Sukses

2024 Tahun Terburuk Demam Berdarah, Tercatat 11 Juta Kasus DB di 80 Negara

Tahun 2024 merupakan tahun terburuk untuk kasus demam berdarah yang pernah tercatat, ada lebih dari 11 juta kasus yang dilaporkan dari 80 negara.

Liputan6.com, Jakarta Hari Nyamuk Sedunia yang jatuh setiap 20 Agustus menjadi momen pengingat bahwa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dapat membunuh lebih dari 1 juta orang. Dan menginfeksi hingga 700 juta orang setiap tahunnya.

Data ini diungkap oleh World Mosquito Program yang juga menerangkan tentang sejarah diperingatinya Hari Nyamuk Sedunia (World Mosquito Day/WMD).

Pada 20 Agustus 1897, seorang dokter Inggris Sir Ronald Ross membuat penemuan inovatif. Dia menemukan parasit malaria di dalam perut nyamuk Anopheles betina, yang memberikan bukti pertama bahwa nyamuk menularkan malaria di antara manusia.

Untuk memperingati momen penting dalam sejarah ini, Hari Nyamuk Sedunia pun didirikan. Setiap tahun, WMD memberi masyarakat kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya nyamuk.

Hingga kini, lebih dari 125 tahun kemudian, nyamuk menginfeksi hingga 700 juta orang setiap tahunnya atau hampir satu dari sepuluh orang.

“Tahun 2024 merupakan tahun terburuk untuk kasus demam berdarah yang pernah tercatat. Ada lebih dari 11 juta kasus yang dilaporkan dari 80 negara,” mengutip laman resmi World Mosquito Program, Rabu (21/8/2024).

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang paling cepat menyebar di dunia ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, dengan Amerika menyumbang sebagian besar kasus global.

Pada akhir Juli, sudah lebih dari 24.000 kasus yang parah telah dilaporkan dan lebih dari 6.500 kematian terkait demam berdarah dengue.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kasus Chikungunya

Penyakit akibat nyamuk lain yakni chikungunya juga telah mencapai lebih dari 350,000. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa melaporkan hampir 7,000 kasus Zika pada akhir Mei.

Seiring dengan perubahan iklim, globalisasi, dan urbanisasi yang mempercepat penyebaran penyakit-penyakit ini ke berbagai wilayah, maka semakin penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko dan mengambil tindakan.

“Inilah sebabnya mengapa World Mosquito Program ada saat ini. Metode kami Wolbachia memainkan peran penting dalam membantu memerangi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan melindungi masyarakat di seluruh dunia.”

3 dari 4 halaman

Wolbachia Perangi Nyamuk Penyebar Penyakit

Intervensi World Mosquito Program dengan Wolbachia berbasis pada bukti, aman, dan hanya sekali pakai (non-transgenik).

Program ini telah diluncurkan di 14 negara selama satu dekade terakhir dan melindungi lebih dari 11,4 juta orang. Keefektifannya dalam pengendalian demam berdarah telah dibuktikan dalam berbagai uji coba di lapangan.

Nyamuk ber-Wolbachia memiliki kemampuan yang lebih kecil untuk menularkan virus kepada manusia, sehingga mengurangi risiko wabah demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning. Mereka melakukan ini dengan berkembang biak dengan nyamuk liar selama beberapa generasi, mereka menggantikan populasi nyamuk lokal.

Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Bakteri ini berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk liar.

Dengan begitu, nyamuk yang mengandung Wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut mengisap darah orang yang terinfeksi virus penyebab DBD.

4 dari 4 halaman

Penyakit Akibat Nyamuk Menurut WHO

Sementara menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menyumbang lebih dari 17 persen dari seluruh penyakit menular. Menyebabkan lebih dari 700.000 kematian setiap tahunnya.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh parasit, bakteri, atau virus, dan dapat menyebabkan malaria, demam berdarah, Zika, demam kuning, dan lain-lain. Banyak dari penyakit ini dapat dicegah melalui tindakan perlindungan dan mobilisasi masyarakat.

Di negara-negara tropis dan subtropis, virus penyebab demam berdarah meningkat tajam. Hampir mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, yaitu lebih dari 6 juta kasus dan lebih dari 7.000 kematian terkait demam berdarah dilaporkan di lebih dari 80 negara dan wilayah pada tahun 2023.

Sebagian besar wilayah di Eropa masih terlalu dingin untuk nyamuk atau virus tersebut, tapi kasus demam berdarah impor telah meningkat di kawasan Eropa dan dampak perubahan iklim tampaknya telah mengubah keadaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.