Sukses

Peneliti Jepang Temukan Obat Penyakit Ginjal untuk Kucing, Bisa Perpanjang Umur Anabul hingga 30 Tahun

Imunolog asal Jepang bersama tim penelitinya, telah menemukan obat penyakit ginjal yang dapat memperpanjang umur kucing hingga 30 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Imunolog asal Jepang, Dr Toru Miyazaki, bersama tim penelitinya, telah menemukan obat yang dapat memperpanjang umur kucing hingga 30 tahun.

Melalui unggahan akun Instagram @dailymeowww pada 11 Juni 2024, penelitian ilmiah terbaru ini berfokus pada penyakit ginjal kronis.

Penyakit ginjal kronis merupakan penyakit umum yang sering menyerang kucing berusia sekitar 10 tahun. Kondisi ini berkembang selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun.

Penyakit ginjal kronis diperkirakan menyerang satu dari tiga kucing. Penyakit ini tidak hanya membuat kucing menderita tetapi juga mengurangi harapan hidup mereka.

Penelitian Miyazaki ini menghasilkan pengembangan suntikan "AIM", yang tidak hanya mengobati tetapi juga dapat mencegah penyakit ginjal kronis pada kucing, serta berpotensi memberikan umur panjang hewan ini yang rata-rata saat ini 15 menjadi 30 tahun

Saat ini, suntikan "AIM" sedang menjalani uji klinis dan diharapkan akan tersedia pada tahun 2025.

Hasil uji coba terbaru menunjukkan kemajuan yang sangat baik, dengan kucing yang sebelumnya diperkirakan hanya memiliki waktu hidup satu minggu lagi menunjukkan peningkatan luar biasa dalam kesehatan dan aktivitas mereka.

Obat ini bukan hanya untuk memperpanjang umur kucing, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan suntikan "AIM", diharapkan kucing kita bisa menjadi teman yang lebih sehat dan bahagia dengan umur yang lebih lama.

 

2 dari 4 halaman

Apa Ciri-Ciri Kucing Sakit Ginjal?

Penyakit ginjal pada kucing dapat menyebabkan serangkaian masalah kesehatan. Namun, dengan diagnosis dini dan perawatan yang baik, bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan hewan peliharaan.

Ini tanda-tanda kucing yang sakit ginjal mengutip WebMD:

  • Sering buang air kecil. Meskipun mengira ini adalah tanda bahwa ginjal kucing berfungsi dengan baik, sebenarnya ini berarti ginjal kucing tidak lagi mampu menampung air.
  • Minum banyak air. Ini berarti kucing mencoba mengganti cairan yang hilang karena buang air kecil.
  • Infeksi bakteri pada kandung kemih dan ginjal. Infeksi ini lebih mudah berkembang pada urin encer yang dihasilkan oleh ginjal yang gagal berfungsi.
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan berkurang
  • Muntah, diare, dan urin berdarah atau keruh
  • Sariawan di mulut, terutama pada gusi dan lidah
  • Bau mulut dengan bau seperti amonia
  • Lidah berwarna kecoklatan
  • Mantel kering
  • Sembelit
  • Kelemahan dan ketidakpedulian
3 dari 4 halaman

Apakah Kucing Sakit Ginjal Bisa Sembuh?

Menurut Cornell University College of Veterinary Medicine, belum ada pengobatan pasti untuk penyakit ginjal kronis pada kucing tapi beberapa pengobatan dapat membantu dan memperpanjang hidup kucing yang mengidap penyakit ini.

Pengobatan diarahkan untuk meminimalkan penumpukan limbah beracun dalam aliran darah, menjaga hidrasi yang cukup, mengatasi gangguan konsentrasi elektrolit, mendukung nutrisi yang tepat, mengendalikan tekanan darah, dan memperlambat perkembangan penyakit ginjal.

Kucing dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami penumpukan limbah dan senyawa lain dalam aliran darah yang biasanya dikeluarkan atau diatur oleh ginjal.

Penumpukan ini dapat membuat mereka merasa sakit dan tampak lesu, tidak terawat, dan kehilangan berat badan.

 

4 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Membantu Kucing yang Menderita Penyakit Ginjal?

Pengaturan makanan merupakan aspek penting dan terbukti dalam membantu pengobatan penyakit ginjal pada kucing.

Studi menunjukkan bahwa pola makan terapeutik yang rendah protein, fosfor, dan sodium, serta tinggi vitamin larut air, serat, dan antioksidan dapat memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas hidup kucing yang menderita penyakit ginjal.

Namun, banyak kucing sulit menerima diet terapeutik ini, jadi pemilik harus sabar dan komitmen untuk mengikuti pola makan tersebut. Penting untuk melakukan transisi bertahap ke pola makan terapeutik dan mempertimbangkan suhu, tekstur, dan rasa makanan.

Kucing dengan CKD yang tidak makan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengalami masalah kesehatan yang signifikan, jadi sangat penting untuk memastikan bahwa kucing makan selama transisi ke pola makan terapeutik.