Sukses

Haruskah Saya Mendapatkan Vaksin Mpox Jika Saya Menderita Mpox? Ini Jawabannya!

Berikut Jawaban dari Pertanyaan yang Sering Dicari di Google, Haruskah Saya Mendapatkan Vaksin Mpox Jika Saya Menderita Mpox?

Liputan6.com, Jakarta - Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus mpox. Dengan kasus mpox yang semakin sering muncul di berbagai belahan dunia, banyak orang yang tertanya-tanya tentang langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, termasuk pertanyaan umum: Haruskah saya mendapatkan vaksin mpox jika saya sudah menderita mpox?

Wabah mpox saat ini mempengaruhi beberapa kelompok lebih dari yang lain. Meskipun siapa pun bisa terinfeksi, vaksin Mpox sangat direkomendasikan jika Anda termasuk dalam salah satu kategori berikut, seperti dikutip dari Connecticut State Department of Public Health pada Senin, 26 Agustus 2024.

  1. Jika Anda berhubungan seks dengan banyak pasangan, pasangan anonim, atau ikut dalam seks kelompok.
  2. Jika pasangan Anda berhubungan seks dengan banyak orang atau ikut dalam seks kelompok.
  3. Jika Anda terlibat dalam seks untuk imbalan uang, makanan, tempat tinggal, atau barang lainnya.
  4. Jika Anda tahu atau curiga baru-baru ini terpapar mpox dalam 14 hari terakhir.
  5. Jika Anda merasa berisiko karena seks atau kontak intim lainnya.
  6. Jika Anda berisiko tinggi, terutama jika hidup dengan HIV atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, vaksinasi sangat dianjurkan.

Vaksin setelah terpapar dapat mengurangi risiko terinfeksi dan meringankan gejalanya. Namun, vaksinasi tidak dianjurkan bagi mereka yang sudah menunjukkan gejala cacar monyet atau yang sudah pernah terinfeksi. Jika Anda pernah terinfeksi mpox sebelumnya, Anda mungkin sudah terlindungi dari infeksi lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Daftar Kelompok yang Harus Segera Vaksin Mpox Menurut CDC

CDC merekomendasikan Anda untuk vaksinasi mpox jika:

  1. Anda pernah terpapar seseorang yang diketahui atau diduga memiliki mpox.
  2. Anda punya pasangan seksual dalam dua minggu terakhir yang baru didiagnosis dengan mpox.
  3. Anda adalah pria gay, biseksual, atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria, atau seorang transgender, non-biner, atau individu dengan identitas gender yang beragam yang dalam enam bulan terakhir mengalami salah satu dari hal berikut: Baru didiagnosis dengan satu atau lebih penyakit menular seksual (seperti klamidia, gonore, atau sifilis) atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  4. Dalam enam bulan terakhir, Anda pernah berhubungan seks di tempat prostitusi atau berhubungan seks terkait acara komersial besar atau di daerah (seperti kota atau kabupaten) tempat mpox lagi menyebar.
  5. Anda punya pasangan seksual yang masuk dalam kategori risiko di atas.
  6. Anda merasa mungkin mengalami situasi-situasi tersebut.Anda bekerja di tempat yang berisiko terkena paparan ortopoxvirus (seperti laboratorium atau fasilitas kesehatan).

 

3 dari 5 halaman

Penyakit MPOX Itu Apa?

Menurut situs WHO, mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat, dan terkadang melalui benda serta permukaan yang telah disentuh oleh penderita mpox. Di area di mana virus monkeypox terdapat pada hewan liar, infeksi juga bisa menular dari hewan yang terjangkit kepada manusia yang bersentuhan dengan mereka.

Setelah berdiskusi dengan berbagai ahli di seluruh dunia, WHO kini mengganti istilah 'monkeypox' dengan 'mpox' untuk mempermudah pemahaman dan komunikasi mengenai penyakit ini.

4 dari 5 halaman

Apa Itu Vaksin Mpox?

Mpox, penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, kini dapat diatasi dengan vaksin yang direkomendasikan oleh WHO. Setelah bertahun-tahun penelitian, vaksin baru dan lebih aman telah dikembangkan untuk melawan penyakit mirip cacar ini. Beberapa vaksin ini sudah disetujui di berbagai negara untuk melawan mpox.

Studi menunjukkan bahwa vaksin mpox memberikan perlindungan yang efektif. Penelitian lebih lanjut akan terus menambah informasi mengenai efektivitas vaksin ini dalam berbagai situasi.

Saat ini, WHO merekomendasikan penggunaan vaksin MVA-BN, LC16, atau ACAM2000 jika vaksin lain tidak tersedia. Vaksinasi hanya dianjurkan untuk mereka yang berisiko tinggi, seperti orang yang pernah berhubungan dekat dengan penderita mpox atau mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Vaksinasi massal saat ini tidak disarankan, tapi wisatawan yang mungkin berisiko berdasarkan penilaian medis individu mereka mungkin ingin mempertimbangkan vaksinasi. 

Jika Anda tinggal di area yang mengalami wabah mpox, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang vaksin yang tersedia. Vaksin ini merupakan alat penting dalam melindungi masyarakat dari mpox dan harus digunakan bersama dengan tindakan pencegahan kesehatan masyarakat lainnya.

Vaksin mpox memberikan perlindungan yang baik terhadap infeksi dan penyakit parah. Namun, meskipun Anda sudah divaksinasi, tetap waspada untuk menghindari penularan dan penyebaran mpox.

Imunitas dari vaksin memerlukan beberapa minggu untuk berkembang, dan tidak semua orang mungkin merespons vaksin dengan baik. Bagi mereka yang terinfeksi mpox setelah vaksinasi, vaksin tetap memberikan perlindungan dari penyakit berat dan rawat inap.

 

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Clade pada Mpox

Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini terbagi dalam dua kelas besar: Clade I dan II. Clade II adalah penyebab utama dari wabah mpox global yang dimulai pada tahun 2022.

Saat ini, diketahui bahwa Clade I cenderung menyebabkan penyakit yang lebih parah dan berisiko lebih tinggi di populasi yang sudah terbiasa dengan penyakit ini. Namun, perbedaan karakteristik wabah di masa lalu dan kelompok populasi yang terlibat membuat sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti.

WHO memberikan pedoman kesehatan masyarakat untuk mencegah dan mengelola mpox dari kedua kelas virus tersebut. Selain itu, cabang baru dari virus Clade I, yang dikenal sebagai clade Ib, pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 2023. Clade Ib ini menyebar melalui hubungan seksual dan kontak dekat lainnya, dan saat ini sedang diteliti untuk memahami lebih lanjut tentang strain baru ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.