuk mencapai harapan tersebut perlu SDM yang berkualitas,” kata Teguh.

4 dari 4 halaman

Perkuat Pembangunan Keluarga

Lebih lanjut, Teguh memaparkan bahwa keluarga berkualitas menuju Indonesia emas, mengandung pesan bahwa kualitas keluarga sangatlah penting untuk menghasilkan generasi unggul.

“Melalui Harganas tahun ini kami mengajak dukungan untuk terus memperkuat penyelenggaraan pembangunan keluarga dan program Bangga Kencana demi membangun kualitas keluarga Indonesia,” ucap Teguh.

Dalam gelaran peringatan Harganas di Jepara, kemeriahan acara tak luput menjadi daya tarik massa untuk berkumpul. Selain akses ke Pantai Kartini yang menjadi gratis pada acara tersebut, sejumlah kegiatan pun saling bersahutan, bergiliran saling memeriahkan.

Hadir dalam acara ini, Bupati dan Walikota dari eks Karesidenan Pati, Eks Karesidenan Semarang, dan Eks Karesidenan Surakarta.

Ada pula Expo UMKM hasil karya usaha para akseptor KB, penampilan seni dari Forum GenRe dan Forum Anak Jawa Tengah. Tak lupa band musik dari sekolah-sekolah di Jepara ikut memeriahkan acara tersebut.

Digelar juga lomba kesenian dan ketangkasan anak hingga pemberian penghargaan dan beasiswa pendidikan untuk anak SMA sederajat di Kabupaten Jepara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.