Liputan6.com, Jakarta - Pada ajang The World Scholar’s Cup (WSC) Global Round 2024 yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, tiga saudara kembar yang lahir pada 11 Januari 2011, Eiffel Paris Leonardi, Celine Alexandra Leonardi, dan Bianca Milan Leonardi, berhasil mencuri perhatian dengan deretan prestasi gemilang yang mereka raih. Tiga remaja berprestasi ini tidak hanya membawa pulang medali dan trofi, tetapi juga berhasil menunjukkan kekompakan mereka meskipun berada dalam tim yang berbeda.
WSC sendiri adalah sebuah turnamen akademik internasional yang lebih mengedepankan perayaan pembelajaran ketimbang kompetisi semata. Dengan peserta lebih dari 1600 siswa dari 30 negara, ajang ini menjadi panggung untuk menampilkan bakat intelektual serta kemampuan menghubungkan ilmu pengetahuan dengan kehidupan nyata.
Baca Juga
“Ketiga anak saya mewakili Indonesia dari Mentari Intercultural School Jakarta. Tapi mereka berbeda tim. Alexa dan Bianca berada di tim 372 bersama Amanda Shanika Harahap. Sedangkan Eiffel berada di tim 374 bersama Muhammad Dexter Umair dan Arrijaalu Nusantara,” ungkap Sylvi Hidayana, ibu dari ketiga saudara kembar ini, dengan bangga.
Advertisement
Hasilnya luar biasa. Tim 372 yang terdiri dari tiga kembar Alexa, Bianca, dan Amanda berhasil meraih peringkat ke-5 Champion Team Seoul Global Round serta peringkat pertama Champion Team Indonesia. Sementara tim 374 yang beranggotakan Eiffel, Dexter, dan Arrijaalu, juga tak kalah membanggakan dengan menempati peringkat ke-11 Champion Team dan peringkat ke-3 Champion Team Indonesia.
Melangkah ke Tournament of Champions di Yale University, AS
Dalam penilaian individu, ketiga saudara kembar ini juga menunjukkan kemampuan luar biasa. Alexa meraih 5 medali emas dan 3 medali perak, sedangkan Bianca membawa pulang 1 trofi, 6 medali emas, dan 1 medali perak. Eiffel pun tidak ketinggalan, dengan 6 medali emas dan 1 medali perak, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya kompak tetapi juga berprestasi secara individu.
“All that hard work really paid off. Nggak sia-sia kami belajar serius menghadapi kompetisi ini. Bahkan mommy sampai kesal karena kami tidak mau diajak liburan demi menghadapi kompetisi ini. Liburan lebaran lalu, skip, begitupun liburan kenaikan kelas. Tapi alhamdulillah hasilnya membanggakan,” ujar Eiffel, mewakili kedua saudaranya.
Kemenangan di Seoul ini membuka jalan bagi ketiganya untuk melangkah ke ajang Tournament of Champions di Yale University, Amerika Serikat, pada November 2024. Sebuah pencapaian luar biasa yang tidak hanya membanggakan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Advertisement
Tiga Karakter Berbeda dengan Hobi yang Sama
Sebagai triplets, Eiffel, Alexa, dan Bianca memiliki penampilan fisik yang hampir identik dengan postur langsing dan rambut panjang. Mereka juga memiliki minat yang sama dalam bidang akademik dan musik, terutama piano, yang telah membawa mereka menjadi finalis di berbagai kompetisi internasional.
“Kami berhasil menjadi finalis di sebuah kompetisi piano yang diadakan di Hong Kong dan mendapat Distinction Award pada kompetisi piano ‘Hong Kong International Performance Arts Festival and Music Competition 2024’,” ujar Bianca.
Namun, di balik kesamaan fisik dan hobi, ketiga saudara kembar ini memiliki karakter yang berbeda dan unik. Eiffel, misalnya, sangat berbakat dalam komunikasi, sering menjadi pembicara di berbagai acara, dan memiliki ketertarikan dalam bidang akting dan menulis. Bianca, di sisi lain, dikenal lebih santai dan easy-going, dengan bakat di bidang olahraga dan tari. Sementara Alexa, yang sangat terorganisir dan penyayang, memiliki ketertarikan khusus pada fashion dan sering menjadi stylist untuk saudara-saudaranya.
“Tapi ketiganya pandai bergaul dan memiliki circle pertemanan yang hampir sama,” tambah Mama Sylvi, yang menganggap ketiga putrinya sebagai teman, sehingga mereka dapat berbicara lebih terbuka kepadanya. Sang ayah, Wicky Leonardi, juga selalu mendukung langkah-langkah ketiga putrinya, dengan pesan untuk tidak pernah takut gagal dan selalu mencoba lagi.
Selalu Kompak
Sebagai anak kembar, Eiffel, Alexa, dan Bianca selalu kompak dan saling mendukung, terutama dalam hal belajar. “Never stop learning. Pokoknya harus bisa semuanya, jangan sampai salah satu dari kami ada yang nggak bisa,” ujar Alexa, disambut anggukan setuju dari Bianca dan Eiffel.
Keberhasilan mereka tidak hanya menjadi bukti bahwa kerja keras dan dedikasi akan selalu membawa hasil yang memuaskan, tetapi juga menunjukkan bahwa meskipun berbeda, kekompakan dan saling dukung dapat membawa mereka melampaui batas.
Advertisement