Liputan6.com, Jakarta Penyakit Parkinson umumnya dialami orang tua yang berusia di atas 60 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia lebih muda.
Pada orang yang lebih muda, penyakit Parkinson bisa terjadi terjadi karena faktor genetik atau lingkungan seperti disampaikan Kepala Departemen Saraf Divisi Parkinson dan Gangguan Gerak Siloam Hospital dokter spesialis saraf Frandy Susatia.
Baca Juga
"Hingga saat ini, penyebab pasti dari kematian sel - sel saraf ini belum sepenuhnya diketahui, namun kombinasi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan penyakit ini," kata Frandy Susatia.
Advertisement
Apa Itu Penyakit Parkinson?
Penyakit parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang progresif dan mempengaruhi sistem motorik tubuh.
Penyakit ini disebabkan oleh kematian sel-sel saraf di substantia nigra, bagian otak yang memproduksi dopamin, neurotransmitter penting yang mengatur gerakan.
"Kurangnya dopamin menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan otot, mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol gerakan," kata Frandy mengutip Antara.
Â
Gejala Penyakit Parkinson
Frandy mengatakan gejala utama penyakit Parkinson yang sering muncul meliputi tremor atau gemetaran, kekakuan otot, bradikinesia atau lambatnya gerakan, serta gangguan postur dan keseimbangan.
Selain itu, berikut gejala penyakit Parkinson lainnya seperti mengutip The Mirror:
1. Perubahan Pola Bicara
Perubahan pola bicara ini termasuk suara yang lebih lembut, bicara tidak jelas, atau keraguan dalam artikulasi, dapat menjadi indikator awal Parkinson.
Tanda-tanda ini, yang secara kolektif dikenal sebagai disartria, dapat berkembang secara bertahap dan secara keliru dikaitkan dengan perubahan terkait usia.
Hal tersebut merupakan indikator penting dari potensi disfungsi neurologis yang mendasari penyakit Parkinson yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.Â
Advertisement
2. Hilang Kemampuan Penciuman
Hilangnya kemampuan penciuman atau anosmia, merupakan tanda awal umum lainnya dari penyakit Parkinson.
Penelitian menunjukkan bahwa anosmia dapat mendahului gejala motorik selama beberapa tahun, sehingga menjadikannya penanda yang berharga untuk deteksi dini.
Meskipun penting, anosmia sering kali diabaikan atau dianggap sebagai masalah yang tidak berbahaya, sehingga menunda diagnosis penyakit Parkinson dalam banyak kasus, demikian laporan Bristol Live.
3. Gangguan Tidur
Gangguan tidur juga merupakan gejala Parkinson yang kurang dikenal. Penyakit Parkinson terkenal karena merusak pola tidur, menyebabkan masalah seperti insomnia, sindrom kaki gelisah, atau gangguan perilaku tidur REM (RBD) yang sangat mengkhawatirkan.
RBD membuat orang mengalami mimpi yang intens, sering kali disertai kekerasan, dan merupakan tanda bahaya untuk peningkatan risiko Parkinson.
Gangguan tidur ini dapat memengaruhi kehidupan seseorang dan mungkin muncul jauh sebelum gejala motorik muncul. Terkait kemampuan kognitif, pasien Parkinson sering menghadapi tantangan yang signifikan.
Advertisement
4. Hilang Ingatan
Hilangnya ingatan, masalah konsentrasi, dan masalah dengan fungsi eksekutif adalah hal yang umum. Namun, gejala kognitif ini cenderung tertutupi oleh gejala motorik yang lebih terlihat, meskipun dampaknya sangat besar pada kehidupan sehari-hari.