Liputan6.com, Jakarta - Rambut rontok, atau alopecia, merupakan kondisi di mana rambut menipis, rontok secara bertahap, atau bahkan dalam jumlah besar. Kerontokan rambut dapat bersifat sementara, seperti akibat stres, perubahan hormon, atau faktor lingkungan lainnya.
Namun, pada beberapa kasus, kerontokan rambut bisa permanen dan tergantung pada penyebabnya serta bagaimana hal tersebut memengaruhi siklus pertumbuhan rambut.
Baca Juga
Siklus Pertumbuhan Rambut Normal
Dilansir dari Health, pertumbuhan rambut normal selalu melibatkan kerontokan rambut lama saat akan menumbuhkan rambut baru yang melalui tiga fase, yaitu:
Advertisement
- Anagen (fase pertumbuhan): Rambut tumbuh di folikel dan menembus kulit kepala.
- Catagen (fase transisi): Folikel rambut mulai menyusut dan pertumbuhan rambut melambat. Rambut kemudian terpisah dari folikel.
- Telogen (fase istirahat): Folikel rambut menjadi dorman dan berhenti menumbuhkan rambut, menyebabkan rambut rontok.
Pada individu dengan pertumbuhan rambut normal, umumnya 50 hingga 100 helai rambut rontok setiap hari. Namun, jika rambut Anda menipis atau rontok dalam jumlah banyak, ada kemungkinan terdapat masalah yang mendasari.
Berikut enam kemungkinan penyebab rambut rontok.
Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, rambut kita secara alami mulai menipis dan pertumbuhannya melambat. Hal ini berbeda dengan kerontokan rambut akibat hormon pria (androgenetik alopecia) yang tidak dipengaruhi oleh usia.
Penuaan menyebabkan folikel rambut secara bertahap berhenti menumbuhkan rambut baru.
Selain itu, rambut beruban juga merupakan bagian dari proses penuaan alami. Hal ini terjadi karena rambut kehilangan pigmen melanin yang memberikan warna pada rambut. Akibatnya, rambut menjadi beruban dan akhirnya berubah menjadi putih dan halus.
Apa Penyebab Rambut Rontok Setiap Hari?
Kerontokan rambut herediter, atau alopecia androgenetika, disebabkan oleh faktor genetika atau ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi hormon androgen, terutama testosteron.
Meskipun bisa dialami oleh siapa saja, umumnya lebih sering terjadi pada pria.Pada pria, kerontokan dimulai dengan penipisan rambut di bagian atas kepala yang membentuk garis rambut mundur berbentuk "M" dan bisa berujung pada kebotakan total.
Pada wanita, rambut cenderung menjadi tipis secara merata di seluruh kepala tanpa adanya pola mundur pada garis rambut.
Advertisement
Apakah Rambut Rontok Gejala Stres?
Stres dapat menjadi salah satu penyebab utama kerontokan rambut yang signifikan, yang dikenal sebagai telogen effluvium. Kondisi ini terjadi ketika siklus pertumbuhan rambut terganggu akibat stres, menyebabkan rambut rontok lebih banyak dari biasanya.
Beberapa faktor pemicu stres yang dapat menyebabkan kerontokan rambut antara lain:
- Penurunan berat badan drastis: Kehilangan lebih dari 20 pon berat badan dalam waktu singkat dapat memicu kerontokan rambut.
- Situasi hidup yang penuh tekanan: Peristiwa seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan dapat memicu stres yang berakibat pada kerontokan rambut.
- Perubahan hormon: Berhenti mengonsumsi pil KB hormonal dapat menyebabkan perubahan hormon yang berakibat pada kerontokan rambut.
Kabar baiknya, kerontokan rambut akibat stres biasanya bersifat sementara. Dalam banyak kasus, rambut akan kembali tumbuh normal dalam waktu 6 hingga 9 bulan setelah sumber stres diatasi.
