Liputan6.com, Jakarta Sendawa berlebihan dalam waktu yang lama bahkan hingga berjam-jam bisa jadi merupakan tanda sesuatu yang lebih serius.Â
Menurut ahli gastroenterologi bersertifikat di Endeavor Health, Mayur Parepally, MD, sendawa disebabkan oleh pelepasan gas dari saluran pencernaan bagian atas dan keluar dari mulut seseorang.
Baca Juga
"Itu terjadi agar tubuh dapat melepaskan udara dan gas tambahan yang masuk ke kerongkongan dan lambung setelah makan dan minum," kata Parepally.
Advertisement
Sendawa berasal dari udara yang tertelan setiap kali makan dan minum, serta gas yang terbentuk dalam tubuh setelah makanan dicerna oleh asam dan enzim yang dihasilkan.
"Ini adalah fungsi tubuh yang normal untuk membantu mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman, dan khususnya sering terjadi setelah makan," kata Kenneth Brown, MD, seorang ahli gastroenterologi bersertifikat.Â
Parepally menyebutkan bahwa bersendawa sebanyak empat hingga enam kali setelah makan atau sekitar 30 kali sehari dianggap normal.
Meski begitu, bersendawa terus-menerus bisa jadi hal yang mengganggu, dan bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
Berikut ini penyebab sendawa terlalu sering, seperti dilansir dari Pop Sugar pada Selasa, 9 Juli 2024.
1. Aerofagia
"Menelan udara secara berlebihan, alias aerophagia, merupakan penyebab umum sendawa," kata Brown.
Hal ini paling sering disebabkan oleh makan atau minum dengan cepat, mengisap permen keras, mengunyah permen karet, atau menggunakan sedotan.
"Berbicara terlalu cepat, merokok, atau memakai gigi palsu yang tidak pas juga dapat membuat seseorang bersendawa lebih sering dari biasanya," jelas Parepally.
Â
Â
2. GERD
Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD, merupakan penyebab umum sendawa berlebihan. Penyakit GERD terjadi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan lambung dengan mulut.
Biasanya, ini disertai dengan sensasi terbakar saat berbaring atau setelah makan dan rasa pahit atau asam di mulut.
"Hal itu terjadi ketika asam lambung berulang kali mengalir kembali ke dalam saluran yang menghubungkan mulut dan lambung (esofagus)," jelas Parepally.
3. Minuman Berkarbonasi
Jika air soda bisa menjadi penyebab sendawa berlebihan. Menurut Parepally, minuman berkarbonasi menyebabkan peningkatan gas dalam tubuh.
"Minuman berkarbonasi melepaskan karbon dioksida dan menyebabkan peningkatan gas dalam tubuh," kata Parepally.
Tidak semua orang memiliki reaksi negatif terhadap karbonasi, tetapi sendawa biasanya mereda setelah mengurangi minuman bersoda dan tetap minum air putih.
Advertisement
4. Sayuran
Parepally menyebutkan ada beberapa sayuran yang bisa menyebabkan gas dan sendawa.
"Ada beberapa sayuran seperti brokoli, kembang kol, asparagus, bawang mentah, dan kubis brussel dapat menyebabkan gas dan sendawa," kata Parepally.
Hal ini karena sayuran tersebut mengandung banyak serat dan gula yang disebut rafinosa yang dapat membuat Anda menjadi kembung dan menyebabkan sendawa berlebihan jika perut kesulitan mencernanya.
5. Intoleransi Makanan
Secara khusus, intoleransi laktosa (karena kekurangan enzim pencernaan bernama laktase) atau penyakit celiac (karena alergi terhadap gluten) dapat menyebabkan sendawa dan perut kembung.
"Hal ini terjadi karena kondisi tersebut mengganggu kemampuan tubuh untuk mencerna makanan yang tidak dapat ditoleransi, yang kemudian menghasilkan gas tambahan di saluran pencernaan," jelas Parepally.Â
Gejala tambahan termasuk sakit perut, diare, dan kembung. Apabila Anda menduga adanya intoleransi makanan, hindari makanan tertentu dan bicarakan dengan dokter.
6. Gastritis
Gastritis adalah penyakit lambung yang disebabkan karena dinding lambung mengalami peradangan.
"Gastritis disebabkan oleh peradangan di lambung dan sering kali disebabkan oleh alkohol, obat-obatan tertentu seperti NSAID (seperti aspirin dan ibuprofen), atau infeksi bakteri H. pylori," kata Parepally.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan tukak lambung, atau luka terbuka pada lapisan lambung, yang menghasilkan gas ekstra dan memicu sendawa.
7. Sindrom Iritasi Usus Besar
Parepally menjelaskan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), adalah gangguan umum yang memengaruhi usus besar dan dikaitkan dengan nyeri perut, gas, kembung, bersendawa, dan perubahan frekuensi dan konsistensi buang air besar.
Kebanyakan orang mampu mengelola IBS dengan perubahan gaya hidup, tetapi penting untuk bekerja sama dengan dokter untuk mengatasi gejala serius seperti tinja berdarah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau diare kronis.
Advertisement