Sukses

HUT ke-79 RI, Kemerdekaan adalah Anugerah dari Allah yang Patut Disyukuri

Kemerdekaan yang diperingati setiap 17 Agustus adalah anugerah yang patut disyukuri.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia jatuh pada 17 Agustus 2024 atau tepat hari ini.

Ini adalah momen penting yang menandai kebebasan Indonesia dari belenggu penjajah. Menurut Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan, Jawa Timur, Ustaz Sunnatullah, kemerdekaan adalah anugerah yang patut disyukuri.

“Sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT atas kemerdekaan yang telah kita rasakan saat ini. Ini merupakan anugerah yang sangat besar yang telah Allah karuniakan kepada bangsa Indonesia,” kata Ustaz Sunnatullah mengutip NU Online, Sabtu (17/8/2024).

“Dengan anugerah kemerdekaan, kita bisa menjalani segala aktivitas dan tanggung jawab dengan damai, tenang dan tanpa gangguan penjajahan,” tambahnya.

Seperti diketahui, kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah untuk diraih. Para pahlawan telah berjuang dengan pengorbanan nyawa dan tenaga untuk meraih semua ini.

“Maka kita wajib untuk berterima kasih dan mensyukuri semua ini.”

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

‎وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ  

Artinya:

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim, [14]: 7).

Dalam ayat yang lain, Allah swt berfirman:

‎فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya:

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaatkan Kemerdekaan dengan Penuh Kesadaran dan Rasa Syukur

Nikmat kemerdekaan yang sudah dirasakan saat ini, bukanlah akhir dari perjuangan sebuah bangsa, lanjut Ustaz Sunnatullah. Namun, sebuah tanggung jawab besar bagaimana memanfaatkan anugerah ini dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.

“Kesadaran dan bersyukur dalam konteks kemerdekaan adalah dengan cara membangun negara dan bangsa ke arah yang lebih baik. Segala yang telah menjadi kewajiban kita, mari kita jalani dengan benar,” ujarnya.

Imam al-Baghawi dalam kitab Tafsir al-Baghawi, juz I, halaman 168 mengatakan:

 ‎يَعْنِي وَاشْكُرُوا لِي بِالطَّاعَةِ وَلَا تَكْفُرُوْنِي بِالْمَعْصِيَةِ فَإِنَّ مَنْ أَطَاعَ اللهَ فَقَدْ شَكَرَهُ وَمَنْ عَصَاهُ فَقَدْ كَفَرَهُ

Artinya:

“Maksudnya: bersyukurlah kalian kepada-Ku yaitu dengan ketaatan. Dan, jangan kalian ingkar kepada-Ku dengan maksiat, karena orang yang taat kepada Allah, sungguh telah bersyukur kepada-Nya, dan siapa yang bermaksiat, maka telah mengingkarinya.”

3 dari 4 halaman

Pertahankan Kemerdekaan Indonesia

Selain bersyukur, sambung Ustaz Sunnatullah, kita juga wajib untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia ini.

“Caranya adalah dengan membangun bangsa menjadi lebih baik dan lebih maju, sesuai dengan apa yang kita bisa dan kita mampu, di antaranya adalah dengan berbuat adil, berbuat benar, jujur, saling tolong menolong, dan menghindari semua perbuatan yang bisa merusak nama baik bangsa.”

Syekh Muhammad Bakri asy-Syafi’i dalam kitab Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadlis Shalihin, juz I, halaman 22, mengatakan:

‎يَنْبَغِي لِكَامِلِ الْإِيْمَانِ أَنْ يُعَمَّرَ وَطَنَهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالْإِحْسَانِ

Artinya:

“Sudah seharusnya bagi orang yang sempurna imannya untuk membangun bangsanya dengan perbuatan-perbuatan benar dan baik.”

4 dari 4 halaman

Pertahankan Kemerdekaan dengan Perdalam Ilmu Pengetahuan

Di samping itu, memperdalam ilmu pengetahuan juga merupakan salah satu cara terbaik untuk mempertahankan kemerdekaan suatu bangsa.

“Dengan pengetahuan, maka kita akan bisa membawa bangsa ke jalan manfaat dan kebenaran, karena kebodohan merupakan perusak terhadap keutuhan kemerdekaan sebuah bangsa.”

Syekh Muhammad dalam kitab at-Tahliyatu wat Targhib fit Tarbiyati wat Tahdzib, halaman 17 mengatakan:

 ‎هُوَ أَنْ تَجْتَهِدَ فِي تَحْصِيْلِ الْعُلُوْمِ وَالمَعَارِفِ التي بِهَا تَتَمَكَّنُ مِنْ خِدْمَةِ الوَطَنِ العَزِيْزِ عَلَى وَجْهِ الْاِكْمَالِ فَاِنَّ الجَاهِلَ تَصَرُّفَاتُهُ كُلُّهَا دَرِيْعَةٌ لَا يَعْرِفُ مَا فِيْهَا المَنْفَعَة

Artinya:

“(Cinta pada negara) adalah kamu bersungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Dengannya, kamu bisa berkhidmah untuk bangsa yang luhur, dengan cara yang sempurna. Karena perbuatan orang bodoh, semuanya hanyalah perantara yang tidak tahu apa manfaat yang ada di dalamnya.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.