Sukses

Susu UHT Itu Apa ya? Jangan Tertukar, Ini Beda Susu UHT dan Pasteurisasi

Apa itu susu UHT, apa bedanya dengan susu pasteurisasi?

Liputan6.com, Jakarta - Jagad media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan seorang pelanggan wanita marah-marah pada petugas sebuah minimarket karena susu yang dibelinya tidak dingin. Wanita tersebut tidak terima susu kemasan 1 liter yang dibelinya tidak dalam kondisi dingin. Dia bahkan meminta agar uang pembelian dan ongkosnya datang ke minimarket tersebut dikembalikan jika petugas tidak bisa memberi produk yang diinginkannya.

Selain sikap marah-marah perempuan tersebut, yang menarik perhatian warganet adalah fakta produk yang dibeli merupakan susu jenis UHT dalam kemasan 1 liter. Umum diketahui bahwa susu UHT kemasan 1 liter tidak ada yang disimpan dalam lemari pendingin di minimarket.

Hal tersebut pun sepertinya telah disampaikan oleh petugas minimarket meski tidak terdengar jelas dalam tayangan video. Meski demikian, wanita tersebut tetap ngotot memprotes.

"Kalau memang tidak bisa dingin, tolong kembalikan uang saya. Susu itu harusnya dingin," ucapnya dalam nada tinggi dalam video yang beredar di beberapa platform media sosial sejak Selasa, 9 Juli 2024.

Wanita tersebut berkeyakinan seharusnya susu UHT 1 liter dijual dalam keadaan dingin karena susu UHT kemasan lebih kecil yang dipesannya dingin. "Saya ada order susu yang kecil itu dikasih dingin."

Alih-alih mendengarkan penjelasan staf minimarket, perempuan tersebut ngotot minta uangnya dikembalikan.

"Saya tidak peduli! Balikin uang saya sekarang, dan ini udah telat! Hurry up! I don't have time."

Upaya staf minimarket menjelaskan dengan senyum malah membuatnya semakin naik pitam.

"Enggak usah pakai senyum, mbak. Konsumen komplain marah-marah, lu malah senyum lagi, otak lu di mana?" ucapya dengan nada tinggi.

Warganet pun ramai-ramai menanggapi perilaku perempuan dalam video tersebut. Banyak warganet yang bertanya-tanya mengapa pelanggan tersebut sampai sebegitu murkanya menerima susu UHT 1 liter yang tidak dingin. Mereka pun ikut berkomentar bahwa tidak pernah mendapati susu UHT kemasan besar tersebut dijual dalam kondisi dingin di swalayan.

Lalu, apa itu susu UHT?

2 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dari Susu UHT?

Susu UHT atau Ultra-high temperature adalah susu yang telah mengalami proses pemanasan dengan suhu tinggi dalam waktu 2 hingga 5 detik. Dalam proses tersebut, susu mentah atau segar yang baru diperah lanngsung dari sapi dipanaskan pada suhu tinggi, berkisar 135-150 derajat Celsius dalam waktu singkat.

Mengutip laman Klikdokter, proses pemanasan tersebut bertujuan untuk mematikan bakteri patogen dan menjadikannya susu steril.

Proses pemanasan dalam suhu tinggi itu juga membuat susu UHT lebih tahan lama dan dapat disimpan berbulan-bulan dalam kemasan khusus yang rapat meski dalam suhu ruang.

Mengutip laman USDairy, susu UHT bisa disimpan pada suhu ruang setidaknya hingga tiga bulan. Ketahanan tersebut bervariasi pada masing-masing merek. Namun, ketika kemasan dibuka, maka susu UHT harus disimpan di lemari pendingin karena daya tahannya maksimal 7 hingga 10 hari saja.

Sementara susu pasteurisasi adalah susu segar yang melalui proses pemanasan dengan suhu sekitar 30-60 derajat Celsius selama kurang lebih 30 menit.

Proses pasteurisasi itu dapat membunuh patogen atau bakteri yang ada dalam susu segar sehingga membuatnya aman dikonsumsi tanpa risiko kesehatan. Menurut laman Frisianflag, susu jenis ini bisa bertahan lebih lama untuk dikonsumsi ketimbang susu segar.

 

 

3 dari 4 halaman

Apa Manfaat Susu UHT?

Susu UHT kaya akan sejumlah nutrisi penting termasuk kalsium, fosfor, kalium, riboflavin, zinc, vitamin A dan B12, magnesium, karbohidrat, dan protein.

Manfaat susu UHT terlihat jelas dan dapat membantu menghemat waktu serta memperoleh manfaat kesehatan saat dikonsumsi. Mengolah susu dengan UHT memberikan beberapa manfaat, seperti bakteri tahan panas yang ada dalam susu akan dimusnahkan, sehingga menjamin keamanannya bagi orang dewasa dan anak-anak. Karena tahan lama dan mudah dikonsumsi, susu UHT dapat menjadi pilihan bagi konsumen yang mementingkan waktu dan tenaga.

 

4 dari 4 halaman

Susu UHT Cocok untuk Usia Berapa?

Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan susu UHT dikonsumsi oleh anak setelah berusia 1 tahun. Orangtua pun perlu mencermati kesiapan saluran pencernaan anak sebelum anak mengonsumsi susu UHT.

Para ahli sepakat bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh mengonsumsi susu UHT karena belum mampu mencerna susu sapi utuh dengan sempurna. Hal ini bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.

Pemberian susu UHT pada anak pun disarankan dengan mencermati jenis susu dan usia anak.

Mengutip laman Klikdokter, susu UHT di pasaran terdiri dari 3 jenis:

  • Susu full cream atau whole fat – memiliki kadar lemak lebih dari 3,25%
  • Susu low fat atau rendah lemak – memiliki kadar lemak 0,5 – 3,25%
  • Susu skim – memiliki kadar lemak 0 – 0,5%

Ketiga jenis susu tersebut memiliki kadar lemak berbeda, namun dengan kadar protein dan mineral lainnya yang sama.

1. Usia 1-2 tahun

Usia 1 hingga 2 tahun merupakan periode emas pembentukan otak, sehingga lemak pun sangat dibutuhkan.

Para ahli menyarankan agar pemberian susu UHT pada usia ini adalah dalam bentuk whole fat atau full cream guna mencukupi kebutuhan lemak anak.

Beberapa penelitian menunjukkan, pemberian susu rendah lemak pada usia dini justru malah meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung ketika anak berusia dewasa. Jumlah yang direkomendasikan adalah 2-3 gelas sehari atau 500-750 ml sehari.

2. Usia 2-5 tahun

Lemak masih menjadi zat gizi yang penting untuk pertumbuhan anak-anak usia 2 hingga 5 tahun namun sudah dibatasi.

Pemberian susu rendah lemak atau susu skim disarankan terutama pada anak yang berisiko obesitas.

Jumlah yang direkomendasikan adalah 2-2,5 gelas sehari atau 500-625 ml sehari. Namun perlu diperhatikan, memilih susu untuk anak pada usia pertumbuhan sangatlah penting, terutama setelah disapih dari ASI.

Si kecil mungkin membutuhkan susu UHT whole fat pada usia di atas 2 tahun. Ada pula anak yang membutuhkan susu low fat, atau justru susu formula.

Hindari juga pemberian susu UHT yang diberi perasa, karena biasanya mengandung pemanis yang kurang baik untuk anak.

Di samping itu, saat sudah terbiasa minum susu beraneka rasa, kelak anak akan memiliki kebiasaan minum minuman manis. Kondisi ini bisa berujung pada obesitas.

Video Terkini