Sukses

Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan

Seperti apa penerapan teknologi ramah lingkungan di pabrik baru Frisian Flag Indonesia Cikarang?

Liputan6.com, Cikarang Perusahaan susu Frisian Flag Indonesia (FFI) pada Selasa, 2 Juli 2024 meresmikan pabrik terbarunya yang terletak di Cikarang, Jawa Barat.

Berdiri di atas lahan 25,4 hektar, pabrik susu yang berada dalam naungan FrieslandCampina tersebut menggunakan teknologi ramah lingkungan yang modern. Caranya dengan melakukan pengurangan konsumsi energi dan mengadopsi sumber daya terbarukan.

Teknologi ramah lingkungan yang diterapkan dalam pabrik Frisian Flag di Cikarang adalah lewat:

1. Boiler biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap.

2. Fasilitas daur ulang air limbah untuk pengelolaan air.

3. Sistem atap panel surya.

"Ini adalah langkah besar kami secara global untuk mencapai target bebas karbon pada 2050," kata Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Berend van Wel dalam wawancara bersama Liputan6.com usai peresmian pabrik tersebut.

Lebih lanjut, Berend, mengatakan bahwa upaya agar bisa bebas karbon bukan cuma di fasilitas produksi Frisian Flag Indonesia tapi juga dari penyuplai.

"Jadi di seluruh dunia, pada dasarnya semua pabrik dan pemasok akan diminta untuk mengurangi karbon mereka hingga nol," kata Berend.

Berend pun mengakui bahwa hal tersebut 'sebuah ambisi yang besar' tapi itu semua demi lingkungan yang lebih baik.

Pria yang menjadi pemimpin tertinggi Frisian Flag Indonesia sejak September 2022 itu pun berharap langkah yang dilakukan pabrik tersebut bisa ditiru perusahaan lain.

"Kami memimpin dalam penerapan hal ini dan memperlihatkan cara kami melak

 

Konsumsi Listrik Berkurang 22 Persen

Dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan maka pabrik Frisian Flag Indonesia di Cikarang bisa untuk mengurangi jejak CO2/emisi gas rumah kaca sebesar 45 persen.

Lalu menghemat konsumsi listrik sebesar 22 persen, dan menghemat air sebesar 25 persen.

Berend pun mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut juga merasa bertanggung jawab atas sampah produksi. Maka sampah dari produk susu berupa saset, karton bungkus susu dibuat menjadi palet. Konsep mengurangi sampah tersebut pun sejalan dengan misi global FrieslandCampina.

 

"Dan itu juga merupakan ambisi besar kami secara global, untuk memastikan bahwa semua kemasan dapat digunakan kembali dan pada akhirnya didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna menuju masa depan tanpa limbah," tutup Berend.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pabrik Baru Frisian Flag Indonesia Cikarang Bernilai Investasi Rp3,8T

Investasi PT Frisian Flag Indonesia untuk membangun pabrik di Cikarang bernilai tinggi yakni Rp3,8 triliun. Itu adalah angka investasi terbesar dari FrieslandCampina dalam membangun fasilitas produksi. 

Pabrik tersebut merupakan fasilitas produksi Frisian Flag terbesar, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.

Peresmian dihadiri oleh CEO FrieslandCampina Jan Derck van Karnebeek, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia, Berend van Wel, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, ketika mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

"Pabrik susu baru FrieslandCampina di Cikarang menggarisbawahi dedikasi kami untuk berinvestasi di sektor susu di Indonesia. Sebagai investasi produksi global terbesar kami hingga saat ini, fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat penghubung untuk Asia Tenggara,” kata Jan Derck van Karnebeek, dalam peresmian Pabrik Frisian Flag di Cikarang, Selasa (2/7/2024).

 

3 dari 3 halaman

Komitmen Frisian Flag Hadirkan Produk Berkualitas

Kehadiran pabrik ini merupakan perwujudan dari FrieslandCampina untuk menghadirkan produk susu berkualitas tinggi dan bergizi bagi generasi masa kini dan masa depan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

“Frisian Flag Indonesia sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap produk susu yang terjangkau dan bergizi, serta mendorong kesejahteraan di seluruh wilayah Asia Tenggara,” ujar Jan Derck van Karnebeek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.