Sukses

5 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak, Orangtua Wajib Tahu Biar Si Kecil Enggak Gampang Sakit

Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk anak, ini lima cara meningkatkan imunitas anak.

Liputan6.com, Jakarta Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk melindungi otak anak dari infeksi dan inflamasi. Menurut dokter spesialis anak konsultan Atilla Dewanti ada lima cara meningkatkan imunitas anak.

"Sistem imun yang lemah dapat membuat anak lebih rentan terhadap infeksi, yang pada akhirnya mengganggu proses belajar dan pertumbuhan otak," kata Atilla dalam webinar edukasi Bicara Gizi bertema Dukung Anak Tumbuh Jadi Pemenang: Optimalkan Sistem Imun dan Perkembangan Otaknya yang diadakan oleh Nutricia, Kamis, 25 Juli 2024.

Ketika anak sering sakit, proses belajar dan perkembangan otak bisa terganggu. Maka dari itu, Atilla menekankan pentingnya sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk memastikan anak tetap energik, mampu belajar dengan efektif, dan berkembang secara optimal.

Berikut ini Atilla membagikan lima cara meningkatkan imunitas tubuh si kecil.

1. Vaksin Lengkap Sesuai Umur

Atilla mengingatkan orangtua untuk memastikan anak-anak mendapatkan vaksin yang lengkap sesuai umur.

"Cara meningkatkan imunitas tubuh si kecil pertama adalah ayah ibu jangan lupa untuk memastikan anak mendapatkan vaksin ya, coba dibuka buku kesehatan si Kecil dan lihat apakah ada vaksin yang terlewat," kata Atilla.

Apabila ada vaksin yang terlewat, Atilla mengatakan tidak boleh dibiarkan dan perlu segera dilengkapi.

"Kalau ada yang terlewat tidak apa-apa, tapi tidak boleh didiamkan. Lengkapi vaksinasinya segera ke dokter anak atau ke bidan, jadi misalnya ada vaksin yang ketinggalan itu boleh diberikan vaksin secara bersamaan. Tetapi tentu tanyakan dulu ke dokternya yang mana yang bisa berbarengan vaksinya."

2 dari 4 halaman

2. Makan Makanan Bergizi, Menu Gizi Seimbang

Pastikan anak mendapatkan makanan yang bergizi seimbang. Atilla mengatakan gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak yang harus ada di setiap makanan anak.

"Tidak boleh hanya makan karbohidrat saja, misalnya anaknya cuma suka nasi dan kerupuk itu tidak boleh, karena dia tidak akan mendapatkan gizi yang cukup," jelas Atilla.

Lebih lanjut, Atilla menjelaskan isi piring anak untuk gizi seimbang yang dilengkapi seperti lauk pauk, makanan pokok, dan serat.

"Sepertiga dari setengah piring diisi dengan lauk pauk seperti tempe, daging, telur dan sebagainya. Dua pertiganya adalah makanan pokok seperti nasi, kalau anak tidak mau makan nasi harus ada makanan pengganti misalnya kentang, jagung, atau ubi," ujar Atilla.

"Setengah piring sebelahnya adalah jangan lupa menambahkan serat seperti buah buahan sepertiga saja, dan dua pertiganya itu adalah sayur sayuran."

3 dari 4 halaman

3. Cukupi Kebutuhan Cairan Harian

Selain memberikan gizi seimbang, Atilla mengingatkan orangtua agar tidak lupa memberikan asupan cairan yang cukup untuk anak.

"Ini kadang-kadang kalau anak sudah mencapai lima tahun mereka senangnya lari-lari, dan terkadang lupa minum. Jadi ayah ibu selain memberikan nutrisi yang tepat jangan lupa berikan juga mereka cairan yang tercukupi," kata Atilla.

4. Aktivitas Fisik yang Sesuai

"Telah diteliti bahwa sangat penting bermain diluar karena ini melibatkan aktivitas fisik, selain itu, juga meningkatkan fungsi kardiovaskular termasuk bermain di dalam ruangan atau di sekolah," kata Atilla.

Bermain ini membantu berbagai macam perkembangan anak, baik kemampuan berpikir, emosi, dan fisik, kemudian juga akan mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya.

"Bermain ini tidak perlu jauh-jauh dan mahal, cukup bersama ayah ibu mengajak anak bermain di depan rumah atau ajak ke lapangan juga itu bisa."

4 dari 4 halaman

5. Tidur yang Cukup

Atilla mengatakan tidur cukup yang menjadi suatu aktivitas penting bagi anak ini sering terlupakan.

"Tidur yang cukup ini terkadang sering dilupakan, ayah ibu sudah memberikan makanan yang baik dan lain-lain tapi tidur nya tidak di monitor," kata Atilla.

Tidur adalah suatu aktivitas yang penting untuk perkembangan si kecil.

"Dengan anak tidur yang nenyak maka hormon pertumbuhan pada anak bekerja dengan optimal, kemudian sel-sel otak yang rusak bisa diganti dengan regenerasi menjadi sel-sel otak yang baru untuk menerima stimulasi yang baru ketika anak bangun tidur," jelas Atilla.

Video Terkini