Sukses

Doa Nabi Musa agar Dimudahkan Segala Urusan, Bikin Hati dan Pikiran Lebih Tenang

Dalam situasi sulit, umat Islam dianjurkan untuk berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT agar segala urusan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah.

Liputan6.com, Jakarta Dalam situasi sulit, umat Islam dianjurkan untuk berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT agar segala urusan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah. 

Dalam menjalani kehidupan, sering kali dihadapkan pada situasi sulit yang membuat kita merasa terjebak. Tantangan ini bisa muncul dalam berbagai aspek, seperti pekerjaan, keluarga, dan lainnya.

Kesulitan ini bisa berasal dari faktor internal, seperti suasana hati yang kacau atau pikiran yang tidak fokus. Selain itu, faktor eksternal seperti lingkungan yang tidak mendukung atau adanya perubahan aturan dari pihak berwenang juga bisa menjadi penyebabnya.

Setiap orang pasti mengalami cobaan dan persoalan, meski tingkat kesulitannya berbeda-beda. Ujian dan rintangan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.

Namun, yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya.

Dilansir dari laman NU Online pada Minggu, 21 Juli 2024, dalam Al-Qur’an Surat Thaha, terdapat kisah tentang Nabi Musa ‘alaihissalam yang menghadapi Fir’aun, seorang raja yang mengaku sebagai Tuhan.

Sepanjang perjalanan menghadapi raja sombong dan zalim ini, Nabi Musa mengalami berbagai macam rintangan. Di tengah situasi yang menekan, Nabi Musa memanjatkan doa sebagaimana terdapat dalam ayat 25 sampai 28:

 رَبِّ ا شْرَحْ لِيْ صَدْرِ وَيَسِّرْلِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْ قَوْلِيْ

Rabbisyrahlî shâdrî wayassyirlî amrI wahlul uqdatam mil-lisânî yafqahû qaulî.

Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS Thaha (20): 25-28)

 

 

 

2 dari 3 halaman

Tiga Permintaan dalam Doa Nabi Musa

Doa Nabi Musa yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Thaha ini setidaknya mengandung tiga permintaan.

Pertama, memohon diangkatnya rasa susah dan kesulitan yang menyesakkan dada. Kedua, memohon dilenyapkannya segara kesulitan.

Ketiga yaitu memohon kelancaran dalam bertutur kata sehingga mudah diserap dan dipahami para pendengarnya.

Dengan ketiga permohonan tersebut, tak heran apabila doa ini sering dibaca siapa saja yang hendak menghadapi situasi penting, seperti ujian akhir bagi pelajar, pidato di depan khalayak, atau berbagai momen krusial lainnya.

3 dari 3 halaman

Doa untuk Kemudahan yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW

Dari sekian banyak doa untuk kemudahan, ada salah satu doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.

Hal ini sebagaimana diungkap oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar (Beirut: Dar Ibn Hazm, 2004), halaman 238, sebagaimana berikut:

اللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ ما جَعَلْتَهُ سَهْلاً وأنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إذَا شِئْتَ سَهْلاً

 

Allâhumma lâ sahla illâ mâ ja‘altahu sahlan wa anta taj‘alul ḫazna idzâ syi’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali Engkau jadikan perkara itu menjadi mudah dan Engkau jadikan kesulitan menjadi kemudahan, jika Engkau menghendaki.”