Sukses

Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024 Digelar, Masyarakat Bisa Dapat Pelayanan Gigi Gratis

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024 sudah dimulai. Masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di 30 FKG dan RSGMP yang sudah terjadwal.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024 sudah dimulai. Masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di 30 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP).

"Kami bangga dapat kembali melaksanakan BKGN dengan dukungan 30 FKG di seluruh Indonesia. BKGN telah menjadi program penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui layanan gratis dan edukasi di sekolah-sekolah," kata Head of Marketing Oral Care and Professional Marketing Unilever Indonesia, Distya Tarworo Endri.

Mengangkat tema “Berani Unjuk Gigi, Dukung Senyum Indonesia Lebih Kuat,” BKGN 2024 menargetkan menjangkau 29.000 pasien di berbagai daerah selama program berlangsung dari September hingga Desember 2024.

Layanan kesehatan gigi gratis ini diadakan serentak di FKG dan RSGMP yang berpartisipasi, disertai edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jadwal pemeriksaan gigi gratis terdekat di FKG Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata pada 18, 19, 20 September 2024. Lalu FKG Universitas Sumatera Utara pada 2, 3, 4 Oktober 2024. 

"Bekerja sama dengan FKG dan RSGMP masyarakat bisa mendapatkan salah satu perawatan sesuai permasalahan gigi dan mulut seperti penambahan gratis, scalling, dan pencabutan semoga ga banyak ya. Atau bisa juga promotif seperti pengaplikasian flouride," kata  Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah pada Kamis, 12 September 2024 di Jakarta Selatan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Terbaru di BKGN 2024: Layanan AI

Inovasi baru di BKGN 2024 adalah layanan konsultasi gigi online dengan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan. Layanan berbasis AI ini memungkinkan pengguna untuk melakukan screening awal kondisi gigi yang hasilnya dapat digunakan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi, baik melalui chat maupun video call. 

"Jadi, di 2024 kami meluncurkan AI Denta-Care, di mana masyarakat bisa melakukan skrining awal kesehatan gigi dan mulut yang diproses dan dihasilkan melalui teknologi AI. Berbekal hasil screening ini, pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi yang tersedia via chat maupun video call," kata Mirah.

Rencananya pada Oktober 2024 teknologi ini sudah bisa digunakan oleh seluruh masyarakat.

"Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan tapi Oktober kan sebentar lagi ya, dua minggu lagi sudah Oktober dan kita bisa memanfaatkan teknologi ini tanpa perlu download aplikasi lagi tapi cukup dengan WhatsApp saja," tutur Mirah.

 

3 dari 3 halaman

Layanan Tanpa Batas Ruang dan Waktu

Konsep skrining awal gigi dengan penggunaan handphone dirasa menarik oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia drg Tari Tritarayati. Apalagi juga kehadiran Hamish Daud menurut Tari bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mencoba mengecek kondisi giginya.

"Kita saat ini hidup dengan teknologi, digitalisasi. Nah dengan layanan konsultasi online AI apalagi ada Hamish Daud-nya sangat menarik untuk masyarakat," katanya.

Selain itu, kehadiran skrining lewat AI ini juga menembus ruang dan waktu sehingga bisa dilakukan termasuk tengah malam atau saat ada kesempatan seperti disampaikan Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Profesor drg Suryono.

Ia pun berharap kemudahan skrining awal lewat teknologi AI bisa mendeteksi awal masalah gigi. Sehingga saat datang ke dokter gigi atau rumah sakit kondisinya tidak parah.

"Kami sangat berharap upaya promotif dan preventif ini berhasil," tutur Suryono.

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) DR drg Julita Hendratini di mana kondisi saat ini adalah banyak orang tidak memeriksakan kesehatan gigi.

"Datang-datang ke rumah sakit sudah parah sehingga harus dicabut," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini