Liputan6.com, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) telah membatalkan keputusan pemberhentian Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran. Keputusan tersebut diambil Rektor Unair Prof Muhammad Nasih usai menerima surat dari Prof Bus (sapaan akrab Prof Budi Santoso).
Prof Nasih mengatakan memahami hal yang disampaikan Bus sehingga memutuskan mengangkat kembali yang bersangkutan sebagai dekan FK Unair.
Baca Juga
"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof Bus. Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat kembali," ujar Prof Nasih di Unair, Selasa, dilansir ANTARA.
Advertisement
Rektor Unair itu enggak menjelaskan secara rinci mengenai dasar pemberhentian terhadap Prof Bus. Menurutnya saat ini pihaknya fokus terhhadap masa depan Unair.
"Itu masa lalu, yang penting sekarang kami fokus ke depan untuk Unair yang kita cintai," tuturnya.
Prof Nasih mengatakan, dinamika seperti yang terjadi kemarin adalah hal yang biasa, layaknya orang pacaran yang bisa tiba-tiba putus.
"Ini kan biasa saja. Jadi sampeyan ketemu, pacaran, terus ada masalah apa tiba-tiba putus, kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan. Tapi InsyaAllah sema sudah oke, kami sudah baca surat Prof Bus dan sudah kami angkat kembali jadi Dekan Fakultas Kedokteran," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Ekonomi itu menegaskan, Prof Bus mulai Rabu, 10 Juli 2024 kembali bertugas sebagai dekan.
"Besok pagi beliau sudah ngantor kembali," ujarnya.Â
Â
Prof Bus Bersyukur
Sementara itu, Prof Bus pun bersyukur semua dinamika yang terjadi sudah berakhir. Dia pribadi meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi kepada Rektor Unair.
"Alhamdulillah semuanya sudah berakhir. Saya secara pribadi mengaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor, mungkin saya bermaksud untuk mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan, sehingga daya menggunakan institusi, ini yang mungkin salah saya," katanya.
Prof Bus bersyurkur Prof Nasih telah memaafkan dan memberi kesempatan untuk kembali menjadi Dekan Fakultas Kedokteran.
"Alhamdulillah bapak rektor sudah memaafkan dan semuanya saya serahkan kembali ke bapak rektor," ujarnya.
Advertisement
Prof Bus Layangkan Surat Klarifikasi
Sebelumnya, Prof. Bus diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair Surabaya. Kabar pemberhentian dirinya itu diketahui usai rektor meminta Prof. Bus menghadap, namun ia tidak bisa memenuhi karena sedang berada di Jakarta pada Selasa, 2 Juli 2024.
Isu yang berkembang, pencopotan Prof. Bus buntut dari penolakannya terhadap rencana pemerintah yang akan mendatangkan dokter-dokter asing ke tanah air.
Pada Senin, 8 Juli 2024, Prof Bus berinisiatif melayangkan surat kepada Rektor untuk menanyakan alasan pemberhentian dirinya sebagai dekan.
"Kami datang ke Kampus C (Unair) tadi, ke kantor rektor dengan niatan baik. Kami ingin mengantarkan sebuah surat yang isinya klarifikasi dan mempertanyakan alasan dan prosedur apa yang diberlakukan kepada kami. Sehingga begitu singkatnya saya mendapatkan SK (pemberhentian) tersebut," tutur Prof Bus, didampingi tim advokasi dari Lembaga Bantuan Hukum terkait dan Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Senin (8/7/2024), dilansir Kanal Surabaya Liputan6.com.
Dengan adanya surat itu, Prof. Bus juga menginginkan akan terwujud dialog dan komunikasi yang baik antara dirinya dengan pihak rektor untuk mencari solusi pascakasus ini mencuat demi nama baik Unair.