Liputan6.com, Jakarta Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa diantaranya bisa berakibat fatal.
Ada lima jenis utama virus hepatitis, yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Semuanya menyebabkan penyakit hati tapi berbeda dalam beberapa hal penting termasuk cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan metode pencegahannya seperti disampaikan dokter spesialis konsultan gastrohepatologi anak, Ade Rachmat Yudianto.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa penyakit hepatitis merupakan peradangan pada hati yang bisa disebabkan karena karena infeksi, dan bukan infeksi.
Advertisement
"Hepatitis penyebabnya bisa dua, yang pertama yaitu infeksi dan kedua yaitu non infeksi," kata Ade dalam acara Seminar Media tentang ‘Hepatitis pada Anak’ yang diadakan secara online pada Selasa, 2 Juli 2024.
Ade menyarankan orangtua untuk melakukan imunisasi hepatitis untuk upaya pencegahan hepatitis pada anak.
"Jadi kalau untuk pencegahan hepatitis, cegah penyebaran dan penularannya dengan melakukan imunisasi," kata Ade.
Lebih lanjut, Ade menyebutkan upaya pencegahan hepatitis dibagi menjadi dua bagian, yaitu saluran cerna dan saluran napas.
Pencegahan untuk saluran cerna meliputi:
- Rutin cuci tangan dengan sabun
- Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
- Tidak bergantian alat makan dengan orang lain
- Hindari kontak dengan orang sakit
- Menjaga Kebersihan rumah dan lingkungan
Sementara untuk pencegahan saluran napas meliputi:
- Kurangi mobilitas
- Gunakan masker jika bepergian
- Jaga jarak dengan orang lain
- Hindari keramaian atau kerumunan.
Penyebab Hepatitis Apa?
Ade menyebutkan penyebab hepatitis terbagi menjadi dua yaitu penyebab infeksi dan non infeksi. Penyebab hepatitis yang paling umum adalah infeksi virus.
"Untuk virus itu sendiri dibagi menjadi dua lagi, yaitu hepatotropik dan non hepatotropik, dan hepatitis A, B, C itu hepatitis yang penyebabnya infeksi oleh virus khususnya virus hepatotropik," jelasnya.
Tiga virus hepatitis yang paling umum ditemukan adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C
Lebih lanjut, Ade mengatakan Hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus dapat terjadi karena non infeksi yang berkaitan dengan obat-obatan, racun, metabolisme, infak, Ag-Ab (autoimun).
Beberapa jenis hepatitis dapat dicegah melalui vaksinasi. Sebuah studi WHO menemukan bahwa sekitar 4,5 juta kematian dini dapat dicegah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui vaksinasi, tes diagnostik, obat-obatan, dan kampanye pendidikan.
Advertisement
Bagaimana Ciri-Ciri Penyakit Hepatitis?
Ade menjelaskan ciri-ciri awal anak terkena hepatitis yaitu muncul gejala flu seperti meriang, mual, muntah, dan sakit perut.
"Gejala awal seperti itu terkadang disepelekan, oleh karena itu hati-hati meskipun mata anak tidak kuning seperti gejala hepatitis pada umumnya, tapi sebenarnya bisa berpotensi mengalami hepatitis," ujar Ade.
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda kuning (kulit dan bagian putih mata tampak kuning) Ade menyebutkan ini sudah masuk fase lanjutan.
"Kalau sudah masuk fase lanjutan, ada yang harus dipertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, contohnya kemungkinan terburuk yaitu gagal hati," katanya.
Apabila gejala awal dan tanda kuning telah hilang, Ade mengatakan ini ciri-ciri yang memasuki fase penyembuhan.
"Hepatitis yang disebabkan oleh virus, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya."
Pengobatan dan perawatan penyakit hepatitis akan bergantung pada penyebab hepatitis. Kebanyakan orang yang terkena hepatitis virus sering kali sembuh dengan sendirinya.
4 Langkah Penanganan Hepatitis?
Ade menyebutkan empat langkah penting penanganan hepatitis dengan cara berikut ini
- Waspada gejala awal. Seperti yang telah dijelaskan diatas, waspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
- Jangan panik. Jika muncul gejala yang menandakan hepatitis, jangan panik. Segera bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
- Jangan dibiarkan. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.
- Segera bawa ke penyedia layanan kesehatan. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien hepatitis ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
Advertisement