Sukses

Dekan FK Unair Dipecat, Ketua PB IDI: Masih Banyak Hal yang Perlu Diklarifikasi Pihak Rektorat

Ketua Umum PB IDI mengatakan masih banyak hal yang perlu diklarifikasi oleh Rektorat terkait pemecatan Dekan FK Unair.

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah melakukan komunikasi dengan Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga (FK Unair) Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG.(K) --karib disapa Prof Bus-- yang dipecat oleh pihak rektorat.

Selain dengan Budi Santoso, PB IDI juga sudah menjalin komunikasi dengan pihak Rektorat Universitas Airlangga terkait pemecatan salah satu sejawat dokter tersebut.

"Ya kami sudah melakukan komunikasi baik dengan Prof Bus dan pihak internal Unair," kata Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi dalam wawancara daring pada Selasa, 9 Juli 2024.

PB IDI menilai bahwa masih banyak ketidakjelasan tentang pemecatan Prof Bus sebagai Dekan FK Unair. 

"Masih banyak hal yang perlu diklarifikasi pihak rektorat," lanjut Adhib.

Salah satu hal yang perlu diklarifikasik oleh pihak rektorat Unair termasuk ada tidaknya dengan isu yang beredar beberapa waktu terakhir. Diduga Bus dipecat terkait pernyataannya di media massa yang menolak kebijakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengizinkan dokter asing berpraktik di Indonesia.

Hingga kini PB IDI masih menunggu jawaban dari pihak Rektorat Unair tentang pemecatan Prof Bus. Namun, Adib yakin dalam waktu dekat sudah mendapatkan jawaban.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada penjelasan dan juga ada penjelasan yang baik terkait permasalahan ini," terang Adhib.

Menkes Tampik soal Dirinya Minta Dekan FK Unair Dipecat

Nama Menkes Budi Gunadi Sadikin disangkutpautkan dalam pemecatan Bus. Terkait hal ini, Menkes Budi mengatakan, pencopotan dekan FK Unair tersebut bukan wewenang dirinya.

"Saya kalau mengenai pemberhentian dekan FK itu wewenangnya rektor, enggak ada wewenangnya Kemenkes bisa sampai kesana," kata Budi Gunadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024).

2 dari 4 halaman

Menkes Budi Tak Jalin Komunikasi dengan Rektor Unair

Sempat beredar juga isu yang menyebut Menkes Budi meminta Rektor Unair untuk menghentikan Dekan FK Unair. Terkait hal itu, Budi mengatakan bahwa dirinya tidak ada komunikasi dengan Rektor Unair.

"Dan kita juga tidak tahu pertimbangannya apa, mengapa diberhentikan saya juga tidak ada komunikasi sama rektor," tambahnya.

Budi juga tidak mempermasalahkan soal komentar jelek terhadapnya terkait pencopotan dekan FK Unair tersebut.

"Terus terang saya sendiri enggak terlalu masalah juga dengan komentar beliau ya. Karena lebih banyak komentar jelek mengenai saya, saya sudah terima gitu ya wartawan juga pasti denger. Buat saya pribadi enggak ada masalah," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Prof Bus Dipanggil Rektor Terkait Pernyataan Tolak Dokter Asing

Prof Bus menjelaskan proses pemecatan dirinya sebagai Dekan FK Unair. Prof Bus mengatakan, bahwa dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program mendatangkan dokter asing.

“Rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima,” kata Prof Bus.

“Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," imbuhnya.

Keputusan Pemberhentian pada 3 Juli 2024

Pada Rabu, 3 Juli 2024 Prof Bus menerima keputusan pemberhentian sebagai Dekan FK Unair. Setelah menerima keputusan itu, dia berpamitan kepada sekitar 300-an member di grup WhatsApp Dosen FK Unair.

"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Unair,” ucapnya.

4 dari 4 halaman

Alasan Rektor Unair Berhentikan Prof Bus

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) UNAIR Martha Kurnia Kusumawardani mengatakan ada alasan internal terkait pemberhentian Prof Bus.

"Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair," katanya, dilansir Antara.

Martha mengatakan, UNAIR mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso, Sp.OG(K) atas pengabdiannya selama bertugas sebagai dekan.

"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG.(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," katanya.