Sukses

COVID-19 Mereda, Menkes Budi Sebut Masih Ada Kelompok yang Perlu Rutin Divaksin COVID

Menkes Budi sebut ada dua kelompok yang perlu secara rutin mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Jika tidak dibooster vaksin COVID-19, efeknya bisa tidak baik.

Liputan6.com, Bogor- Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini COVID-19 mereda tapi virusnya tidak lenyap. Maka dari itu ada kelompok tertentu yang perlu secara rutin mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

"Yang punya immunocompromised lalu yang punya komorbid banyak saya rasa perlu rutin 6 atau 12 bulan sekali divaksinasi COVID-19," kata Menkes Budi saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 11 September 2024.

"Virusnya masih ada, enggak bakal hilang," kata Budi.

Pada orang-orang dengan immunocompromised atau gangguan kekebalan tubuh seperti orang dengan HIV, kanker, gangguan metabolik seperti diabetes dan kanker maka bila terinfeksi COVID-19 bisa parah akibatnya. Begitu pula pada orang dengan penyakit komorbid seperti tekanan darah tinggi dan jantung.

"Pada orang sehat enggak apa-apa, tapi kalau punya penyakit komorbid dan badannya enggak sehat, (kalau kena COVID-19) bisa tidak baik. Lebih baik yang punya komorbid divaksinasi setahun sekali," jelas Budi.

Indonesia Punya Vaksin COVID-19 Buatan Anak Bangsa

Lebih lanjut, Budi mengatakan ketersediaan vaksin COVID-19 pun mudah didapatkan. Apalagi Indonesia sudah mampu menciptakan vaksin buatan anak bangsa seperti INAVAC yang diproduksi Biotis bekerja sama dengan Universitas Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekebalan Tubuh Terbatas, Booster Vaksin COVID-19 Penting

Sementara itu, Guru Besar Mikrobiologi dan Virologi dari Universitas Airlangga Fedik Abdul Rantam punya pandangan berbeda soal vaksinasi COVID-19. Ia mengatakan bahwa yang perlu mendapatkan booster vaksin COVID-19 bukan cuma orang dengan komorbid dan immunocompromised saja.

Menurut Fedik, kekebalan tubuh seseorang meski sudah divaksinasi bakal menurun seiring berjalannya waktu.

"Kekebalan kita itu terbatas, tidak hanya orang-orang yang immunocompromised, tapi kami sudah ukur bahwa vaksinasi itu melindungi antara enam bulan sampai setahun," kata Fedik ditemui di Biotis. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.