Namun, jika Anda tetap mengalami stres, kerontokan rambut mungkin akan terus berlanjut. Oleh karena itu, mengelola stres adalah kunci untuk mengatasi kerontokan rambut yang disebabkan oleh stres.
Apa yang Menyebabkan Rambut Rontok Pada Wanita?
1. Kehamilan dan Pasca Melahirkan:
Meskipun kerontokan rambut tidak umum selama kehamilan, beberapa faktor hormonal dan stres dapat menyebabkannya:
- Perubahan Hormon: Fluktuasi hormon selama kehamilan, seperti peningkatan kadar estrogen dan progesteron, dapat membuat rambut lebih rapuh dan mudah rontok.
- Kondisi Medis: Kondisi seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, dan anemia kekurangan zat besi, yang lebih sering terjadi selama kehamilan, dapat menyebabkan kerontokan rambut.
- Stres: Stres terkait kehamilan dan persalinan juga dapat berkontribusi pada kerontokan rambut.
Setelah melahirkan, kadar estrogen menurun drastis, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut rontok yang signifikan, biasanya sekitar 3-6 bulan setelah melahirkan. Kerontokan ini umumnya bersifat sementara dan rambut akan kembali normal dalam waktu 12 bulan.
2. Perubahan Hormon Lainnya:
- Pil KB Hormonal: Berhenti mengonsumsi pil KB hormonal dapat menyebabkan perubahan keseimbangan hormon yang berakibat pada kerontokan rambut pada beberapa wanita.
Advertisement
Apa Penyebab Rambut Rontok Saat Disisir?
Menyisir rambut tidak secara langsung menyebabkan kerontokan rambut. Namun, beberapa kebiasaan menyisir dapat memperparah kerontokan rambut yang sudah ada, terutama jika rambut Anda rapuh atau mudah patah.
Berikut beberapa faktor yang terkait dengan menyisir rambut dan kerontokan rambut:
- Gaya Rambut yang Terlalu Kencang:Â Gaya seperti kepang atau ekor kuda yang terlalu kencang dapat menyebabkan alopecia traksi. Gaya rambut ini menarik rambut dengan kuat, merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan permanen.
- Kerusakan Rambut:Â Mewarnai, meluruskan, atau mengeriting rambut secara berlebihan, serta penggunaan alat styling panas yang sering, dapat merusak rambut dan membuatnya lebih rapuh. Rambut yang rapuh lebih mudah patah saat disisir, sehingga memperparah kerontokan rambut.
- Kekurangan kondisioner: Tidak menggunakan kondisioner setelah keramas dapat membuat rambut kering dan kusut, membuatnya lebih mudah patah saat disisir.
- Gesekan:Â Gesekan rambut dengan pakaian atau aksesoris, terutama di area seperti paha bagian dalam, dapat menyebabkan kerontokan rambut yang disebut alopecia friksional.
Rambut Rontok Karena Kekurangan Apa?
Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat memengaruhi kesehatan rambut dan menyebabkan kerontokan rambut dari waktu ke waktu. Tubuh membutuhkan nutrisi ini untuk membantu sel-sel rambut tumbuh dan berfungsi dengan baik.
Berikut beberapa nutrisi penting yang kekurangannya dapat menyebabkan kerontokan rambut:
- Biotin: Vitamin B yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Biotin dapat ditemukan dalam telur, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ubi jalar.
- Zat besi: Mineral yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh dan mendukung produksi hormon. Zat besi dapat ditemukan dalam daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, bayam, kacang merah, dan sereal yang diperkaya zat besi.
- Protein: Membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk rambut. Protein dapat ditemukan dalam produk hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan, serta sumber nabati seperti kacang-kacangan, kedelai dan quinoa.
- Zinc: Mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu pembentukan DNA dan protein. Zinc dapat ditemukan dalam tiram, daging sapi, kepiting, lobster, dan sereal yang diperkaya zinc.
Advertisement