Sukses

4 Ciri Ibu Hamil yang Tak Disarankan Naik Pesawat untuk Perjalanan Jauh

Menurut dokter spesialis kandungan di AS, Kristen Ekman, MD ada beberapa ciri ibu hamil yang tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Bepergian dengan pesawat kerap menjadi pertimbangan ibu hamil. Dalam kondisi hamilm seorang ibu tidak selalu merasa fit dan siap untuk menghadapi perjalanan jauh.

Menurut dokter spesialis kandungan di AS, Kristen Ekman MD, ada beberapa ciri ibu hamil yang tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat, di antaranya:

1. Usia Kehamilan Terlalu Tua

Ibu hamil tidak disarankan melakukan perjalanan jauh termasuk menggunakan pesawat jika usia kehamilannya sudah tua atau di bulan-bulan terakhir menuju melahirkan.

Menurut Ekman, semakin dekat dengan tanggal jatuh tempo, semakin besar 'pantangan' bagi bumi untuk terbang dan harus tinggal di rumah. 

"Sebagian besar maskapai penerbangan membatasi penumpang hamil untuk menaiki pesawat pada bulan terakhir kehamilan," katanya seperti dikutip dari Cleveland Clinic pada Rabu, 11 September 2024.

2. Usia Kehamilan Terlalu Muda

Bumil yang usia kehamilannya terlalu muda juga tidak begitu disarankan untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat.

Menurut Ekman, di trimester pertama kehamilan, biasanya ibu merasakan mual di pagi hari dan ketidaknyamanan karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kehamilan.

"Bagi banyak orang, trimester pertama didominasi oleh mual di pagi hari dan ketidaknyamanan saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan kehamilan. Trimester ketiga umumnya lebih tidak nyaman, ada baiknya Anda berada dekat dengan penyedia layanan kesehatan saat tanggal jatuh tempo Anda semakin dekat," ujar Ekman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memiliki Kondisi Medis Tertentu

Ciri berikutnya yang memuat ibu hamil sebaiknya tidak melakukan perjalanan jauh termasuk menggunakan pesawat adalah ketika mereka memiliki kondisi medis tertentu seperti anemia, diabetes gestasional, dan tekanan darah tinggi.

Jika terpaksa harus melakukan perjalanan jauh, maka ibu hamil harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui risikonya.

"Jika Anda memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk membawa catatan medis Anda atau memastikan Anda dapat mengaksesnya dari jarak jauh," kata Ekman.

3 dari 4 halaman

Ada Komplikasi Selama Kehamilan

Ciri keempat yang membuat ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh dengan pesawat adalah adanya komplikasi selama kehamilan.

"Anda mungkin perlu berhenti bepergian lebih awal jika ada komplikasi selama kehamilan yang perlu diawasi secara ketat oleh penyedia layanan kesehatan Anda, seperti preeklamsia, plasenta previa, atau riwayat persalinan prematur," katanya.

"Ingat, tanggal jatuh tempo Anda adalah perkiraan. Akhir kehamilan tidak dapat diprediksi, dan Anda dapat melahirkan kapan saja dalam beberapa minggu terakhir," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Kapan Ibu Hamil Tak Bisa Lagi Terbang dengan Pesawat?

Kapan ibu hamil harus menghindari perjalanan udara sangat bergantung pada maskapai penerbangan yang digunakan. Termasuk soal jarak, apakah bumil bepergian di dalam atau luar negeri.

Setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakannya sendiri mengenai kapan ibu hamil tidak boleh terbang lagi saat hamil. Jadi, pastikan untuk meninjau pedoman maskapai penerbangan sebelum memesan tiket perjalanan.

Secara umum, sebagian besar maskapai penerbangan tidak mengizinkan bumil terbang pada bulan terakhir kehamilan. Beberapa maskapai penerbangan bahkan membatasi perjalanan pada usia kehamilan 28 atau 29 minggu.

Dan, penerbangan internasional juga seringkali memiliki batas waktu yang lebih awal untuk penumpang hamil dibandingkan penerbangan domestik.

"Sebagian besar penyedia layanan kesehatan menyarankan agar Anda tinggal lebih dekat dengan rumah pada trimester ketiga, dan terutama pada bulan terakhir kehamilan," kata Ekman.

"Jika Anda perlu melakukan perjalanan di akhir masa kehamilan, pastikan membuat rencana terlebih dahulu dan mengetahui lokasi rumah sakit dan pusat kesehatan di tempat tujuan Anda," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.