Sukses

Perdoski Ingatkan Bahaya Komplikasi Mpox, Penting Jaga Kebersihan dan Kesehatan

Pada komplikasi lokal Mpox, terjadi nyeri atau rasa gatal di area yang terinfeksi atau area kulitnya, atau bisa juga terjadi kelainan menelan.

Liputan6.com, Jakarta - Mpox atau cacar monyet bisa menyebabkan bermacam-macam komplikasi. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) dr Hanny Nilasari mengatakan, contohnya yakni sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh badan.

Hanny menjelaskan bahwa pada komplikasi lokal, terjadi nyeri atau rasa gatal di area yang terinfeksi atau area kulitnya, atau bisa juga terjadi kelainan menelan.

"Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi yang berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya itu bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat di mana terjadi kebutaan," jelas Hanny dalam agenda "Mpox Bikin Geger WHO! Seberapa Bahaya?", Senin, dilansir ANTARA.

Manifestasi Awal Berupa Kelainan Kulit dan Gejala Lain

Mpox, jelas Hanny, adalah penyakit infeksius yang ditularkan melalui hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia lain juga. Adapun manisfestasinya, kata Hanny, yakni muncul suatu kelainan kulit.

"Jadi manifestasi awal adalah kelainan kulit tetapi diawali oleh gejala-gejala lain. Gejala lainnya berupa demam, kemudian rasa tidak enak badan, kemudian nyeri-nyeri otot, dan juga ada gejala subjektif yang lainnya," katanya.

Lalu, setelah itu, muncul kelainan kulit yang hampir mirip dengan kelainan-kelainan kulit lain, sehingga terkadang orang tidak terlalu sadar atau mengenali penyakit cacar monyet tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komplikasi Syok Sepsis

Hanny mengatakan, pada kasus Mpox yang sangat berat, yakni komplikasi syok sepsis, infeksi sangat berat menyerang seluruh tubuh hingga sampai ke otak, dan sangat memungkinkan berujung kematian. Meski demikian menurutnya angka kematiannya tidak terlalu besar.

"Tapi angka kematiannya tidak terlalu besar, hanya kurang dari 0,1 persen yang tercatat pada wabah di tahun 2022," katanya.

Jika seseorang yang terinfeksi memiliki imunitas tubuh yang baik, menurut Hanny tidak perlu cemas karena tubuh bisa melawan Mpox. Meski demikian, Hanny mengingatkan agar tetap waspada karena infeksinya bisa menjadi berat pada kondisi-kondisi khusus, terutama orang-orang yang imunitasnya sangat rendah.

 

3 dari 4 halaman

Pencegahan Lebih Baik

Hanny berpendapat, pencegahan lebih baik, sehingga publik perlu mengetahui cara-cara penularan penyakit tersebut.

Dia pun menyebutkan sejumlah faktor risiko, antara lain kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, pekerja kesehatan yang merawat pasien Mpox, orang-orang dengan imunitas lemah, serta lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki.

 

4 dari 4 halaman

Penting Hidup Bersih dan Sehat

Oleh karena itu, Hanny menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas yang baik dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, menerapkan pola hidup bersih, melakukan deteksi dini, membatasi jumlah pasangan seks, serta menggunakan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.

"Kemudian saat ini Kementerian Kesehatan juga sudah mempunyai vaksin, vaksin juga bisa digunakan atau diberikan pada kelompok yang beresiko tadi, jadi supaya tidak terkena, tidak terinfeksi," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.