Sukses

Canggih, Deteksi Masalah Gigi Termasuk Lubang dan Plak Bisa Pakai AI di HP

Cuma bermodalkan handphone, masyarakat bisa melakukan skrining untuk mendeteksi ada tidaknya gigi berlubang, plak serta masalah kesehatan gigi lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Kecanggihan teknologi artificial intilligence (AI) saat ini bisa membantu mendeteksi masalah gigi dan mulut. Sehingga cuma bermodalkan handphone, masyarakat bisa melakukan skrining untuk mendeteksi ada tidaknya gigi berlubang, plak serta masalah kesehatan gigi lainnya.

Lewat Pepsodent AI Denta-Scan, masyarakat tinggal mengirim pesan via Whatsapp lalu mengisi nama dan kondisi kesehatan gigi. Kemudian bakal ada brand ambassador Pepsodent Hamish Daud menyapa balik serta memberikan edukasi kesehatan gigi sederhana.

Langkah selanjutnya pasien bisa membuka gigi mengikuti petunjuk dalam video untuk melakukan skrining awal kesehatan giginya.

Menurut Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah pengembangan Pepsodent AI Denta-Care merupakan kelanjutan dari konsultasi gratis yang sudah dilakukan Pepsodent sejak 2020.

"Jadi, di 2024 kami meluncurkan AI Denta-Care, di mana masyarakat bisa melakukan skrining awal kesehatan gigi dan mulut yang diproses dan dihasilkan melalui teknologi AI. Berbekal hasil screening ini, pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi yang tersedia via chat maupun video call," kata Mirah.

Rencananya pada Oktober 2024 teknologi ini sudah bisa digunakan oleh seluruh masyarakat.

"Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan tapi Oktober kan sebentar lagi ya, dua minggu lagi sudah Oktober dan kita bisa memanfaatkan teknologi ini tanpa perlu download aplikasi lagi tapi cukup dengan WhatsApp saja," tutur Mirah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bila Terdeteksi Gigi Bermasalah

Bila hasil skrining menunjukkan ada potensi gigi berlubang, plak atau masalah kesehatan gigi yang lain maka bisa melanjutkan dengan melakukan pemeriksaan gigi ke dokter. Salah satunya bisa dengan memanfaatkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional dari September hingga Desember dimana bisa mendapatkan pengobatan atau perawatan gigi gratis.

"Jadi ini tidak menggantikan dokter gigi ya, bisa konsultasi online atau hasilnya dibawa ke FKG atau RSGM terdekat. Tetap harus diverifikasi (kondisi kesehatan gigi dan mulut secara langsung oleh dokter gigi)," kata Mirah dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Jakarta Selatan pada Kamis, 12 September 2024.

 

3 dari 4 halaman

Berkonsultasi Tanpa Rasa Takut

Konsep skrining awal gigi dengan penggunaan handphone dirasa menarik oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia drg Tari Tritarayati. Apalagi juga kehadiran Hamish Daud menurut Tari bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mencoba mengecek kondisi giginya.

"Kita saat ini hidup dengan teknologi, digitalisasi. Nah dengan layanan konsultasi online AI apalagi ada Hamish Daud-nya sangat menarik untuk masyarakat," katanya.

Selain itu, kehadiran skrining lewat AI ini juga menembus ruang dan waktu sehingga bisa dilakukan termasuk tengah malam atau saat ada kesempatan seperti disampaikan Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Profesor drg Suryono.

Ia pun berharap kemudahan skrining awal lewat teknologi AI bisa mendeteksi awal masalah gigi. Sehingga saat datang ke dokter gigi atau rumah sakit kondisinya tidak parah.

"Kami sangat berharap upaya promotif dan preventif ini berhasil," tutur Suryono.

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) DR drg Julita Hendratini di mana kondisi saat ini adalah banyak orang tidak memeriksakan kesehatan gigi. "Datang-datang ke rumah sakit sudah parah sehingga harus dicabut," katanya.

"Namun dengan teknologi AI ini bisa mendeteksi awal masalah gigi, masyarakat paham bahwa ada masalah gigi sehingga mendorong mau ke rumah sakit atau dokter gigi untuk mendapatkan perawatan," kata Julita.

4 dari 4 halaman

BKGN Libatkan 30 FKG dan RSGM

Pada kali ke 15 gelaran BKGN, tahun ini melibatkan 30 Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP). Tahun ini diharapkan bisa menjangkau 29 ribu pasien.

“Semoga seluruh rangkaian fasilitas dan layanan yang kami persembahkan dapat membantu masyarakat memiliki gigi dan mulut yang lebih sehat sehingga kita semua bisa berani unjuk gigi untuk senyum Indonesia yang lebih kuat," kata Mirah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini