Sukses

Perbedaan Kolesterol Darah dan Kolesterol Makanan, Simak 6 Fakta yang Harus Kamu Tahu

Apa Perbedaan Kolesterol Darah dan Kolesterol Makanan? Pahami Perbedaan Keduanya untuk Hidup Lebih Sehat dan Tidak Salah Kaprah.

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol sering menjadi topik perdebatan yang panas dan alot. Namun, banyak yang masih bingung tentang perbedaan antara kolesterol darah dan kolesterol makanan. Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara keduanya? Mana pula yang lebih penting untuk diperhatikan?

Apa yang Dimaksud dengan Kolesterol Darah?

Kolesterol darah adalah jenis kolesterol yang beredar dalam aliran darah kita, sebagian besar diproduksi oleh hati.

Menurut Heart Org, jika kadar kolesterol darah meningkat, risiko penyakit jantung dan stroke juga naik. Karena itu, memeriksa kadar kolesterol secara rutin sangat penting, seperti dikutip Health Liputan6.com pada Minggu, 8 September 2024.

Dalam aliran darah, kolesterol ini diangkut oleh dua jenis lipoprotein utama, yaitu LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik). Kelebihan LDL atau kekurangan HDL dapat memicu penumpukan kolesterol di dinding arteri, termasuk yang menuju jantung dan otak.

Kolesterol yang menumpuk bisa membentuk endapan tebal dan keras di dalam arteri, kondisi yang disebut aterosklerosis. Akibatnya, arteri menjadi sempit dan kaku, meningkatkan risiko gumpalan darah yang bisa menyumbat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Apa Itu Kolesterol Makanan?

Sementara itu, kolesterol makanan adalah kolesterol yang ditemukan dalam makanan hewani seperti daging, telur, dan produk susu yang kamu konsumsi melalui pola makan sehari-hari.

Sederhananya, kolesterol darah mencerminkan total kolesterol dalam tubuh, sedangkan kolesterol makanan berasal dari apa yang kamu makan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Iya Makanan Berkolesterol Bikin Kadar Kolesterol dalam Darah Tinggi?

Banyak yang berpikir bahwa makan makanan tinggi kolesterol langsung meningkatkan kadar kolesterol darah. Namun, ini adalah mitos. Tubuh kita sebenarnya sangat pintar dalam mengatur kadar kolesterol darah. Jadi, makan makanan berkolesterol tidak selalu berdampak besar.

Apakah Lemak atau Karbohidrat Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol di dalam darah? Menurut artikel Healthline yang ditinjau oleh Avi Varma MD MPH AAHIVS FAAF, kadar kolesterol darah lebih dipengaruhi oleh lemak dan karbohidrat dalam makanan, bukan oleh kolesterol yang kita konsumsi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa mengonsumsi satu telur sehari umumnya tidak mempengaruhi kadar kolesterol darah kebanyakan orang.

Namun, tetap ada pengecualian. Beberapa orang yang dikenal sebagai 'hyperresponders' memang mengalami lonjakan kolesterol darah saat menyantap makanan tinggi kolesterol. Ini mungkin disebabkan oleh faktor genetik.

Meskipun kadar LDL mereka meningkat, peningkatan partikel LDL besar biasanya tidak berisiko bagi penyakit jantung, dan rasio LDL terhadap HDL tetap stabil.

Bahkan, sebuah studi lama menunjukkan bahwa hyperresponders juga mengalami peningkatan partikel HDL, yang membantu mengurangi kolesterol berlebih dengan mengangkutnya kembali ke hati.

 

3 dari 4 halaman

Kolesterol Tinggi Mulai Angka Berapa?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kolesterol tinggi terjadi ketika total kolesterol melebihi 200 mg/dL, yang dikenal sebagai hiperlipidemia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut bahwa kolesterol tinggi dimulai pada angka 200 hingga 499 mg/dL, dengan kategori sangat tinggi jika melebihi 500 mg/dL.

Saat kamu menjalani tes kolesterol di dokter, hasilnya akan menunjukkan berapa banyak kolesterol dan trigliserida yang ada dalam darah, diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL).

 

4 dari 4 halaman

Kolesterol yang Bagus di Angka Berapa?

Kolesterol dianggap normal jika nilainya kurang dari 150 mg/dL, sementara agak tinggi jika berada di angka 150–199 mg/dL. Kadar trigliserida yang tinggi juga terkait dengan risiko penyakit arteri koroner.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.