Liputan6.com, Jakarta - Cervicogenic headache (CGH) atau nyeri kepala servikogenik adalah jenis sakit kepala yang sering kali diabaikan oleh banyak orang. Sakit kepala ini tidak hanya menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa, tapi juga membatasi gerakan leher, membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat terganggu. Hingga saat ini, pengobatan yang umum dilakukan termasuk terapi obat-obatan, dan dalam beberapa kasus harus operasi.
Namun, ada kabar baik bagi penderita CGH. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Robiah Khairani Hasibuan, peserta Program Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menunjukkan bahwa ada alternatif pengobatan yang lebih alami dan efektif, yaitu yoga modifikasi.
Baca Juga
Apa Itu Yoga Modifikasi?
Yoga modifikasi adalah bentuk yoga yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kesehatan individu. Dalam konteks nyeri kepala servikogenik, yoga modifikasi melibatkan gerakan yang dirancang khusus untuk melenturkan otot-otot leher dan memperbaiki postur tubuh. Robiah menjelaskan bahwa yoga ini menawarkan pendekatan holistik dalam meredakan nyeri, tidak hanya dengan fokus pada fisik tetapi juga keseimbangan mental.
Advertisement
"Yoga, dengan berbagai gerakan yang membantu melenturkan otot dan memperbaiki postur tubuh, menjadi alternatif terapi CGH yang lebih alami dan holistik. Ada 13 jenis yoga dengan ratusan gerakan yang sangat beragam, sehingga perlu dipilih gerakan yang sesuai dengan kondisi pasien," ujar Robiah.
Yoga Modifikasi Efektif untuk Nyeri Kepala Servikogenik
Dalam penelitiannya, Robiah mengkaji dampak yoga modifikasi dibandingkan dengan terapi konvensional pada pasien CGH. Penelitian ini melibatkan 66 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok yoga yang melakukan latihan dua kali seminggu selama 12 minggu, dan kelompok kontrol yang hanya menerima terapi konvensional dan fisioterapi.
Â
Bagaimana dengan Hasilnya?
Hasilnya sangat menjanjikan. Kelompok yang menjalani yoga modifikasi menunjukkan pengurangan signifikan dalam intensitas, frekuensi, dan durasi nyeri. Mereka juga mengalami peningkatan fleksibilitas tubuh dan penurunan kadar kortisol saliva, yang sering dikaitkan dengan tingkat stres.
"Latihan yoga modifikasi memberikan efek yang signifikan terhadap pengurangan nyeri dan perbaikan fleksibilitas tubuh pada pasien CGH," kata Robiah dalam sidang promosi doktor di UI.
Mengapa Yoga Modifikasi Lebih Unggul?
Salah satu keunggulan utama yoga modifikasi adalah pendekatan yang lebih alami tanpa ketergantungan pada obat-obatan atau operasi. Latihan yoga ini membantu melenturkan otot-otot yang kaku, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi stres, faktor-faktor yang sering menjadi penyebab utama CGH.
Selain itu, yoga modifikasi juga dapat diakses oleh siapa saja, tanpa memerlukan alat atau fasilitas khusus. Ini membuatnya menjadi solusi yang lebih mudah diterapkan bagi banyak orang yang menderita nyeri kepala servikogenik.
Â
Advertisement
Harapan Baru untuk Penderita Nyeri Kepala Servikogenik
Penelitian yang dilakukan oleh Robiah membuka peluang baru dalam tatalaksana CGH yang lebih efektif dan alami. Dengan yoga modifikasi, pasien dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan dan menghindari operasi yang sering kali membawa risiko.
Salah satu promotor dalam disertasi Robiah, Prof. Dr. dr. Salim Harris, Sp.N(K), FICA mengatakan bahwa penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi maksimal untuk fakultas kedokteran di mana yang bersangkutan bekerja.
"Penelitian yang dilakukan sangat menarik, karena yoga tidak memerlukan alat apapun dan ini bisa diberikan kepada seluruh masyarakat yang mengalami CGH," katanya.
Dengan bukti yang semakin kuat mengenai efektivitas yoga modifikasi, fasilitas pelayanan kesehatan disarankan untuk memasukkan program ini sebagai bagian dari terapi komprehensif untuk pasien CGH.
Bagi Anda yang mengalami nyeri kepala servikogenik, mungkin saatnya mencoba pendekatan yang lebih alami ini dan lupakan operasi!
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence