Sukses

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Pengendalian AKI dan AKB di Lapangan

Inovasi Puskesmas Cimandala yang Mampu Selamatkan Ribuan Nyawa Ibu dan Bayi

Liputan6.com, Jakarta - Pada 19 Juli 2024, saya bersama Tim Kajian Wantimpres Bapak Agung Laksono mengunjungi Dinas Kesehatan Bogor dan Puskesmas Cimandala untuk membahas Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Dari diskusi, kami mendapatkan beberapa informasi penting. Pertama, angka K6 (enam kali kunjungan pemeriksaan) bagi wanita hamil di Kabupaten Bogor ternyata belum sepenuhnya memadai, masih sekitar 50 persen.

Namun, angka pencapaian target peserta JKN di Kabupaten Bogor sudah tinggi, lebih dari 97 persen, dan usia harapan hidup cukup tinggi, sekitar 75 tahun. Praktis semua desa di Kabupaten Bogor sudah memiliki bidan desa, meskipun peran dan kesejahteraan mereka perlu terus dijaga.

Kader kesehatan juga membutuhkan perhatian lebih, mengingat peran pentingnya di lapangan. Kematian ibu masih terjadi antara lain karena keterlambatan mendapat pertolongan di rumah sakit, termasuk kasus preeklamsia.

Untuk kematian bayi, masalah utamanya masih BBLR (berat badan lahir rendah) dan infeksi berat. Meskipun Kabupaten Bogor relatif dekat dengan Jakarta, masih ada daerah yang sulit dijangkau, menyulitkan penanganan kasus ibu hamil atau persalinan dengan komplikasi.

 

2 dari 3 halaman

Persalinan dengan Komplikasi

Di sisi lain, masih ditemukan persalinan yang dibantu oleh paraji, bukan tenaga kesehatan, meskipun tenaga kesehatan sebenarnya tersedia di semua desa di Kabupaten ini. Berbagai inovasi telah dilakukan di Puskesmas untuk menurunkan AKI dan AKB.

Kabupaten Bogor sendiri memiliki lebih dari 5 juta penduduk dan daerah yang cukup luas, termasuk daerah Puncak. Baru-baru ini, ada penertiban warung pinggir jalan di Puncak yang banyak diberitakan.

Saat kami mengunjungi Kabupaten Bogor, pimpinan daerah sedang melakukan penanaman pohon di bekas lokasi warung tersebut untuk menciptakan suasana yang lebih asri dan tenang.

Puskesmas Cimandala yang kami kunjungi memiliki tenaga lengkap dan ruangan memadai. Ada dokter dari TNI yang ikut membantu, selain dokter dan dokter gigi Puskesmas, serta tenaga kesehatan lainnya yang sebagian besar wanita.

 

3 dari 3 halaman

Petugas Terlatih

Puskesmas ini berlokasi di Kecamatan Sukaraja dan di kecamatan ini ada empat Puskesmas. Untuk mengendalikan AKI dan AKB, tersedia data lengkap ibu hamil di semua desa yang masuk dalam wilayah kerjanya. Puskesmas ini juga menangani sekitar 13 pasien TB Multi Drug Resistance (MDR) dan lima sudah berhasil sembuh.

Puskesmas ini juga memiliki alat USG, tapi sayangnya belum ada petugas terlatih yang dapat mengoperasikannya. Ketersediaan alat kesehatan harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga terlatih serta pemanfaatan yang optimal.

Prof. Tjandra Yoga Aditama