Sukses

Pandangan Berkabut dan Keruh? Segera Periksakan Mata, Bila Ditunda Bisa Berujung Kebutaan

Merasa penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh yang merupakan gejala katarak.

Liputan6.com, Jakarta Segera periksakan mata bila mengalami keluhan termasuk bila merasa penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh yang merupakan gejala katarak.

Meskipun masih bisa melihat dan beraktivitas tetap harus diperiksakan guna mencegah kebutaan akibat katarak.

"Orang tidak menyadari karena kekeruhan terjadi perlahan-lahan jadi tidak menyadari perubahan penglihatan, beda kalau penglihatan jadi kabur tiba-tiba,” kata dokter spesialis mata Ahmad secara daring dalam diskusi tentang Bulan Kesadaran Katarak.

Ahmad mengatakan masyarakat juga masih memiliki rasa takut untuk melakukan operasi katarak. Ada anggapan atau mitos yang beredar di lingkungannya serta masalah biaya dan jarak terhadap akses kesehatan yang terbatas.

“Banyak yang keliru pada anggapan kebutaan karena katarak merupakan proses alami yang tidak dapat lagi ditangani sehingga lebih pasrah, padahal ini adalah suatu kondisi yang bisa ditangani dengan operasi,” kata Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) itu seperti mengutip Antara.

Operasi katarak merupakan solusi yang sangat dianjurkan bagi penderita mulai dari stadium awal atau katarak lunak sampai katarak yang sudah mengeras. Dengan tindakan operasi, dapat menyumbang penurunan angka kebutaan karena katarak. Hal ini mengacu pada survei yang dilakukan The Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan The International Agency for the Prevention of Blindness bersama WHO tahun 2016-2017.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Operasi Katarak Disarankan untuk 50 Tahun ke Atas

Tindakan operasi kata Ahmad sangat disarankan bagi yang berusia 50 tahun ke atas agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik serta dapat meningkatkan produktivitas.

Perlu kerja sama dari berbagai sektor mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga publik figur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebutaan akibat katarak dan mencegah gelombang katarak yang diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya jika tidak dicegah.

“Diperlukan juga dukungan kebijakan pemerintah di antaranya memperbaiki fasilitas yang belum didukung pengadaan dan distribusi tenaga kesehatan dan penanganan penyakit yang baik,” kata Ahmad.

3 dari 4 halaman

Siapa yang Bisa Kena Katarak

Mengutip artikel yang sudah direview Maria Magdalena Purba, pada dasarnya katarak bisa menyerang siapa pun di segala usia. Dari sejak lahir, anak-anak, dewasa muda, dan lanjut usia.

Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko kena katarak. Seperti usia atau penuaan, riwayat keturunan, hipertensi, diabetes. Juga paparan sinar matahari berlebihan dan konsumsi alkohol.

4 dari 4 halaman

Merokok Tingkatkan Risiko Kena Katarak

Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak, terutama jika kebiasaan merokok sudah dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Asap rokok mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi sehingga merusak jaringan lensa mata dan menyebabkan terjadinya katarak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.