Sukses

Mitos atau Fakta, Apakah Makanan Berkolesterol Tinggi Selalu Menyebabkan Kolesterol Naik?

Inilah Fakta dan Kenyataan tentang Makanan Berkolesterol Tinggi Serta Dampaknya terhadap Kolesterol Darah Kamu.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang langsung keringat dingin ketika mendengar kata 'kolesterol'. Bayangan akan makanan berlemak seperti telur, kerang, hingga daging olahan sering dianggap sebagai musuh besar kesehatan. Seringkali kita langsung menghindari makanan-makanan tersebut demi menjaga kadar kolesterol darah tetap normal. Namun, apakah benar semua makanan berkolesterol tinggi otomatis bikin kolesterol melonjak?

Apa Sih yang Dimaksud dengan Kolesterol?

Sebelum masuk lebih dalam, penting untuk paham bahwa kolesterol sebenarnya adalah zat yang dibutuhkan tubuh. Kolesterol berperan dalam membangun sel-sel tubuh, memproduksi hormon penting seperti estrogen dan testosteron, serta membantu pencernaan lemak. Tubuh kita bahkan memproduksi kolesterol sendiri.

Namun, masalah muncul ketika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Kolesterol 'jahat' atau yang dikenal sebagai LDL (Low-Density Lipoprotein) bisa menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Inilah alasan banyak orang mengaitkan makanan berkolesterol tinggi dengan masalah kesehatan.

Kolesterol Naik Karena Makan Apa?

Apa sih yang bikin kolesterol darah naik? Apakah semata-mata dari makanan yang kita konsumsi? Jawabannya tidak sesederhana itu. Faktanya, tubuh kita hanya mendapatkan sebagian kecil kolesterol dari makanan. Sebagian besar kolesterol darah diproduksi sendiri oleh hati kita.

Menurut Heart UK, rata-rata orang mengonsumsi kurang dari 300 mg kolesterol per hari dari makanan. Jumlah ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan dengan asupan lemak jenuh yang kita makan.

Nah, di sinilah letak salah kaprahnya. Lemak jenuh, bukan kolesterol dalam makanan, justru yang lebih bertanggung jawab atas melonjaknya kadar kolesterol darah.

 

2 dari 4 halaman

Makanan Berkolesterol Tinggi Apa Saja?

Beberapa makanan yang kita anggap berkolesterol tinggi, seperti telur dan kerang, sebenarnya nggak seburuk itu. Telur, misalnya, memang mengandung kolesterol, tapi penelitian menunjukkan bahwa telur tidak secara signifikan mempengaruhi kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang. Jadi, masih bisa menikmati telur dadar favorit kamu, asal porsinya wajar.

Begitu juga dengan kerang dan makanan laut lainnya. Meski tinggi kolesterol, mereka rendah lemak jenuh, yang artinya dampaknya pada kolesterol darah tidak terlalu besar. Malahan, Medical News Today menyebut bahwa makanan laut kaya akan nutrisi lain yang baik untuk kesehatan, seperti omega-3 yang membantu menjaga jantung tetap sehat.

Menurut FDA, ikan dan kerang rendah merkuri aman dimakan dua hingga tiga kali seminggu, sekitar 8-12 ons per minggu. Anak kecil serta wanita hamil, yang berencana hamil, atau menyusui, sebaiknya hindari ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti dikutip dari Very Well Health pada Minggu, 7 September 2024.

 

3 dari 4 halaman

Mitos yang Harus Dihentikan

Sudah waktunya untuk menghentikan mitos bahwa semua makanan berkolesterol tinggi buruk untuk kesehatan. Yang perlu kamu waspadai adalah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.

Ini termasuk produk susu full cream, daging olahan, mentega, dan makanan yang digoreng. Lemak jenuh meningkatkan produksi kolesterol di hati, yang pada akhirnya meningkatkan kolesterol darah.

 

4 dari 4 halaman

Kalau Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Apa Saja?

Buat kamu yang punya kolesterol darah tinggi atau kondisi khusus seperti hiperkolesterolemia familial, membatasi kolesterol dari makanan tetap penting. Makanan seperti jeroan, hati ayam, dan makanan olahan berlemak sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas karena kandungan kolesterolnya yang sangat tinggi.