Sukses

Ahli Gizi Sebut Waktu Sarapan Pagi Paling Baik dengan Jeda 12 Jam dari Makan Malam, Pukul Berapa Ya?

Kapan waktu yang paling tepat untuk sarapan? Pada jam berapa seharusnya kita memulai hari dengan sarapan bergizi?

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan dianggap sebagai waktu makan yang paling penting dalam sehari. Ini karena sarapan menjadi cara pemenuhan nutrisi dan energi bagi tubuh yang diperlukan untuk beraktivitas. Namun, waktu yang terbaik untuk sarapan masih menjadi misteri.

Sarapan sangat penting bagi kesehatan tubuh, jadi jangan biasakan melewatkan waktu makan ini. Jika Anda terus melewatkan sarapan, pada dasarnya Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuh, terutama setelah tidur sepanjang malam.

Melewatkan sarapan pagi dapat memperlambat metabolisme Anda, meningkatkan stres, dan menurunkan kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebiasaan sarapan agar tetap sehat dan bugar.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa sarapan dengan gizi seimbang dapat memberikan energi yang besar di pagi hari, serta meningkatkan metabolisme, kadar gula darah, suasana hati, dan konsentrasi.

Karena banyak alasan mengapa sarapan baik untuk Anda, tidak mengherankan jika banyak orang penasaran tentang cara mendapatkan manfaat dari sarapan.

Meskipun mencari informasi di mesin pencari tidak memberikan jawaban yang pasti mengenai waktu sarapan, ada situs yang mengatakan waktu yang tepat adalah antara pukul 07.00 hingga 08.00 pagi, sementara yang lain mengatakan waktu yang tepat adalah satu jam setelah bangun tidur.

Menurut Rhian Stephenson, seorang mantan atlet yang juga ahli gizi dan naturopati, tidak ada waktu yang paling tepat untuk sarapan. Namun, aturan praktis yang baik adalah memberi jarak minimal 12 jam antara makan malam dan sarapan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beri Jarak Minimal 12 Jam Antara Makan Malam dan Sarapan

"Jadi, misalnya kamu selesai makan malam jam 7.30 malam, idealnya kamu sarapan sekitar jam tersebut," ujar Rhian Stephenson.

Setiap orang memiliki jam biologis internal (yang disebut ritme sirkadian) yang mengikuti siklus 24 jam.

Tubuh kita juga memiliki triliunan bakteri di saluran pencernaan, yang secara kolektif disebut mikrobioma usus, yang juga mengikuti ritme sirkadian.

"Jadi, penting bagi kita untuk memberikan waktu yang cukup bagi mikrobioma ini untuk beristirahat dan memperbaiki diri," jelas Rhian.

Ada alasan mengapa usus memiliki mekanisme pembersihan diri yang hampir ajaib. Menyisakan waktu yang cukup antara waktu makan dapat memberikan manfaat yang lebih baik untuk kesehatan usus dan meningkatkan metabolisme kita.

Jadi, mari kita berikan waktu yang cukup bagi tubuh dan mikrobioma kita untuk beristirahat dan memulihkan diri, dengan memberikan jarak minimal 12 jam antara makan malam dan sarapan. Dengan begitu, kita dapat mencapai kesehatan usus yang optimal dan meningkatkan metabolisme kita.

3 dari 4 halaman

Sarapan dengan Menu Bergizi

Rhian menegaskan bahwa sarapan yang kaya nutrisi sangatlah penting dalam membantu mengatur gula darah, meningkatkan energi, dan mengatur pola makan sepanjang hari.

"Kunci dari sarapan yang berkualitas adalah kandungan protein, serat, dan fitonutrien yang tinggi," ungkap Rhian. Ternyata, mengonsumsi cukup protein di pagi hari telah terbukti dapat mengurangi rasa lapar di malam hari," lanjutnya.

Selain itu, protein juga mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dan memperbaiki otot, tulang, dan sel-sel kulit.

"Pastikan untuk mengonsumsi sekitar 1,2 gram protein per kilogram berat badan Anda setiap harinya, dan jangan lupa tambahkan jumlah tersebut dalam makanan sarapan Anda," tambah Rhian.

Namun, hindarilah sarapan yang terlalu manis. "Donat, kue-kue, dan beberapa jenis sereal dapat membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat, namun beberapa jam kemudian kadar gula darah akan turun drastis, sehingga Anda akan merasa lemas dan kesulitan untuk fokus," jelas Rhian.

4 dari 4 halaman

Mengapa Tidak Boleh Melewatkan Sarapan?

Ketika Anda menahan lapar selama berjam-jam, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak 'hormon kelaparan', termasuk hormon ghrelin. Ini akan membuat perut mengirim sinyal ke otak bahwa Anda lapar dan membutuhkan makanan.

Jika Anda terus menunda makan, ini bisa membuat Anda makan berlebihan nantinya.

Rhian memberi peringatan bahwa melewatkan sarapan dan hanya makan makanan ringan atau karbohidrat saat makan siang dapat merusak energi dan metabolisme Anda.

"Jika Anda mencoba ini, pastikan Anda tetap terhidrasi dan mengonsumsi elektrolit. Anda bisa menambahkan garam laut dan lemon ke dalam air atau menggunakan bubuk elektrolit sebagai alternatif," kata Rhian.

Rhian juga menyarankan beberapa ide sarapan sehat di pagi hari, seperti tahu, telur, dan bahkan ikan kaleng. Selain itu, Anda juga bisa menyertakan makanan tinggi serat seperti roti gandum atau oatmeal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini