Liputan6.com, Jakarta Mimpi buruk kerap membuat seseorang terbangun di tengah malam dalam keadaan kaget, berkeringat, dan lelah. Dalam Islam, jika hal ini terjadi makan dianjurkan untuk membaca doa berikut:
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
Baca Juga
Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ibâdihi wamin hamazâtis syayâtîni wa an yahdhurûni.
Advertisement
Artinya:
“Dialah Allah. Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu,” seperti mengutip NU Online, Jumat (12/7/2024).
Doa terbangun dari mimpi buruk yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini diriwayatkan oleh Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi. Imam Nawawi mengutip riwayat hadits ini di dalam karyanya Al-Adzkar.
Melansir Webmd, mimpi buruk adalah mimpi yang biasanya melibatkan bahaya atau ancaman. Saat mimpi buruk, seseorang merasa berada dalam bahaya atau situasi yang menakutkan.
Mimpi buruk dapat melibatkan tema, gambar, atau sosok yang mengganggu seperti monster, hantu, binatang, atau orang jahat. Hilangnya kendali dan ketakutan akan cedera adalah tema umum.
Bagaimana tepatnya atau mengapa mimpi buruk terjadi tidak diketahui. Namun, terlalu lelah, kurang tidur, rutinitas tidur yang tidak teratur, dan stres atau kecemasan dapat meningkatkan risiko mengalami mimpi buruk.
Mimpi Buruk pada Anak
Mimpi buruk bisa berkaitan dengan tahap perkembangan anak. Kebanyakan mimpi buruk adalah bagian normal dalam menghadapi perubahan dalam hidup.
Bagi anak-anak, mimpi buruk dapat dikaitkan dengan peristiwa seperti mulai bersekolah, pindah ke lingkungan baru, dan hidup dalam perceraian atau pernikahan kembali dalam keluarga.
Beberapa faktor genetik dan psikologis juga dapat menyebabkan mimpi buruk. Sekitar 7 persen anak yang mengalami mimpi buruk memiliki riwayat keluarga yang mengalami mimpi buruk (saudara laki-laki atau perempuan atau orang tua mereka juga mengalami mimpi buruk).
Mimpi buruk lebih sering terjadi pada beberapa anak, termasuk anak-anak dengan disabilitas intelektual, depresi, dan penyakit tertentu yang mempengaruhi otak.
Advertisement
Mimpi Buruk Saat Sakit
Mimpi buruk juga bisa dikaitkan dengan demam. Beberapa obat dapat menyebabkan mimpi menakutkan, baik selama pengobatan atau setelah pengobatan dihentikan.
Konflik dan stres yang terjadi di siang hari dapat memengaruhi tidur anak dan berujung pada mimpi buruk. Mimpi buruk juga bisa terjadi setelah peristiwa traumatis. Mimpi buruk ini mungkin merupakan tanda gangguan stres pasca trauma.
Biasanya, orang bermimpi lebih dari dua jam setiap malam. Beberapa dari mimpi tersebut akan menjadi mimpi buruk.
Bisa Picu Insomnia
Mengutip Psychology Today, mimpi buruk dapat menimbulkan perasaan takut, cemas, atau bahkan teror yang mengganggu secara emosional.
Hal tersebut dapat membuat seseorang mengalami keringat berlebih, detak jantung yang meningkat, atau pernapasan yang cepat. Jika mimpi seperti itu membangunkan seseorang dari tidurnya, orang tersebut mungkin akan berteriak atau berbicara sebentar saat mereka bangun.
Mimpi buruk juga dapat menyebabkan insomnia atau kesulitan lain dalam siklus tidur, dan dalam beberapa kasus, bahkan gangguan di siang hari.
Mimpi buruk, jika memang terjadi, biasanya terjadi pada jam-jam terakhir REM, atau gerakan mata cepat, tidur. Seorang pemimpi sering kali terbangun dengan ingatan umum yang kuat tentang gambaran dan isinya. Beberapa peneliti menyebut mimpi ini sebagai “latihan ancaman” yaitu saat kita melatih reaksi kita terhadap ancaman yang mungkin ditemui dalam kehidupan nyata.
Ahli lain percaya bahwa mimpi buruk adalah salah satu cara orang mengatasi peristiwa yang membuat stres atau menjengkelkan sepanjang hari.
Advertisement