Sukses

Indahnya Keberagaman, Cerita Pelatih Paduan Suara Gereja Latih Tim Pelajar NU Bernyanyi di Pembukaan MTQ

Tak hanya ajarkan paduan suara, dua pelatih musik gereja ini tunjukkan nilai toleransi di ajang MTQ Papua Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Tim paduan suara Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Manokwari meriahkan pembukaan acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) X tingkat Provinsi Papua Barat.

Dalam acara yang dihelat pada Kamis, 4 Juli 2024, para pelajar menyuguhkan penampilan yang optimal dan mendapat apresiasi dari penonton yang hadir

Di balik kesuksesan penampilan mereka, ada dua orang pelatih yang memiliki peran besar dalam membimbing para pelajar hingga bisa memberikan persembahan yang optimal. Dua pelatih itu adalah Selina Werey dan Barry Mambor.

Keduanya merupakan pelatih paduan suara Gereja Kristen Injili (GKI) Sion Sanggeng Manokwari.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat bermakna bagi kami. Ini merupakan kali kedua kami melatih paduan suara pada ajang MTQ," kata Selina Werey mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag), Sabtu (6/7/2024).

Selina Werey dan Barry Mambor adalah pemain musik. Dua sosok ini memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang musik dan paduan suara. Mereka berdua membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai perbedaan.

Dalam kompetisi yang biasanya identik dengan budaya Islam, kehadiran pelatih paduan suara dari Gereja Sion Sanggeng memberikan warna baru. Ini menjadi contoh bahwa keberagaman adalah hal yang indah.

2 dari 4 halaman

Contoh Toleransi Beragama

MTQ X Tingkat Provinsi Papua Barat berlangsung di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Papua Barat. Ajang ini diikuti peserta dari tujuh kabupaten/kota.

Selina menyampaikan terima kasih kepada Panitia MTQ X Tingkat Papua Barat dan Kementerian Agama yang memberi kepercayaan kepada mereka untuk melatih paduan suara. Menurutnya ini sebagai bukti bahwa Manokwari yang terkenal dengan julukan "Kota Injil" mempunyai nilai toleransi beragama yang sangat tinggi.

"Kami percaya bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan semua orang, terlepas dari latar belakang agama atau budaya mereka," ujar Selina.

3 dari 4 halaman

Jadi Inspirasi Banyak Orang

Sementara, Barry Mambor berharap apa yang telah dilakukan oleh mereka dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.

"Khususnya bagi generasi muda, untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan," pesan Barry.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manokwari Saul Nauw turut memberikan apresiasi. Menurutnya, apa yang diperlihatkan oleh Selina dan Barry sebagai pelatih paduan suara di ajang MTQ tingkat provinsi adalah contoh nyata bahwa Manokwari adalah rumah bagi keberagaman dan toleransi.

"Kami sangat bangga dan berharap ini bisa menjadi teladan bagi kita semua," ucap Kepala Kemenag Kabupaten Manokwari.

4 dari 4 halaman

Keberagaman adalah Kekuatan dan Toleransi adalah Fondasi

Saul menambahkan, kehadiran pelatih paduan suara Gereja Sion Sanggeng di ajang MTQ X adalah bukti bahwa keragaman adalah kekuatan dan toleransi adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

"Semoga semangat ini terus menginspirasi banyak orang untuk menciptakan dunia yang lebih harmonis dan penuh kasih," harap mantan Kabid Urak Kanwil Kemenag Papua Barat.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor pun turut menyampaikan apresiasi atas sukses penyelenggaraan MTQ X yang berlangsung di Manokwari. Luksen menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengambil peran serta memberikan partisipasi luar biasa dalam mendukung acara tersebut.

"MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga merupakan sarana penting dalam pembinaan keagamaan dan memperkuat persaudaraan lintas agama," pungkas Luksen Jems Mayor.