Sukses

3 Tips Redam Gejala Mata Kering, Dokter Sarankan Penggunaan Sampo Bayi

Mata kering dapat memberikan rasa tidak nyaman seperti gatal dan perih pada mata bagi yang mengalaminya.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis mata Maya Sari Wahyu Kuntorini membagikan tiga tips untuk mengatasi gejala mata kering.

Ketiga tips itu yakni:

  • Melakukan kompres mata menggunakan air hangat;
  • memijat kelopak mata secara perlahan agar kelenjar lemak di sekitarnya tidak tersumbat; serta
  • membersihkan area sekitar mata dengan sampo bayi yang tidak mengandung zat yang dapat membuat mata terasa perih.

“Kemudian karena kita banyak menggunakan gadget bisa dilakukan rumus 20-20-20. Artinya setiap 20 menit mata kita lihat yang jauh, sekitar 6 meter atau 20 feet selama 20 detik. Jadi kita mengistirahatkan mata kita untuk mencegah mata tidak menjadi kering,” kata Maya dalam Knowledge Sharing di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Selasa, 20 Agustus 2024.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu mengatakan bahwa mata kering dapat memberikan rasa tidak nyaman seperti gatal dan perih pada mata bagi yang mengalaminya. Hal ini tidak boleh disepelekan dan dibiarkan begitu saja karena dapat memicu gangguan pada bola mata.

“Kalau mata kering ini didiamkan, bisa menyebabkan gangguan pada bola mata atau kerusakan dari permukaan bola mata. Karena bola mata itu tadi harus licin, harus ada basah,” kata Maya dalam acara yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unpad mengutip laman resmi Unpad, Rabu, 21 Agustus 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Katarak

Dalam kesempatan yang sama, Maya juga memberi penjelasan soal katarak. Menurutnya katarak masih menjadi salah satu penyebab kebutaan atau disabilitas netra yang banyak terjadi di Indonesia. Kabar baiknya, penanganan sejak dini dapat mencegah katarak semakin parah.

“Gejala katarak itu seperti ada bayangan putih di dalam bola mata. Katarak ini karena ada yang keruh (pada lensa mata), sinar yang masuk tidak sampai ke dalam saraf mata, sehingga mengganggu penglihatan dan kekeruhan ini biasanya sedikit-sedikit sampai lama-lama menjadi putih hingga pasien tidak bisa melihat,” jelas Maya.

Bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab terjadinya katarak pada mata, sambung Maya. Namun, terdapat penyebab lainnya, seperti trauma pada mata, kelainan sejak lahir, infeksi mata, penyakit sistemik seperti diabetes, serta penggunaan obat-obatan seperti obat golongan steroid.

3 dari 4 halaman

Tanda Katarak yang Paling Umum

Tanda paling umum yang terjadi pada pasien katarak adalah pandangan yang semakin buram sehingga penglihatan menjadi tidak fokus. Tidak hanya itu, pasien juga bisa kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh dan pandangan terasa terlalu silau jika terkena cahaya.

“Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan katarak pada mata. Kalau kondisi awal yang kataraknya masih tipis bisa menggunakan kacamata, tetapi menghilangkan katarak itu harus dengan operasi karena perlu mengganti lensa matanya, terutama kalau sudah mengganggu aktivitas sehari-hari,” jelas Maya.

Kabar baiknya, saat ini operasi mata katarak sudah dilakukan dengan teknologi yang semakin canggih. Sehingga membuat luka yang dihasilkan lebih kecil dan penyembuhannya menjadi lebih cepat.

4 dari 4 halaman

Tetap Jaga Kebersihan Mata Usai Operasi Katarak

Operasi dilakukan untuk mengganti lensa mata yang sudah terkena katarak dengan lensa tanam dan diharapkan penglihatan pasien dapat membaik bahkan kembali lagi seperti semula.

“Setelah melakukan operasi, pasien perlu menjaga kebersihan mata agar tidak kotor dan perlu menghindari mata terkena air selama masa penyembuhan. Biasanya penyembuhan itu dalam jangka waktu 1-2 bulan dan akan terasa kurang nyaman selama 1 minggu pertama,” pungkas Maya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.