Sukses

Jangan Paksa Si Kecil, Ini 7 Tips Menghadapi Anak Picky Eater

Picky eater atau pilih-pilih makanan, biasanya dimulai pada masa balita. Ini cara penghadapinya

Liputan6.com, Jakarta Picky eater atau pilih-pilih makanan, biasanya dimulai pada masa balita. Dari tidak mau makan makanan hijau, hingga lebih suka makan makaroni dan keju.

"Kebiasaan pilih-pilih makanan ini dapat dimulai sejak usia 2 atau 3 tahun," kata ahli diet terdaftar Jennifer Hyland, RD, CSP, LD.

Selama masa bayi, biasanya anak-anak adalah pemakan yang suka mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru.

Hyland menyarankan agar orangtua jangan mudah menyerah dalam upaya untuk membujuk anak pemilih makan agar makan lebih banyak jenis makanan, termasuk banyak buah-buahan dan sayuran segar.

"Penting untuk terus mengenalkan makanan baru kepada anak-anak dari waktu ke waktu agar mereka mau mencobanya," ujar Hyland.

Ada berbagai macam perilaku yang berkaitan dengan pilih-pilih makanan. Sebagian besar anak, pilih-pilih makanan tidak akan hilang dengan sendirinya kecuali orangtua benar-benar berusaha mengatasinya.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi anak yang picky eater atau pilih-pilih makanan, seperti dilansir dari Cleveland Clinic pada Rabu, 3 Juli 2024.

1. Jangan Memaksa

Jangan memaksa anak untuk makan jika mereka bilang tidak lapar, atau bahkan menyuruh mereka menghabiskan piringnya secara paksa.

Melakukan hal itu dapat menyebabkan anak Anda menghubungkan makanan dengan kecemasan dan frustrasi.

"Memaksakan makanan dapat menyebabkan anak tidak percaya pada selera makannya sendiri dan menciptakan pikiran bahwa mereka tidak dapat mengatur rasa lapar mereka sendiri," Hyland memperingatkan.

Hal ini dapat membingungkan saat mereka tumbuh dewasa. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa memaksakan makanan tidak membuat anak menjadi anak yang tidak pemilih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Buat Rutinitas

Pastikan untuk menyajikan makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap hari. Sajikan tiga kali makan dan dua kali camilan setiap hari. Ini akan membantu membangun rutinitas.

Perhatikan jenis camilan yang ditawarkan, seperti risan apel sangat cocok, sedangkan kue kering tidak boleh menjadi pilihan yang sering. Mengonsumsi camilan yang tidak sehat dapat mengurangi nafsu makan mereka saat tiba waktunya makan.

"Anak-anak senang dengan rutinitas. Tugas orang tua adalah memilih apa yang disajikan dan kapan disajikan," kata Hyland.

3. Mulailah dengan Porsi Kecil

Porsi besar makanan baru bisa membuat anak kewalahan. Daripada menyajikan sesendok penuh makanan yang tidak disukai, sebaiknya siapkan porsi makan secukupnya.

Di awal, anak mungkin tidak menyentuhnya, tetapi paparan terus-menerus terhadap makanan ini dari waktu ke waktu sering kali pada akhirnya akan membuat mereka penasaran.

"Porsi besar menakutkan bagi anak-anak. Mulailah dari porsi kecil dan kemudian Anda bisa menambah porsinya seiring waktu," kata Hyland.

 

3 dari 4 halaman

4. Buat Makan Jadi Menyenangkan

Coba pikirkan tentang penyajian saat menyiapkan makanan, seperti memotong makanan menjadi bentuk yang menarik.

"Jika anak tidak menyukai makanan yang disajikan, saya akan bertanya apa yang bisa ditambahkan agar lebih menarik. Terkadang, sesederhana itu,"  kata Hyland.

5. Masak Makanan yang Sama untuk Semua Anggota Keluarga

Saat makan, sebaiknya sediakan setidaknya satu makanan di piring yang Anda tahu akan dimakan anak. Namun, pastikan untuk memberikan makanan yang sama kepada semua orang di meja makan.

“Berusahalah sebaik mungkin untuk memasak makanan yang sama untuk seluruh keluarga. Anak mungkin tidak menghabiskan semuanya, tetapi penting bagi Anda untuk menyajikannya,” saran Hyland.

 

4 dari 4 halaman

6. Libatkan Anak dalam Perencanaan Makan

Saat berbelanja bahan makanan, ajak anak untuk memilih beberapa buah dan sayuran. Buat mereka merasa memiliki kendali atas situasi tersebut. Ini bisa memengaruhi secara positif apakah mereka akan mencobanya saat makan.

Anda juga dapat meminta anak membantu mencuci sayuran dan menata meja.

“Ketika anak-anak mengerjakan sesuatu sendiri, mereka merasa lebih memiliki rasa kepemilikan atas hal tersebut dan mungkin bangga mencoba apa yang mereka buat,” jelas Hyland.

Terkadang ini berhasil dan terkadang tidak, tapi dengan melibatkan anak, pada akhirnya mereka akan mencoba berbagai hal.

7. Batasi Gangguan Saat Makan

Meskipun anak-anak suka makan ditemani gadget atau TV saat makan, tapi hal itu dapat bisa memberikan gangguan terhadap fokus pada makan.

“Saya tidak hanya ingin anak-anak fokus pada makanan, tetapi saya ingin mereka fokus pada waktu keluarga dan percakapan,” kata Hyland.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini