Sukses

8 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memutuskan untuk Transplantasi Rambut

Transplantasi rambut adalah prosedur memindahkan rambut ke area yang tipis atau botak dan tergolong pada tindakan bedah kosmetik.

Liputan6.com, Jakarta Prosedur transplantasi rambut banyak ditempuh sebagian orang termasuk para artis untuk memperbaiki penampilan dan mengembalikan rasa percaya diri.

Transplantasi rambut adalah prosedur memindahkan rambut ke area yang tipis atau botak. Prosedur ini tergolong pada tindakan bedah kosmetik.

Menurut Pusat Kesehatan Nasional Inggris (NHS), transplantasi rambut cocok untuk orang dengan kebotakan permanen, jenis kebotakan yang diturunkan dalam keluarga. Dan, biasanya tidak cocok untuk orang dengan jenis rambut rontok lainnya, seperti jenis rambut rontok yang menyebabkan kebotakan (alopecia areata).

Menurut Hair Transplant Specialist dari Quickglam Clinic, dokter Mega Melati Wibowo, transplantasi rambut secara umum dapat dilakukan oleh orang dewasa mulai usia 25.

Sebelum memutuskan untuk melakukan transplantasi rambut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk:

  • Hentikan konsumsi obat atau vitamin yang membuat darah menjadi lebih encer seperti aspirin, vitamin C, D, omega 3, ginkgo biloba, obat-obat herbal dan sebagainya minimal seminggu sebelum transplantasi rambut.
  • Setop konsumsi kopi, alkohol dan rokok/nikotin satu minggu sebelum dan sesudah transplantasi rambut.
  • Setop aktivitas atau olahraga berat.
  • Pemakaian shampoo, serum herbal sangat disarankan setelah transplantasi rambut untuk pemeliharaan.
  • Pertimbangkan ahli dan klinik terpercaya yang melakukannya.
  • Berhati-hatilah saat mencari klinik yang melakukan transplantasi rambut, harus lebih selektif.
  • Penting untuk menemukan ahli bedah yang berkualifikasi dan berpengalaman dalam melakukan operasi jenis ini.

Setelah transplantasi rambut, disarankan banyak minum air putih dan makan tinggi protein agar mempercepat proses penyembuhan luka,” kata Mega dalam keterangan pers, Rabu (3/7/2024).

2 dari 4 halaman

Bagaimana Proses Transplantasi Rambut?

Transplantasi rambut biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dan obat penenang. Ini berarti pasien akan terjaga tetapi tidak merasakan sakit apapun.

Transplantasi rambut biasanya memakan waktu seharian, tapi sebaiknya pasien tidak perlu menginap semalaman. Jika area yang dirawat cukup luas, pasien mungkin perlu menjalani dua sesi atau lebih pada hari yang berbeda.

Ada dua jenis transplantasi rambut dengan dua proses yang berbeda, yakni transplantasi unit folikel (FUT, atau metode strip) dan ekstraksi unit folikel (FUE).

Transplantasi Rambut FUT

Dalam transplantasi rambut FUT, sepotong tipis kulit dengan rambut dikeluarkan dari bagian belakang kepala dan dibagi menjadi beberapa bagian, masing-masing berisi 1 hingga 4 helai rambut (cangkok rambut).

Cangkok ditempatkan pada sayatan kecil yang dibuat di kulit kepala. Tempat pengambilan rambut ditutup dengan jahitan. Pasien akan memiliki bekas luka di bagian belakang kepala, tetapi bekas luka tersebut tidak akan terlihat kecuali pasien memiliki rambut yang sangat pendek. Kepala tidak perlu dicukur hanya bagian kulit yang terkelupas saja yang dipangkas.

Transplantasi Rambut FUE

Sementara, dalam transplantasi rambut FUE, bagian belakang kepala dicukur. Rambut individu dihilangkan 1 per 1 (cangkok). Cangkok ditempatkan pada sayatan kecil yang dibuat di kulit kepala. Seseorang akan memiliki banyak bekas luka kecil, tapi tidak terlalu terlihat.

3 dari 4 halaman

Apa Saja Efek Samping dari Transplantasi Rambut?

Setelah transplantasi rambut, dokter bedah akan memberitahu cara merawat kulit kepala. Ada semprotan khusus untuk membantu pemulihan dan pertumbuhan rambut. Pasien mungkin memerlukan satu hingga dua minggu pemulihan setelah melakukan transplantasi rambut.

Biasanya, efek samping yang dirasakan usai transplantasi rambut adalah:

  • Kulit kepala terasa kencang, pegal dan kemungkinan bengkak selama beberapa hari.
  • Ada keropeng sementara di tempat rambut ditransplantasikan.
  • Terjadi sejumlah bekas luka yang sangat kecil.

Transplantasi rambut umumnya merupakan prosedur yang aman, tapi seperti halnya operasi apapun, selalu ada risiko kecil seperti:

  • Berdarah
  • Infeksi
  • Reaksi alergi terhadap anestesi.
4 dari 4 halaman

Apakah Transplantasi Rambut Harus Dilakukan di Luar Negeri?

Para artis kerap melakukan transplantasi rambut di luar negeri seperti Turki. Padahal, dengan perkembangan informasi yang cepat, akhirnya di Indonesia pun banyak dokter yang kemudian membuka klinik hair transplant.

Teknologi yang digunakan oleh dokter-dokter di Indonesia juga sudah terbilang canggih dan tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada di Turki. Dengan adanya klinik transplantasi rambut di Indonesia, selain membuat jarak menjadi lebih dekat juga membuat pasien memiliki efisiensi waktu. 

Klinik-klinik tersebut juga memberikan garansi rambut tumbuh hingga 98 persen. Ditambah penyediaan fasilitas dan peralatan yang lengkap dan perawatan setelah transplantasi yang baik. Ada sejumlah klinik di Indonesia yang sudah melakukan prosedur transplantasi rambut. Salah satunya adalah Quickglam Clinic.

Ini merupakan klinik yang memiliki banyak layanan perawatan kecantikan dan tubuh, salah satunya adalah layanan transplantasi rambut. Klinik ini menerapkan cukup banyak teknik tergantung pada kebutuhan pasiennya. 

Adapun teknik-teknik yang digunakan antara lain:

  • Direct Hair Implantation (DHI)
  • Follicular Unit Extraction (FUE)
  • Sapphier Diamond Blade.

“Selain itu, Quickglam Clinic juga memiliki anestesi khusus yang membuat pasien merasa lebih nyaman saat tindakan dilakukan. Beberapa pasien mengatakan rasa sakitnya sangat minim. Selain itu, klinik juga melengkapi fasilitasnya dengan layanan antar jemput pasien,” kata Direktur Utama Quickglam, Irawati Muklas.

Klinik ini pun memberi bocoran soal biaya transplantasi rambut yang berkisar Rp15 hingga Rp35 juta tergantung paket yang diambil. Pada umumnya, tindakan transplantasi rambut di Indonesia berkisar di harga Rp25 hingga Rp80 juta.